Transmigrasi Queen Antagonis

Bab 35

POV Ala.

Perkenalkan nama gue Alaric Athallaah Charleston, anak pertama dari keluarga Charleston dan mempunyai saudara satu.

Charleston, marga dari Spanyol yang ditakuti di seluruh dunia karena pernah membantai keluarganya sendiri dan hal lainnya juga. Apakah itu memang benar atau hanya sebuah berita saja? Jawabannya benar, karena orang tuanya dulu menikah tanpa direstui membuat keduanya nekat kawin lari membuat kepala keluarga Charleston terdahulu marah besar putri semata wayangnya menikah dengan orang biasa bahkan dibawa kabur.

Setelah beberapa tahun tidak bertemu dengan putrinya, kepala keluarga terdahulu yang bernama Ricard Charleston mendatangi kediaman anaknya yang rumahnya biasa saja dan menculik putrinya membuat Suami sang putri dan anak-anaknya yang masih kecil merasa marah dan juga sedih secara bersamaan.

Ala, yang waktu berumur lima tahun mengetahui ibunya menghilang oleh orang jahat merasa marah besar dan juga sedih karena takut tidak bisa bertemu dengan ibunya lagi bahkan bisa saja ibunya meninggal karena mereka menyakitinya.

Satu hari kemudian suami sang putri yang bernama Belder Adhitama, merasa kalang kabut dan mengetahui jika sang istri diculik oleh mertuanya sendiri. Didalam hati Belder ada rasa menyesal karena telah menikahi istrinya, bukan karena tidak bahagia tapi sangat bahagia hidup dengannya tapi Belder tahu hati istrinya pasti sangat sedih karena meninggalkan orang tersayang nya demi kabur bersamanya.

Satu Minggu kemudian, tadinya Belder membiarkan saja istrinya disana karena berpikir istrinya akan bahagia di sana, tapi ternyata istrinya memberi kabar lewat surat seakan mengatakan secara tak langsung jika istrinya ingin dijemput olehnya karena mertuanya mengurung istrinya dikamar.

Untuk suamiku tercinta
Sayang, maaf sudah satu Minggu ini aku tidak bersamamu. Aku dibawa Papa secara paksa saat aku sedang menunggu kamu pulang kerja. Bagaimana kabar kamu dan anak-anak? Apakah sehat atau makan yang bergizi? Aku mengkhawatirkan kalian bahkan sudah tiga hari ini aku memikirkan kalian terutama kamu sayang, papa Sering memberiku makan tapi aku tidak bernafsu. Bagaimana mungkin aku makan enak jika suami dan anak-anakku tidak makan bersamaku? Aku ingin pulang ke pelukan hangatmu dan bahagia bersama anak-anak.

Maaf sayang, jika nanti aku tidak ada kabar karena papa melarang siapapun meminjamkan aku ponsel. Tolong jaga anak-anak dan dirimu sayang, jika diberi pilihan aku lebih suka hidup bersamamu dan anak-anak dengan sederhana dibandingkan berlimpah harta tapi merasa kesepian.

Sayang, aku mencintaimu selamanya sangat mencintaimu dan maafkan semua perbuatan papa. Aku merasa malu dan terima kasih untuk semuanya, salam untuk anak-anak dan aku bahagia hidup bersama kalian.

Itulah surat yang istrinya berikan padanya, bahkan masih ada jejak air mata istrinya di kertas itu membuat tulisannya sedikit memudar. Tangan Belder mengepal karena istrinya pasti menangis saat menulis surat ini, seketika amarah meliputi nya bahkan tanpa berpikir panjang Belder langsung datang menuju kediaman Charleston seorang diri berniat menjemput istrinya tanpa memikirkan apa resikonya.

Setelah sampai bukannya mendapatkan perlakuan hangat dirinya malah di siksa oleh bodyguard atas perintah mertuanya, Ala yang saat itu tidak sengaja melihat Daddy-nya pergi dengan wajah menahan amarah mengikutinya karena takut terjadi apa-apa pada orang tuanya bahkan Ala meninggalkan adiknya yang sedang tertidur pulas karena menangisi ibunya yang tak kunjung pulang.

Ala yang melihat Daddy-nya dipukuli dan sudah hampir pingsan mendekati banyak pria berbaju hitam berusaha menghentikannya bahkan dirinya juga sesekali terkena pukulan itu, setelah beberapa menit Ricard datang dan menyuruh Belder dibawa ke ruang bawah tanah begitupun Ala yang dipaksa masuk juga. Dan di sanalah sifat jahat Ala mulai tumbuh saat setiap hari menyaksikan Daddy-nya disiksa sampai meninggal oleh orang berbaju hitam itu dengan kejam, padahal dirinya sudah berteriak sekeras mungkin agar mereka berhenti tapi bukannya berhenti Ricard malah tertawa terbahak-bahak sambil mencambuk Daddy-nya.