18

4.4K 400 17
                                    

Malam yang dingin telah berganti dengan pagi yang cerah. Sinar matahari pagi ini begitu terang menyinari bumi. Sesosok gadis cantik yang masih berbaring dibawah selimutnya tidak terusik sama sekali dengan pancaran sinar mentari pagi ini.

Lampu tidurnya pun masih menyala dan gorden kamarnya belum di buka. Ia menggenggam selimutnya yang menutupi tubuhnya hingga ke atas dagu.

Ceklek.

Masuklah seorang gadis yang sudah terlihat rapi dengan dress dan polesan make upnya yang flawless.

"Ci.. Bangun udah pagi" Ucapnya seraya mengusap bahu cicinya. "Cici bangunnn"

"Eunghh.. Aku masih ngantuk" Ujar Shani yang semakin menaikkan selimutnya dan menggeser badannya ke pinggir.

"Bangun cici, terus mandi habis itu sarapan"

"Iya nanti. Duluan aja" Balas Shani dengan masih memejamkan matanya.

"Ish, yauda" Gadis yang bernama Muthe itu pun langsung keluar dari kamar Shani tanpa menutup pintunya lagi.

Ddrrttt

Shani meraba nakas di samping kasurnya tanpa membuka mata untuk mengambil ponselnya yang bergetar.

Tanpa melihat kontak siapa yang menelfonnya, Shani langsung menscroll tombol hijau di layar dan menempelkan layar ponsel itu ke telinga.

"Hmm.. Halo? Siapa?" Ujar Shani dengan nada malas.

"Kang ojol"

Shani mengerutkan kening bingung. "Ojol? Saya ga pesen kayaknya deh, salah sambung kali. Ganggu tidur saya aja" Ucap Shani asal bunyi.

"Parah. Kamu ga ngenalin suara aku ci?"

Sontak Shani membuka matanya dengan lebar dan melihat layar ponselnya. Disana jelas terlihat bahwa kontak Christy lah yang menelfonnya.

Ia mengarahkan ponselnya lagi ke telinga. "Heheehe maaf dede. Tadi cici belum sadar banget tau, cici mau bobo lagi soalnya tadi di bangunin Muthe"

"Kenapa mau bobo lagi?"

"Masih ngantuk"

"Bobo jam berapa tadi?"

"Jam tiga"

"Oo yauda bobo lagi aja. Aku matiin ya telfonnya"

"Jangannn!!!!"

"Lho kenapa?"

"Gausa dimatiin. Temenin cici aja"

"Dih ngapain. Cici kan mau bobo"

"Gapapa ih"

"Hm, yauda ga dimatiin. Bobo gih, jam sepuluh bangun ya"

"Okeei"

Shani meletakkan ponselnya di samping bantal dan memejamkan matanya yang masih mengantuk. "Dede kenapa telfon cici?"

"Mau bangunin cici aja siapa tau belum bangun"

"Nih udah bangun"

"Kan mau bobo lagi"

"Beneran boleh bobo lagi?"

"Boleh.. Emang ada yang marahin cici kalau bangunnya siang?"

"Ga ada sih"

"Yasudah. Bobo cepet jangan ngomong mulu"

"Ih kenapa cepet-cepet?"

"Aku mau berangkat ke tempat kerja sebentar lagi ci Shanii"

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang