Lagi dan Lagi ?

505 40 7
                                    

A view moment later..

Arlian dan Salbila tidak menyangka Lea sudah menginjak umur 11 bulan, anak kecil nan menggemaskan itu sebentar lagi akan menginjak umur 1 tahun. Begitupun dengan rumah tangga Anggelina yang hancur di meja hijau itu sudah 3 bulan yang lalu, Anggelina melanjutkan hidupnya hanya untuk Lian anaknya, Salbila menantunya, Lea cucunya, dan perusahaan outlet bakerynya.

Salbila dan Arlian yang sudah siap pergi bekerja pagi ini, mereka sudah sama-sama pakaian rapih.
Salbila sudah mulai sibuk di butiknya, banyak pesanan yang masuk untuk di buatkan berbagai bentuk baju. Begitupun dengan Arlian, pekerjaannya yang setiap hari selalu ada saja jadwal meeting karena sedang ada project besar yang sedang di buat oleh perusahaannya, untuk perihal Aksa ya dia sudah menggantikan posisi Edward di kantor, sehingga ia menjadi atasan Arlian.

"Ayo Arr, udah siap?" tanya Salbila yang masih melihat Arlian mencari-cari barang di area meja rias milik Salbila.

"Sebentar ya sayang, kunci mobil aku dimana ya."

"Kebiasaan banget nyimpen barang ngga pernah di tempatnya" kesal Salbila.

Salbila memberikan kunci mobil miliknya.

"Nih pakai yang aku aja dulu"

"Sayang, kan mobil kamu mau di pakai mama"

"Oh iya, lupa"

"Cariin bu, tolong." pinta Arlian.

Salbila mencari ke area nakas samping kasur mereka, dan benar saja feelingnya benar Arlian menyimpan kunci mobilnya disana, sebenarnya mudah terjangkau tetapi ketutup oleh lampu tidur di nakas tersebut.

"Nih, makanya simpen barang tuh di tempatnya gitu loh. Tumben banget nyimpen kunci di nakas" cerocos Salbila.

"Maaf sayang, yaudah ayo kita ke bawah udah siang ini." ajak Arlian.

"Ya emang udah siang" ketus Salbila ia sudah kesal dengan Arlian.

"Iya ayo" Ajak Arlian langsung menggandeng tangan istrinya.

Di lantai 1 sudah ada Anggelina dan Bi Asti, ya mereka sudah mulai menggunakan baby sitter karena mengingat Arlian, Salbila, dan Anggelina sudah mulai sibuk dengan kerjaannya, tidak mungkin Arlian dan Salbila merepotkan mami Nia, sehingga mereka memutuskan untuk menyewa baby sitter.

"Eh sayangnya ibu" sapa Salbila yang langsung mencium pipi Lea.

"Bubu manaa" oceh Lea.

"Ibu kerja dulu ya sama ayah, nanti sore kita ketemu lagi ya sayang kalo ibu sama ayah selesai kerja oke?" janji Salbila pada Lea, Lea hanya terdiam.

"Anak ayah ngga boleh nakal ya, jangan rewel oke" ucap Arlian dan mencium kening Lea.

"Sal, Lian kalian mau berangkat ke kantor sekarang?" tanya Anggelina.

"Iya ma, kita berangkat sekarang. Oh iya, ini ma kunci mobilnya." ujar Salbila sembari menyerahkan kunci mobil miliknya.

"Makasih ya sayang, maaf mama pinjam dulu ya sebentar aja kok cuma liat beberapa outlet" ujar Anggelina.

"Gpp ma, pakai aja" ucap Salbila dengan tersenyum manis.

"Yaudah ma, kita pamit ya udah siang takut macet." pamit Arlian yang langsung meraih tangan Anggelina dan menciumi punggung tangan mamanya, di ikuti dengan Salbila.

Dalam perjalanan menuju butik milik Salbila, beruntungnya tidak padat merayap.

"Bu, kabarin aku ya kalo udah selesai."

"Iyalah, masa aku mau ngegojek gitu pulang"

"Bu, maaf ya karena mama kamu harus mengalah kendaraan, ngga enak ya ngga bawa mobil?"

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang