Bahaya

523 24 1
                                    


Selama seminggu ini kegiatan Arlian masih sama pergi ke kantor, rumah sakit dan selama seminggu itu pula Papah nya Arlian tidak pulang ke rumah Andre masih stay di Bali Arlian mau tidak mau harus menemani Mama nya di rumah dia tidak mungkin membiarkan Mama nya di rumah hanya bersama dengan pembantu dan supir pribadinya.
Arlian sudah biasa melihat keadaan di rumah nya yang sepi, sejak kecil ia sering di tinggalkan oleh Papah nya maka dari itu sikap, sifat Arlian yang selalu ingin di turuti oleh siapapun itu karena Papah nya lah yang mendidiknya menjadi anak yang keras dan bebas, maka tidak aneh jika Arlian sejak SMA sudah tau bahkan menyicip dunia malam dan perokok aktif.
Di balik Edward yang selalu cuek terhadap keluarga karena dia adalah sosok orang yang sibuk bekerja 24/7, membuat Arlian trust issue terhadap Papa nya sendiri ia takut jika Papah nya bermain wanita di luar sana, ia takut Papah nya menyakiti Mama nya, Arlian tidak suka dengan pengkhianatan.

Sifat Arlian yang mudah trust issue tersebut, di alami efek ke relationship nya dengan Salbila. Ia selalu posesif dan protektif terhadap Salbila dan harus menuruti keinginan Arlian, beruntungnya Arlian mendapatkan Salbila yang menuruti semua keinginannya, menerima jika sifat dan sikap nya yang sangat membatasi hidup kekasihnya.
Terlihat toxic hubungan mereka, tetapi jika kedua nya saling sayang dan cinta? ya tidak bisa berbuat apa-apa selain menikmati semua nya.

Rasa trust issue itu selalu berteman baik dengan Arlian sampai hari ini.

"Pagi ma" sapa Arlian yang berjalan ke dapur karena Mama nya sudah duduk di meja makan sendirian tanpa Papah nya.

"Pagi sayang, ke kantor hari ini kan?"

"Iya ma, pulang dari kantor Lian mau jenguk Salbila dulu dia pulang sekarang dari Rumah Sakit"

"Antar lah sekalian pulang nya nak"

"Ngga ma, tapi Salbila sama keluarga nya, jadi Lian jenguk ke rumah aja nanti"

"Ya sudah, it's oke"

"Papa kapan pulang ma? Udah seminggu di Bali ngga pulang-pulang lupa arah pulang?" tanya Arlian dengan selidik

"Papa kamu masih banyak kerjaan sayang"

"Mama ngga curiga gitu ke Papa?"

"Curiga apa?" tanya Angeline dengan muka heran nya

"Kalo Papa selingkuh gimana?"

"Lian, papa kamu tuh udah tua ya ngga mungkin lah perempuan mana yang mau sama yang udah ubanan hahaha" Tawa Angeline

"Kita ngga ada yang tau ma"

"Harus nya Mama loh yang curiga sama kamu"

"Kok aku? Aku ngga pernah main perempuan"

"Mama tau, tapi kan hubungan kalian ngga pernah ada kata melamar sayang"

"Aku udah yakinin anak perempuan Mama waktu kemarin saat anniversary 7 tahun kita, mama tenang aja"

"Tapi itu ngga official sayang" bantah Angeline

"Ya doakan aja ya ma, semoga hubungan Lian bisa berlabuh dan sesuai harapan kita juga"

"Amiin,, yasudah makan yu kita nanti kamu kesiangan loh sayang".

Saat Arlian sedang di kantor ia masih berfokus ke pekerjaaannya, ada Aksa yang tiba-tiba masuk ke ruangan Arlian tidak membawa berkas Arlian sudah yakin pasti Aksa hanya akan mengajak nya bercanda dan menggosip.

"Wettss, Pa Direktur sibuk ya" goda Aksa

"Diem lo Sa, kalo cuma mau berisik lebih baik lo cabut dah"

"Santai, tarik nafas dan buang" titah Aksa

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang