Bandung Fall In Love

581 29 2
                                    

Bandung hari ini sangat cerah, sama hal nya dengan kedua pasangan suami istri ini. Pagi hari Salbila dan Arlian yang sedang bersiap-siap untuk melanjutkan liburannya, tujuan pertama tempat wisatanya adalah kebun binatang, Salbila ingin sekali pergi kesana.

"Sayang sarapan dulu ayo" ajak Arlian.

"Iya, ayo"

Arlian berjalan menelusuri lorong demi lorong hotel yang mereka tempati, berjalan ke area restoran hotel. Salbila dan Arlian hanya memilih menu sandwich, croissant, dan susu. Arlian dan Salbila sengaja tidak memakan makanan berat di pagi hari, karena mereka memiliki plan untuk pergi ke restoran saat nanti siang hari.

Setelah selesai dengan sarapannya, Arlian dan Salbila pergi meninggalkan hotel tersebut. Jalanan di kota Bandung saat weekend terlihat padat, namun tingkat kepadatan masih batas wajar.

"Sayang" panggil Arlian.

"Apa?"

"Makasih ya buat semalam" Arlian tersenyum dan meraih tangan istrinya untuk di genggam.

"Hmm"

"Kita nikmati liburan ini ya bu, meskipun singkat yang penting harus berkesan. Jangan pikirkan yang lain-lain, fokus aja berdua."

"Iya, makasih juga kamu mau nurutin permintaan aku."

"Apapun yang kamu mau, aku pasti kabulin sayang"

Arlian ini memang dari semenjak pacaran sampai menikah selalu mempunyai cara untuk membuat Salbila bahagia, apapun dan bagaimana pun caranya ia selalu mengusahakan semua untuk istrinya.

Mungkin banyak kesalahan-kesalahan yang pernah Arlian lakukan pada Salbila, tetapi itu sudah menjadi masalalu. Saat ini, Arlian ingin fokus membangun kembali rumahnya yang kemarin yang sudah di ujung tanduk.

Salbila pun sama halnya dengan Arlian, ia akan selalu sayang, dan cinta dengan suaminya. Semua keinginan Arlian ia tidak pernah menolaknya, bahkan jika di putar waktu ke belakang, Salbila merelakan semuanya seperti pada saat malam itu di Bali, Salbila mengetahui bahwa semuanya ada resiko yang harus ia terima, tetapi karena ada Arlian ia selalu merasakan di "jaga" , bahkan ketika di titik di "hancurkan" oleh Arlian pun ia tidak dapat melepaskan dirinya dari Arlian.
Salbila seperti sudah buta akan hal cinta, karena suaminya, ia selalu memilih bertahan meskipun banyak luka berdatangan pada dirinya, tetapi ia yakin 100% bahwa Arlian yang berstatus menjadi suaminya ini akan selalu membahagiakan dirinya, tanggung jawab dengan keluarga kecilnya, dan yang paling ia yakini adalah Arlian dapat menjaga kepercayaannya.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk ke tempat wisata kebun binatang tersebut, terlihat ramai karena ini hari weekend. Arlian dan Salbila yang sudah tersemat tiket gelang di tangannya, mereka langsung memasuki area kebun binatang tersebut. Banyak sekali macam-macam hewan disana yang mereka temukan, mulai dari binatang buas sampai binatang yang jinak.

"Arr, liat kembaran kamu itu" tunjuk Salbila pada salah satu kandang yang berisi buaya.

"Apaan enak aja, masa suami kamu di samain sama buaya si bu." ucap Arlian yang tidak terima.

"Hahaha, tapi kenyataannya gitu."

"Kamu kali, jadi bu aya"

"Dih apaan? Jokes bapak-bapak kamu jelek."

Selama melewati binatang yang tersedia disana, Arlian tidak pernah melepaskan rangkulannya pada Salbila mereka benar-benar seperti yang berpacaran, padahal sudah memiliki anak satu.

"Sayang liat itu bagus banget" girang Salbila pada salah satu sangkar yang berisi burung merak yang ekornya sedang di mekarkan.

"Bagus ya dia, cantik bu"

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang