Bab 38

30.9K 1.7K 763
                                    

Queen sudah sampai di parkiran, dirinya sedikit linglung bahkan kedatangan seseorang pun tidak dirinya sadari.

"Kenapa melamun, hmm?" Tanya Ala menjiwil hidung mancung Queen membuatnya tersadar kembali.

"Ah Ala? Aku gapapa." Jawab Queen tersenyum berusaha menutupi kegelisahan nya dari Ala, entah kenapa semenjak dirinya menjadi Queen ia menjadi sedikit bodoh tidak seperti dirinya menjadi Ratu yang hidup tenang tanpa ada siapapun di sisinya dan membuat dirinya fokus ke tujuannya.

"Yakin? Kalau kamu mau cerita atau mau bertanya silahkan bilang, aku akan menjawab semuanya." Ujar Ala yang tidak suka melihat gadisnya linglung.

"Aku serius, aku baik-baik saja."

"Baiklah, ayo naik." Titah Ala tak lupa memasangkan jaket dan helm kepada Queen yang sekarang terus menatapnya memuja.

"Kamu tampan, Ala." Ucap Queen tiba-tiba membuat Ala terbatuk, dirinya serius mengucapkan itu karena Ala memang tampan ditambah lagi dirinya sangat menyukai jika Ala memperlakukan dirinya seperti ini. Sedangkan Ala melongo melihat gadisnya yang tidak biasanya, entah kenapa Queen sering memujinya dan bersikap lembut padanya padahal biasanya selalu dingin.

"Aku tahu, kamu juga cantik." Jawab Ala berusaha tenang padahal telinganya sudah memerah karena di puji gadisnya.

"Ck percaya diri banget." Decak Queen memutar matanya malas lalu keduanya naik ke motor dan Ala mulai Melajukan motornya.

"Kenapa pilih naik motor?" Tanya Ala, Queen memang meminta jemput padanya dan meminta agar menjemputnya pakai motor saja.

"Pengen peluk kamu." Jawab Queen santai bahkan mengeratkan pelukannya, Ala yang tidak terbiasa dengan Queen yang manis merasa malu bahkan telinganya bertambah merah untung saja gadisnya tidak melihatnya. Beberapa menit kemudian keduanya sudah sampai di mansion Moonstone, saat Queen akan masuk tangannya di tahan oleh kekasihnya.

"Apa?" Tanya Queen bingung.

"Kamu engga nawarin aku masuk dulu?" Tanya Ala cemberut, Queen mengerutkan keningnya heran.

"Apa aku harus mengajak kamu?"

"Tentu saja, sayang." Jawab Ala percaya diri karena yakin Queen pasti akan mengajaknya masuk.

"Tumben, biasanya kamu langsung masuk tanpa aku suruh, jadi kenapa aku harus mengajak kamu?" Tanya Queen masih bingung, seketika Ala melongo karena dipikir-pikir ucapan gadisnya benar.

"Iiss sayangggggg, tapikan.... Tau ah ga jadi." Ucap Ala semakin cemberut bahkan langsung masuk ke mansion Moonstone, Queen menghela nafasnya melihat kelakuan kekasihnya yang menurutnya seperti anak kecil saja.

"Lihatlah bahkan tanpa gue suruh pun dia sudah masuk duluan meninggalkan pemilik mansion ini, jadi siapa yang salah disini?" Gumam Queen tidak percaya lalu menyusul Ala masuk ke dalam, dapat dirinya lihat Ala sedang duduk di sofa sambil melihat ponselnya dengan tatapan tajam yang Queen yakini ada kemarahan disana.

"Kenapa, hemm?" Tanya Queen sambil mengusap rambut Ala dan duduk di sebelahnya, Ala yang mendapatkan usapan itu melihat kekasihnya dengan lembut berbeda dengan tadi yang menatap ponselnya tajam.

Bukannya menjawab Ala malah menyenderkan kepalanya di bahu Queen dengan posisi wajah menghadap leher kekasihnya sesekali menghirup wangi tubuh Queen yang Ala sangat sukai.

"Aku ada urusan kantor, maaf tidak bisa menemani kamu sekarang." Lirih Ala dengan nafas memburu, Queen tersenyum meskipun dirinya tahu Ala tidak melihatnya bahkan tangan Queen masih mengelus kepala Ala.

"Tidak masalah, pergilah karyawan kamu lebih membutuhkan kamu disana." Jawab Queen, bukannya menenangkan Ala malah semakin merajuk.

"Sayanggggg, harusnya kamu tuh larang aku pergi dan bilang kalau kamu mau aku temani bukan malah menyuruh aku pergi. Jangan bilang kamu risih aku dekati ya?" Tuduh Ala menatap Queen sinis, lagi-lagi Queen terkejut dengan respon Ala ya seperti itu. Sebenarnya apa salahnya sih?

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang