52

4.1K 508 28
                                    

Tibalah waktunya Christy akan melaksanakan study tour bersama teman-teman se angkatan dia. Tanpa ditemani dan diantar siapapun, Christy membawa barang-barangnya sendiri menaiki taksi.

Itu adalah perintah dari Shani sendiri yang menyuruhnya untuk naik taksi saja supaya lebih nyaman. Gadis itu menggeret kopernya menuju lapangan luas milik sekolahnya dimana sudah ada banyak bis pariwisata yang terparkir.

Di bagian depan jendela bis tersebut terpasang nomor untuk membagi siswa siswi yang naik nantinya. Sebelumnya para guru sudah memberikan nomor bis kepada murid-murid agar langsung bisa masuk ke dalam bis.

"Oke anak-anak karna waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi kita akan berangkat sekarang yaa" Ujar pak Saktio dengan menggunakan toa.

Terdengar sorak sorai dari siswa siswi yang menyambut acara study tour tersebut.

"Silahkan semuanya masuk sesuai dengan bis yang sudah di tentukan" Lanjut pak Saktio.

Semua murid bergegas masuk ke dalam bis mereka dan duduk di kursi yang kosong. Dalam satu bis terdapat dua guru yang menjadi pendamping selama perjalanan.

"Selamat pagi anak-anak, sebelum mulai perjalanan apakah kalian ada yang kurang sehat?" Tanya bu Gaby yang menjadi guru pendamping di bis Christy dkk.

"Sepertinya kalian semua sehat ya.. Nanti kalau ada yang merasa pusing, atau butuh obat apapun langsung panggil ibu atau bu Indah ya anak-anak" Sambungnya yang diangguki semua siswa.

"Ini dibagikan ya sarapannya buat ganjel perut. Ada roti sama susu" Ucap bu Indah.

Yang duduknya di paling depan mengoper makanan tersebut ke belakang agar semuanya kebagian.

Setelah selesai, bu Indah kembali duduk di samping bu Gaby.

"Buu kita ga berdoa dulu kahhh??" Teriak salah satu siswi yang duduknya di paling belakang.

"Oh iya ibu lupa" Ujar bu Indah. Lalu ia kembali berdiri menghadap murid-muridnya. "Oke, sebelum memulai perjalanan alangkah lebih baiknya kita berdoa terlebih dahulu supaya perjalanan kita lancar, kalian sehat, dan selalu dilindungi.. Berdoa di–"

"Tunggu" Suara seseorang mengalihkan atensi mereka.

Bu Indah menoleh ke belakang. Ternyata satu siswinya baru masuk ke dalam bis. "Astaga Muthe, kamu ini dari mana aja untung bis nya belum jalan. Sana cepat duduk" Ujar bu Indah.

Karna masa skorsing Muthe sudah selesai, sekolah pun membolehkan Muthe untuk ikut study tour. Lagi pula acara ini di wajibkan untuk semua siswa kelas sepuluh.

Muthe mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong. Sialnya hanya tersisa satu saja yang belum terisi.

"Muthe cepet duduk, ko malah diem"

Gadis itu menengok menatap bu Indah. "Saya duduk sama bu Gaby aja deh. Ibu yang duduk sama dia" Kata Muthe.

"Ngga bisa begitu. Sudahlah kamu duduk saja sama Christy, cuma kursi itu yang tersisa" Titah bu Indah tanpa menerima penolakan.

Muthe berdecak sebal. Akhirnya ia duduk di sebelah Christy dengan wajah kesal.

Christy? Dia tidak masalah sama sekali karna duduk bersebelahan dengan Muthe. Christy hanya meliriknya sekilas lalu kembali menatap ke luar jendela dengan kepala yang bersandar ke kursi.

Bu Indah kembali memberi instruksi untuk berdoa sebelum memulai perjalanan. Setelah doa selesai, supir bis mulai menarik gasnya dan melajukannya meninggalkan pekarangan sekolah.

Ada lima bis yang mengangkut siswa siswi study tour tersebut. Muthe dan Christy memang berada di bis yang sama entah bagaimana bisa terjadi.

Mereka sama-sama tidak tau kalau akan satu bis. Baru pagi ini mereka mengetahuinya.

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang