Keinginan

433 31 2
                                    


Selama pemeriksaan bayi yang ada di kandungan istrinya, Arlian benar-benar bersyukur karena Salbila sangat menjaga anaknya di dalam perutnya sehingga anak mereka tumbuh dengan baik, dan sehat.

"Untuk jenis kelaminnya bayi nya perempuan ya pak, bu." jawab dokter.

"Perempuan dok?" tanya Arlian.

"Iya, kenapa pak?"

"Suami saya memang pengen anak perempuan dok" jawab Salbila.

"Alhamdulillah ya, beneran di kasih perempuan"

"Alhamdulillah" jawab Salbila dan Arlian bersamaan.

"Untuk sesi cek up nya sudah selesai ya pak, bu. Untuk vitamin nya nanti saya resep kan ya," ucap Dokter.

"Terimakasih dok"

Selama di perjalanan Arlian tidak berhenti mengelus-elus perut istrinya, Salbila hanya terdiam melihat kelakuan suaminya karena ia tahu ini memang hal yang sangat Arlian inginkan dan di tunggu-tunggu olehnya.

"Adik, kalo udah lahir mirip siapa ya bu?"

"Aku lah, kan aku yang mengandung dia"

"Yakin?"

"Iya yakin, anak aku ini pasti mirip aku" songong Salbila.

"Tapi, feeling aku ya bu dia bakalan mirip aku deh"

"Jangan ya de, jangan mirip ayah. Ayah kamu nyebelin soalnya" ucap Salbila pada anaknya dan ia mengelus perutnya dengan sayang.

"Nyebelin gini juga suami kamu sayang"

"Ya emang, suami nyebelin ih males"

"Haha, kamu ini kenapa sih sensi banget sama aku?"

"Ngga tau"

"Sayang" panggil Arlian.

"Apa?"

"Kita belum beli perlengkapan adik loh, mau sekarang aja ngga?" tawar Arlian.

"Pakaian sih udah beli ya. Cuma box bayi sama stroller aja sih"

"Mau sekarang?"

"Boleh deh, ayo"

"Oke sayang, let's go"

Arlian dan Salbila sudah sampai di store perlengkapan bayi, mereka sedang mencari-cari barang yang sedang mereka butuhkan.

"Sayang ini bagus deh box bayi nya" usul Arlian.

"Jangan ishh, kekecilan. Aku mau nya yang agak besar biar bisa kepakai lama"

"Yaudah terserah ibu aja"

Salbila yang masih sibuk memilih box bayi mana yang tepat untuk anaknya, karena ia ingin barang yang di beli itu terpakai lama.
Saat ia sedang mencari-cari ia melihat box bayi yang menurut nya bagus, cocok buat di pakai anak perempuannya.

"Arr, ini bagus ngga?"

"Bagus bu, sesuai sama tema kamar anak kita"

Ya mereka sudah menyiapkan kamar untuk anaknya, Arlian sangat excited saat membuat kamar anaknya dengan dominan berwarna pink karena ia yakin anaknya itu perempuan, untung saja dugaannya benar.

"Mba, aku mau ambil yang ini aja ya" ucap Salbila pada pelayan toko tersebut.

"Boleh ibu, ada lagi tambahannya?" tanya pelayan.

"Aku mau liat-liat stroller ya"

"Boleh bu, pak mari ikut saya"

Saat mereka berada di bagian stroller bayi, Salbila langsung jatuh cinta dengan stroller yang berwarna ivory dan yang di padukan dengan warna cream.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang