Tangan Shani dan Christy saling bergandengan sambil menyusuri koridor sekolah menuju kelas Christy. Shani akan mengantarkan Christy terlebih dahulu hingga ke depan kelasnya.
Langkah kaki Christ memelan saat melihat Anin dkk akan melewatinya. Memang posisi kelas Christy dan mereka berbeda arah membuat ia harus berpapasan seperti sekarang ini.
Shani mengerutkan keningnya menatap Christy yang seakan melihat sesuatu. Ia pun mengikuti arah pandang Christy dan ia paham mengapa adiknya menjadi ragu untuk melangkah kembali apalagi Christy tengah bersamanya.
Saat Christy akan melepas genggaman tangan mereka, Shani langsung mengeratkannya. Christy mendongak sedikit menatap Shani yang memberikan tatapan lembut seolah semuanya akan baik-baik saja.
"Jangan peduliin mereka" Ujar Shani lalu mengajak Christy untuk melanjutkan jalannya.
Christy menunduk menatap lantai dengan Shani yang sedikit berada di depannya.
"Gais liat deh, si cupu sekolah kita sekarang udah punya pawang nih" Sindir Anin.
"Pinter banget nyari pawangnya gasihhh" Sambar Sisca yang ikut memanasi.
Di koridor ada beberapa murid yang belum masuk ke kelasnya dan mereka malah menertawai Christy seolah ada yang lucu.
"Ka Shani ko mau sih temenan sama dia hahahahah" Ujar salah satu siswa.
"Eh Christy, lo itu ga pantes tau deket-deket sama ka Shani. Ko ga malu sih ckckck" Sahut siswi yang ikut menimpali.
"Hati-hati ka nanti malah jadi benalu lho hahahahah"
"Bener tuh, yang ada nanti malah nyusahin lagi hadehh"
Christy melepas paksa genggaman tangan Shani dan langsung berlari kencang meninggalkan Shani.
"DEDEEE!!" Teriak Shani menatap kepergian Christy.
"Bwahahahaha diledekin malah kabur, emang dasar cupu!!" Pekik salah satu siswi yang memiliki wajah judes.
Anin tersenyum smirk menatap Shani yang tak jauh darinya. Lalu ia melangkah mendekati Shani sambil melipat kedua tangannya.
"Udah gue bilang kan, ngapain sih lo deketin dia? Ga ada gunanya Shan. Daripada lo repot ngurus tuh bocah, mending jauhin aja sih" Ujar Anin dengan nada santai namun pedas.
Shani menatap tajam Anin dengan kedua tangannya yang mengepal kuat dikedua sisi badan.
"Sekali lagi lo nyakitin Christy, lo berhadapan sama gue Anin" Gertak Shani dengan menahan amarahnya yang mendidih.
"Oh ya? Segitunya lo belain dia? Udah dihasut apa aja lo sama dia? Baru dua hari lo kenal, hebat juga dia udah dapetin hati lo. Dia yang terlalu polos atau lo yang terlalu polos sih? Otak lo udah di cuci ya sama tu bocah"
PLAK!
Bunyi tamparan keras dari Shani terdengar di koridor tersebut. Saking kencangnya, wajah Anin sampai menoleh ke samping.
Anin terkekeh hambar dan menatap Shani dengan sinis. "Waw, bahkan lo sampe berani nampar temen lo sendiri cuma karna dia" Anin bertepuk tangan di hadapan Shani.
"Gue udah peringati ke lo, siapapun yang menyakiti ADIK gue, bakal berurusan sama gue!" Tegas Shani dengan menekan kata "adik" pada ucapannya tersebut.
"Cih, adik. Bocah kayak gitu lo jadiin adik, kayak ga ada dekel lain aja si Shan Shan" Cibir Anin yang tidak ada kapoknya itu.
"Terserah lo mau bilang apa buat gue nin, gue ga peduli. Tapi kalau udah menyangkut Christy, gue ga akan tinggal diam" Ujar Shani tak main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...