Pagi ini Christy sudah dibolehkan untuk pulang. Shani ikut serta mengantarkan adiknya pulang ke rumah padahal hari ini dia memiliki jadwal kantor.
"Cici ngantor aja padahal gapapa, aku bisa sama bunda sama papa" Kata Christy.
"Cici juga gapapa kalau harus anter dede. Tadi cici udah izin ko buat libur hari ini"
Christy akhirnya manggut-manggut saja. Mereka sedang berjalan menuju parkiran mobil.
"Hati-hati kepalanya sayang" Ujar Shani yang sudah membukakan pintu mobil untuk Christy.
Setelah semuanya masuk, Adrian yang menyetir mobil pun langsung menancap gas.
Bukan Christy namanya jika tidak manja-able kepada cici kesayangannya. Sekarang dia sudah menempel di badan Shani dengan memeluk pinggangnya dari samping.
Kepalanya bersandar di dada Shani, mungkin dia juga bisa mendengar detak jantung cicinya.
Shani menyurai rambut hitam pekat Christy sambil sesekali mencium kepalanya.
"Bunda, papa" Panggil Christy pelan.
"Kenapa de?"
"Apa sayang?"Adrian meliriknya dari jendela depan sedangkan Veranda menyerongkan badannya melihat sang anak di belakang.
"Dede kapan si boleh ikut cici kerja?"
"Kapan aja boleh sayang, emang ada yang larang ade ikut cici kerja?" Sahut Shani yang ikut nimbrung.
"Tapi maksud aku bukan ikut kerja yang pas sampe di kantor terus aku cuma duduk nemenin cici kerja aja. Aku pengen juga ngerjain pekerjaan di kantor itu ciii"
"Dede udah siap memangnya?" Tanya ve.
Christy mengangguk yakin.
Veranda pun menatap suaminya dari samping.
"Papa setuju aja kapan pun dede mulai kerja"
Christy mendongak menatap Shani sambil mengerjapkan matanya.
"Yauda besok dede boleh ikut cici kerja dan bantuin pekerjaannya juga" Ujar Shani.
"Yeeayy, makasih cicii, bunda, papa" Ucap Christy yang langsung merasa gembira.
45 menit berlalu
Mereka sudah tiba di rumah sejak dua puluh menit yang lalu.
"Dede mau mandi?" Tanya Shani.
"He em" Balas Christy yang sedang membuka lemari bajunya.
"Sebentar, cici siapin air angetnya dulu ya"
"Ih gamau, pake air biasa aja biar seger"
"Coba sini cek dulu demamnya masih apa nggak"
"Nggak ko, udah sembuh"
"Masa sih?" Kata Shani tak percaya. Dia langsung mendekati Christy dan menempelkan punggung tangannya ke kening Christy.
"Ngga kan" Ucap Christy sambil menghadap di depan Shani.
"Jangan lama-lama mandinya lho, nanti malah demam nya dateng lagi"
"Iya iyaa.. Dah ah aku mandi dulu"
Sembari menunggu Christy selesai mandi, Shani turun ke bawah untuk membuat sesuatu.
"Mau ngapain sayang?" Tanya ve yang datang ke dapur dan melihat Shani tengah mengambil sesuatu dari dalam kulkas.
Shani tersenyum ke arah ve lalu meletakkan benda yang diambilnya ke atas meja. "Mau masak sop baso buat dede, bun. Nenek Lila pernah ngasih tau aku kalau dede lagi sakit biasanya dia cuma mau makan pake sop baso"
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...