Flashback
"Semalem lo ngapain datang ke klub?" Tanya Vienny membuat mereka saling menatap satu sama lain.
"Harus aku kasih tau sama kamu?" Tanya Shani.
Vienny menghela napasnya. "Gue yakin pasti lo ngikutin Anin"
Shani terkejut mendengar hal itu. Bagaimana mungkin Vienny bisa tau?
"Gue juga" Sambung gadis itu.
"Hah? Ngapain kamu ngikutin temen sendiri?"
Vienny terdiam sejenak, dia tidak tau apa ini pilihan yang tepat atau tidak. Tapi Vienny tidak bisa melakukan semuanya sendiri.
"Sejak enam bulan lalu gue ngerasa ada yang aneh sama Anin. Dia kayak nyimpen rahasia dari gue sama yang lain. Tapi pas gue tanya, dia selalu ngeles dan selalu aja ada alasan yang nggak masuk akal" Jawab Vienny.
"Terus apa yang kamu tau soal dia sekarang?" Tanya Shani.
"Nggak ada" Jawab Vienny. "Tapi akhir-akhir ini gue baru tau kalau dia sering dateng ke klub. Semalem gue hampir aja tau rahasia dia tapi gara-gara lo, semuanya kacau"
Shani langsung menundukkan kepalanya. Dia yakin gara-gara Vienny menolongnya, gadis itu jadi gagal untuk mencari tau soal Anin. Tapi bukan cuma dia, Shani juga gagal mencari tau soal gadis itu.
"Waktu itu aku nggak sengaja denger obrolan Anin sama mamanya waktu mereka dipanggil ke sekolah" Ujar Shani.
"Apa yang lo denger?" Tanya Vienny penasaran.
"Aku lupa detailnya tapi mama Anin bilang kalau hidup mereka nggak kayak dulu lagi" Jawab Shani
Flashback end
Saat ini Vienny dan Shani ada di atap sekolah. Setelah bel pulang sekolah berbunyi tiba-tiba saja Vienny mengajak Shani kesana. Sedangkan Christy ada dibelakang tak jauh dari mereka berdua.
"Nih" Ujar Shani sambil memberikan minuman pada Vienny.
Vienny langsung mengambilnya tapi tidak langsung dia minum. Dia malah sibuk menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Shani segera duduk di samping gadis itu.
"Jadi kamu udah mutusin buat ninggalin mereka?" Tanya Shani.
Vienny tidak langsung menjawab. Saat ini terlalu banyak pikitan yang mengganggunya. Dia juga tidak tau apa yang dia lakukan saat ini benar atau tidak.
"Gue nggak tau" Jawab Vienny.
Shani terdiam sejenak. "Sebenernya aku nggak percaya sama semua tindakan kamu ke Christy kemarin-kemarin. Waktu itu aku masih belum kenal banget sama kamu. Tapi setelah apa yang terjadi, sekarang aku percaya sama kamu"
Vienny langsung menatap gadis di sampingnya. Gadis yang membuat dia benar-benar kepikiran setelah mengenalnya. Tapi karena Shani, akhirnya dia bisa memutuskan apa yang selama ini mengganggu pikirannya.
"Apaan sih kamu liatin aku kayak gitu?" Tanya Shani dengan kening berkerut.
Vienny menghela napasnya lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia juga segera membuka minuman yang Shani berikan lalu meneguknya.
"Sebenernya aku agak heran aja sama alasan kamu buat keluar dari geng kamu itu" Ujar Shani.
"Heran kenapa? Gue emang bukan tukang bully kayak mereka meskipun gue join gengnya. Gue ngerasa itu buang-buang waktu" Ujar Vienny.
"Kenapa baru nyadar sih?" Tanya Shani.
"Mana gue tau, yang penting kan sekarang gue udah cabut" Jawab Vienny.
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
Hayran KurguAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...