Seminggu kemudian..
Shani dan Christy terlihat sudah saling menjauh. Tidak ada interaksi diantara keduanya, bahkan ketika berpapasan saja mereka bak orang yang tidak saling mengenal.
Jujur, Shani ingin sekali menyudahi semua ini. Tapi hal yang membuatnya kesal adalah.. Muthe selalu mengekori nya kemana pun ia pergi. Oleh sebab itu, Shani merasa tidak bebas untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan.
Shani akui dirinya sangat lemah. Seharusnya ia bisa saja melawan Muthe dan lebih peduli pada dirinya sendiri untuk melakukan apapun. Namun, ia tidak mungkin seperti itu karna takut akan suatu hal yang lebih buruk terjadi.
Keluarga besarnya menaruh harapan pada Shani untuk menjaga Muthe. Sebagai cucu bungsu, Muthe sangat disayangi oleh keluarga besar Alkantara.
Bagaimana dengan Shani? Ia pun sama. Cucu pertama yang hadir di keluarga besar Alkantara itu dikelilingi oleh kasih sayang yang melimpah. Bedanya, Shani diberikan amanah yang membuat ia merasa terbatas.
"Cici ko bengong aja?" Ucap Muthe yang duduk di samping Shani.
Saat ini mereka tengah berada di kantin sekolah karna sedang dalam jam istirahat.
"Itu bakso nya dingin lho kalo di diemin" Lanjut Muthe.
Shani tersenyum pada Muthe. "Iya ini cici makan"
Ia masih berkeliaran dalam lamunannya. Raganya memang ada di kantin, tapi pikirannya tidak.
Beberapa hari ini, Shani sering kali melihat Christy bersama Vienny. Mereka terlihat bersama bukan saat sekolah ramai, melainkan saat murid-murid sudah pulang sekolah.
Dapat dipastikan, hanya Shani yang tau kalau Vienny sering bersama Christy.
'Udah ada yang gantiin cici ya de?' Batin Shani sedih.
Kringgg
"Cepet banget udah bel" Ujar Muthe lalu meminum es jeruknya.
"Ayo ci masuk kelas" Lanjut Muthe menoleh ke Shani.
Ia menggoyangkan lengan Shani pelan. "Ci?"
"H-hah? Kenapa?" Shani tersentak kaget karna tadi ia melamun.
"Udah bel masuk"
"O-ohh yauda yuk ke kelas"
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Shani mengantar Muthe ke kelasnya dulu sebelum menuju kelasnya sendiri.
"Dadah cici, makasih uda anterin sampe kelas hehe" Ucap Muthe dengan raut senangnya.
Shani tersenyum mengusap kepala Muthe. "Yauda, cici ke kelas juga ya"
Shani pun beranjak meninggalkan ruang kelas Muthe, sedangkan anak itu langsung masuk ke kelasnya.
Ketika sedang asik santai berjalan menyebrangi lapangan, Shani tak sengaja melihat ke lantai dua gedung sekolahnya. Disana, ada sekumpulan siswa siswi yang sepertinya sedang merencanakan sesuatu untuk berbuat jahat kepada....
"Christy" Ujar Shani pelan saat ia melihat punggung anak itu yang tengah berjalan pelan.
Sebelum perbuatan mereka menimpa Christy, Shani berlari melindungi Christy dengan memeluknya dan kepala Shani menunduk agar menadahi kepala Christy.
Hingga....
BYUURRR
PLUK
PLUKK
Seember air terjun dari lantai dua membasahi Shani dan sedikit mengenai Christy. Ada juga lemparan donat, roti, dan lainnya yang mengenai punggung serta kepala Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...