POV Ala
Setelah pulang dari rumah Queen, dirinya mengunjungi kediaman ibunya yang meminta dirinya untuk pulang.
"Ala, Mommy suka dengan gadis pilihan kamu." Ucap seorang wanita paruh baya yang bernama Ainsley Charleston, Ala yang sedang makan terdiam lalu menatap ibunya dengan mata memicing curiga.
"Mom, mencari tahu tentangnya?" Tanya balik dirinya, Ainsley tersenyum lembut menatap putranya yang sudah tumbuh menjadi dewasa padahal belum waktunya.
"Mom menginginkan yang terbaik buat kamu, sudah cukup kamu berkorban demi keluarga Charleston dan sekarang sudah waktunya kamu bahagia nak." Jawab Ainsley, dirinya menatap ibunya lalu menggenggam tangannya dan menciumnya.
"Tidak ada kata cukup buat melindungi Mom dan juga Atarik, Ala akan melakukan apapun demi kebahagiaan Kalian." Ala sangat menyayangi ibunya melebihi nyawanya, dirinya akan melakukan apapun demi keduanya sebagaimana Daddy-nya yang merelakan nyawanya karena ingin bersama ibunya.
"Ala..."
"Mom, Ala tidak ingin membahas itu. Sekarang Mom harus makan yang banyak, Ala tidak ingin Mom sakit." Ala memasukan ayam goreng ke piring ibunya, Ainsley yang melihatnya tersenyum dan juga sedih karena Ala selalu berjuang untuknya meskipun Ala terluka.
"Baiklah, master." Canda Ainsley sambil makan, keduanya tertawa bersama melupakan kenangan menyakitkan yang keduanya lihat di masa lalu.
"Oh iya nak, siapa nama gadis itu?" Tanya Ainsley lagi penasaran dengan gadis yang meluluhkan anaknya yang dinginnya melebihi kutub Utara, bagaimana tidak setiap ada perempuan yang menyatakan cinta kepada Ala maka akan di tolak dengan kata-kata pedas miliknya.
"Queen." Sahut Ala sambil tersenyum-senyum sendiri, Ainsley yang melihatnya ikutan tersenyum karena anaknya yang terlihat sangat bucin.
"Hmm, nama yang bagus pasti anaknya cantik dan juga baik."
"Tentu Mom, bahkan dia sangat-sangat cantik seperti Ratu." Sahut dirinya lagi antusias tapi mengandung makna dari perkataannya.
"Oh, apa bedanya Queen dengan Ratu?" Tanya Ainsley heran.
"Tidak ada bedanya Mom, keduanya sama saja dan yang pasti sangat penting dalam hidup Ala."
"Benarkah? Ah Mom jadi tidak sabar bertemu dengannya, menurut kamu Mom dan dia cantikan siapa?" Tanya Ainsley sengaja memancing anaknya dan benar saja Ala terdiam dengan pertanyaannya.
"Mom, Queen, sangat cantik dan Ala sangat menyayangi kalian." Jawab Ala lembut, Ainsley terkekeh karena terlihat jika anaknya canggung mengatakan itu. Saat sedang asik mengobrol tiba-tiba ada pria yang wajahnya sangat mirip dengan Ala datang lalu duduk di kursi samping ibunya, Ainsley dan Ala menatap orang yang datang.
"Kamu..." Ucapan Ainsley terpotong oleh teriakan membahana seseorang.
"Ataaaaaa." Seru Anne berlari mengejar suaminya lalu terdiam di hadapan Ata dengan tangan berkacak pinggang.
"Kamu tuh kenapa sih sering banget ninggalin Anne, capek tahu ngejar kamu yang jalannya kaya vampir." Seru Anne lagi kesal, Ata menghela nafasnya mendengar suara membahana istrinya yang sungguh membuat ketenangan nya terganggu.
"Bisa Lo diam?" Ucap Atarik dingin membuat Anne cemberut lalu bergelanjut manja di lengan Ainsley.
"Mom, lihat tuh Ata. Masa dia dingin banget sama istrinya sendiri sih mana panggilannya Lo gue lagi, Anne juga capek tahu Mom ngejar dia yang pergi terus dari Anne." Adu Anne seperti anak kecil, Ainsley yang memang sudah menganggap Anne anaknya merasa kasihan karena putranya bersikap seperti itu pada menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Antagonis
Teen FictionRatu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah tapi orang-orang bilang dirinya antagonis, Ratu harus meninggal karena dirinya menolong seorang ana...