"Kenapa nggak mama aja sih?" Tanya Muthe.
"Mama lagi sibuk Muthe" Ujar Yona.
"Aku juga lagi sibuk ma"
"Ya ampun de dimintain tolong sebentar aja susah banget sih"
Sebenarnya Yona hanya meminta tolong pada Muthe untuk berbelanja di supermarket, tapi tampaknya Muthe enggan untuk melakukannya.
"Bantuin mama atau mama ga akan kasih kamu uang jajan?" Ancam Yona.
Muthe berdecak sebal. "Kenapa ngga nyuruh si Christy aja sih?"
"Nah ide bagus, ajak Christy juga sekalian"
"Ih bukan itu maksud aku ma"
"Apa? Maksud kamu apa?"
Lagi-lagi Muthe berdecak sebal dan menghentakkan kakinya naik tangga. Aneh sekali mamanya malah nyuruh dia belanja. Rasanya sungguh memalukan kalau seorang gadis seperti dia belanja bahan-bahan dapur.
~~~
Kini Christy sedang sibuk berbelanja sayur di supermarket. Sedangkan Muthe malah bersikap acuh tak acuh.
"Bisa cepet ga sih lo? Lelet banget jadi orang!" Bentak Muthe.
Christy yang sedang memilih-milih sayuran langsung menatap Muthe.
"Kalau mau cepet selesai, bantuin aku belanja" Ujar Christy.
"Dih, ogah banget gue"
"Yaudah, jangan protes" Ujar Christy lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Muthe berdecak sebal. "Yaudah, gue bisa bantu apa?"
"Nih" Christy menyodorkan secarik kertas yang berisi daftar belanjaan mereka.
Muthe langsung mengambil kertas itu dengan kasar lalu berjalan meninggalkan Christy. Christy menatap punggung Muthe yang kemudian hilang saat dia berbelok.
Muthe cukup kesulitan saat sedang berbelanja bumbu-bumbu dapur. Apalagi dia juga tidak terlalu mengenal bentuk rempah-rempah dan semacamnya.
"Njir, nyari ginian aja susah banget sih" Gerutu Muthe. "Sekarang nyari gula sama garam" Gumamnya saat sedang membaca kertas itu.
Tanpa pikir panjang Muthe langsung mengambil serbuk berwarna putih yang dia lihat. Dia juga mengambil serbuk lainnya di rak berbeda yang dia pikir itu adalah garam.
"Apa ini?" Tanya Christy saat tiba-tiba dia datang.
"Masa lo ngga tau sih? Cupu banget jadi orang" Omel Muthe.
"Perasaan mama ngga nyuruh beli mecin deh" Ujar Christy saat melihat benda yang di pegang Muthe.
Muthe langsung menatap Christy. "Yang beli mecin siapa? Gue beli garam sama gula tau!"
"Mana garamnya?" Tanya Christy.
"Ya inilah" Jawab Muthe sambil menunjukkan benda yang dia pegang.
"Itu bukan garam"
Muthe mengerutkan keningnya. "Nggak mungkin, jelas-jelas ini garam. Warnanya aja putih"
Christy menghela napasnya lalu mengambil gula dan garam yang dikira Muthe dari tangannya. Christy juga mengambil salah satu bumbu penyedap lainnya yang hampir sama.
"Warnanya putih tapi ketiganya beda" Ujar Christy. "Ini garam, bentuknya lebih halus. Ini gula, bentuknya kayak kubus kecil gitu dan ini yang lo kira garam, namanya mecin. Bentuknya kecil-kecil tapi agak panjang"
Muthe terdiam saat Christy menjelaskan ketiga benda itu. Dia benar-benar tidak tau sama sekali.
"Sekalipun kamu nggak tau bentuknya seharusnya kamu baca tulisannya" Ujar Christy. "Jadi aku atau kamu yang cupu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanficAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...