9

3.1K 364 16
                                    

Hari ini adalah hari Jumat. Dikarenakan besok sudah weekend dan sekolah libur, maka dari itu Muthe sebagai anak baru di sekolah Shani akan masuk di minggu berikutnya saja.

Sesudah sarapan, Shani langsung menggendong tas sekolahnya dan menuju ke garasi mobil. Semalam Shani sudah membelikan sebuah handphone baru dan mengambil pesanan kacamata baru untuk ia berikan kepada Christy.

Shani sengaja tidak membawa kedua benda itu ke dalam rumah dan membiarkannya di jok belakang mobil saja. Kedua benda itu sudah terbungkus dengan kotak berukuran sedang.

"Saatnya jemput dede krispy" Gumam Shani sambil melajukan mobilnya.

Sepuluh menit diperjalanan, Shani pun sampai di gang rumah Christy yang biasanya ia gunakan untuk parkir mobil.

Brak.

Shani keluar dari mobilnya dan bersandar di depan bagian mobil tersebut untuk menunggu Christy datang.

"Pagi dedee" Sapa Shani saat Christy akhirnya muncul.

"Pagi juga cici" Balas Christy dengan senyum indahnya.

"Yuk berangkat" Shani menarik tangan Christy ke samping mobil. Ia membukakan pintu mobil itu dan menyuruh Christy masuk.

Christy terkekeh kecil. "Makasih atas perhatiannya, mwah" Ia mengecup sekilas pipi Shani dan langsung masuk ke dalam mobil.

Shani tertegun sejenak mendapat serangan tiba-tiba di pagi hari ini.

Christy menggoyangkan tangan Shani agar ia tersadar. "Ciii ayo berangkat nanti telat" Ujar Christy.

"Eh— iya sayang" Shani lantas menutup pintu mobilnya dan memutar ke bagian kursi kemudi.

Brak.

Kini mereka berdua sudah sama-sama di dalam mobil namun Shani belum juga menjalankan mobilnya.

"Ko ga jalan?" Tanya Christy heran.

"Cici mau kasih kamu sesuatu dulu" Jawab Shani.

Christy mengerutkan keningnya. "Mau kasih apa?"

"Dede tutup mata dulu"

"Nanti aja ah, ini udah mau telat ci. Ayo berangkat"

"Aaaa sebentar aja koo. Tutup mata, pleaseee" Mohon Shani.

Helaan nafas pelan Christy hembuskan dan akhirnya ia menuruti permintaan cicinya itu.

"Hm, nih udah" Ujar Christy yang sudah menutup kedua matanya.

Shani pun mengulurkan tangannya ke jok belakang untuk meraih kotak yang sudah ia siapkan.

"Sekarang boleh buka" Ujar Shani sambil mendekatkan kotak ditangannya ke hadapan Christy.

Adiknya itu melirik kotak tersebut dengan tatapan bertanya-tanya. Ia mengalihkan atensinya pada Shani. "Ini apa?" Tanyanya.

Shani tersenyum sekilas. "Buat dede. Buka dong"

Dengan ragu, Christy mengambil kotak tersebut dan meletakkannya di atas paha. Lalu kedua tangannya membuka pita kotak tersebut hingga terlepas.

Ia buka tutup kotak persegi itu dan seketika matanya membulat terkejut. Perlahan ia melirik Shani lalu menatap ke isi kotak itu lagi dan kembali menatap Shani.

"Ini maksudnya apa?" Tanya Christy yang masih tidak paham.

"Dibilang buat kamu ish" Kesal Shani seraya menancap gas mobilnya untuk segera menuju sekolah.

Christy masih tidak dapat mencerna pemberian Shani tersebut. "Cici kenapa kasih aku ini ci? Untuk apa? Harga benda ini pasti ga murah kan. Aku gamau nerima ini" Christy menutup kotak tersebut tapi langsung ditahan oleh Shani.

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang