Bab 43

7.9K 731 243
                                    

Setelah kepergian keduanya lampu menyala kembali dan Ricard terkejut melihat Ala yang tidak berada di sampingnya.

"Alaric, dimana kamu?" Tanya Ricard tetap tenang tapi wajahnya tidak enak dipandang, orang-orang yang datang disana berteriak heboh mengetahui pria nya kabur tapi melihat tuan rumah yang terlihat marah membuat mereka semua terdiam.

"ALARIC!" Teriak Ricard dengan mata menatap tajam ke sekelilingnya guna mencari Ala yang Ricard yakini tidak akan kabur karena Atarik masih berada di genggamannya, Ricard melepaskan topeng ibunya Ala dan juga Anne tapi ternyata bukan mereka berdua membuat Ricard marah dan tangannya mengepal erat.

Tiba-tiba ada satu bodyguard yang datang membisikkan sesuatu kepada Ricard membuat wajahnya semakin tidak enak dipandang.

"Tuan besar, tuan muda sudah melarikan diri." Itulah yang bodyguard bisikan, saat Ricard ingin pergi bunyi ponselnya berdering dan dirinya mengangkat panggilan itu.

"Halo." Ucapnya ngegas.

"Tuan besar gawat! Markas utama meledak dan semuanya sudah terbakar."

Ricard memejamkan matanya berusaha tetap tenang karena banyak orang-orang disini yang melihatnya, dirinya membuka mata dan kalian tebak apa yang dirinya lihat? Ada sebuah Video yang memperlihatkan tulisan 'Anda kalah Kakek, saatnya menyerah dan bertobatlah' itulah tulisannya.

"ALARIC ATHALLAAH CHARLESTON, MATI KAMU!" Serunya marah tanpa melihat orang-orang yang menatapnya takut, dengan nafas memburu Ricard ingin pergi dari acara yang dirinya buat tapi tiba-tiba kakinya tidak bisa di gerakkan dan dirinya terjatuh membuat mereka terkejut.

"Tuan!" Seru bodyguard mendekati Ricard untuk membantu tapi ditepis olehnya.

"Cepat cari mereka terutama Ala! Jangan sampai mereka kabur, jika tidak nyawa kalian taruhannya akhhh." Serunya marah tapi diakhiri ringisan karena kakinya yang terasa sakit.

Inilah rencana Ala membuat Ricard senang terlebih dahulu setelahnya menjatuhkannya dengan cara menggagalkan rencananya dan tentang penyakit yang Ala berikan secara perlahan-lahan adalah Ricard tidak bisa berdiri lama jika tidak maka dia akan merasakan kakinya lumpuh bahkan kematian (hanya karangan author)

"Siap tuan!" Mereka berpencar mencari Ala sedangkan sisa bodyguard membawa Ricard ke rumah sakit, sedangkan orang-orang yang datang pulang ke rumahnya masing-masing membawa berita yang bisa dijadikan topik terpanas. Keluarga Vernandez merasa kecewa dan juga sedih karena jika pertunangan ini tidak dilanjutkan maka kelurga mereka akan jatuh miskin, Anjani yang melihat orang mencurigakan mengikutinya tanpa mereka tahu.

********
Ala menggendong Queen keluar pesta dengan wajahnya yang tetap datar, sedangkan Queen yang berada di pelukan Ala terdiam saja karena enggan mengucapkan sepatah katapun kepada kekasihnya yang merencanakan sesuatu tanpa memberitahukannya terlebih dahulu membuat dirinya menjadi salah paham.

"Turunin aku!" Titah Queen kesal, bukannya menurunkan Ala malah terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Ala, aku bilang turun!" Barulah Ala menurunkan Queen, keduanya saling tatap dibalik topeng.

"Kenapa kesini?" Tanya Ala datar, Queen menatap Ala tidak percaya.

"Kamu bilang kenapa? Coba kamu pikirkan apa kesalahan kamu sampai aku jauh-jauh datang kesini hah! Sudah aku bilang aku benci pengkhianat dan kamu hampir saja melakukannya Ala, aku- aku hiks kamu jahat! Bahkan aku hiks..." Ucapan Queen terhenti karena Ala langsung memeluk dirinya erat membuat tangisan nya semakin pecah, dirinya hampir roboh karena menahan sakit hati atas keputusan Ala bahkan sekarang keduanya sudah melepaskan topengnya.

"Kamu jahat!"

"Maaf." Lirih Ala merasa bersalah.

"Kamu bajingan!" Seru Queen lagi.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang