Bab 52

5.9K 614 479
                                    

Keduanya masih saling tatap dengan kaca menjadi pembatas, Queen sama sekali tidak membukakan pintunya untuk Ala karena dirinya takut Ala akan berbuat nekat jika dirinya membangkang seperti pemilik tubuh ini.

"Kamu mengingkari janji, Ala." Ucap Queen dingin, Ala menatap gadisnya sendu. dirinya terpaksa mengaktifkan chip itu lagi karena ingin mengetahui kenapa Queen berubah dan ternyata ketakutannya selama ini benar, kalau Queen mengingat semuanya maka keduanya bisa menjauh. (hanya karangan author).

"Kamu juga mengabaikan aku, apa kamu pikir aku akan diam saja sayang? apalagi saat dimana aku menuggu kamu bangun, tapi kamu malah mengabaikan aku." Jawab Ala, Queen ingin sekali memegang wajah sedih Ala tapi dirinya harus menahannya.

"Ingatan itu sangat menyakitkan Ala, bahkan aku yang dulu sering merasakannya pun masih terasa sakit mengingat kamu melakukan hal keji itu." Ucap Queen kembali ke topik awal, toh Ala juga sudah tahu kenapa dirinya menjauh.

"Apa sekarang kamu takut kepadaku, sayang?" Tanya Ala dengan wajah ketakutan, lebih tepatnya takut gadisnya meminta putus darinya.

"Tidak, hanya saja aku kecewa."

"Sayang, kamu tidak akan meninggalkan aku kan?" Tanya Ala was-was.

"Aku tidak tahu Ala, apakah kita masih bisa bersama sedangkan kamu..... ikut andil dalam pembunuhan pemilik tubuh ini." Ala menggelengkan kepalanya bahkan matanya berkaca-kaca menatap wajah gadisnya yang sedih, sumpah demi apapun Ala tidak menyukai wajah sedih itu.

"Bagaimana jika aku bilang, aku tidak ada hubungannya dengan ini?"

"Tapi sayangnya ingatan yang datang itu, kamu berada disana dengan wajah acuh menatap pemilik tubuh ini. Untuk apa kamu menyamar menjadi Atarik sedangkan kamu saja sudah tidak sekolah." Sahut Queen penuh selidik sekaligus tidak percaya juga, Ala terdiam karena memang benar saat kejadian itu dirinya berkumpul dengan Zayn dkk menyamar menjadi Atarik.

"Kamu benar sayang, aku memang sering bertukar peran menjadi Atarik. kamu ingin tahu apa sebabnya? Karena kehidupanku tidak bahagia, aku ingin merasakan masa remaja seperti mereka, hidup tenang dan mempunyai banyak teman tanpa harus bersembunyi menjadi kembaran Atarik." Jawab Ala tenang, tapi Queen yakin dari ketenangan itu menyimpan banyak luka yang mungkin lebih parah darinya.

"Ala...."

"Apa aku juga tidak berhak merasakan kebahagiaan meskipun hanya sementara? dan untuk sikapku yang acuh kepadamu waktu itu karena Queen sendiri yang memilih menjauh dariku. Aku hanya mengabulkanya..."

"TAPI TIDAK DENGAN MEMBUNUHNYA ALA!!" Sekarang Queen yang memotong ucapan Ala, tadinya dirinya merasa kasihan tapi kenapa harus membunuh jika memang pemilik tubuh ini tidak ingin bersama dengan Ala?

"Sudah aku bilang, aku tidak melakukan itu. percayalah sayang, aku tidak mungkin membunuh orang yang sangat aku cintai." Queen menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Itu bukan cinta Ala, tapi obsesi!! apakah ada orang yang mencintai melakukan kekerasan, mengekang, dan yang lebih parahnya kamu melecehkannya Ala!!" Seru Queen dengan nafas memburu, Ala linglung ke belakang karena ternyata gadisnya mengingat semua kelakuan kejinya.

"Sayang, aku... aku... maaf." Lirih Ala menunduk, dirinya memang merasa bersalah kepada Queen asli karena perlakuannya itu pasti sangat menyeramkan dan menyakitkan. Makanya saat mengetahui Queen hilang ingatan dirinya datang kembali bermaksud untuk menebus kesalahanya dulu, tapi ternyata jiwa Queen sudah terganti menjadi Ratu dan membuat dirinya benar-benar mencintai Ratu.

"Aku bingung Ala, bagaimana mungkin aku yang menempati tubuh Queen bisa bersama dengan orang yang jahat pada pemilk tubuh ini. apa yang harus aku lakukan, apakah lebih baik kita pisah saja Ala?" Tanya Queen frustasi, Ala meneteskan air matanya dan langsung menggedor jendelanya agar Queen membukannya.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang