LDM

370 15 2
                                    


Pagi ini Salbila sedang di sibukan dengan menyiapkan barang Arlian yang akan di bawa ke Singapore, ia memasuki barang-barang penting ke dalam koper suaminya. Arlian yang barus selesai membersihkan dirinya, ia masih menggunakan outfit simplenya.

"Bu, kamu mau di rumah sendiri?"

"Aku ajak Alla ya buat tidur disini."

"Yaudah daripada sendiri, aku khawatir soalnya."

"Iya aku sama Alla aja."

"Udah di kasih tau Alla nya?"

"Nanti aja waktu aku udah antar kamu ke bandara."

"Okey, jam tangan aku dimana ya?"

"Kamu naro nya dimana semalam?"

"Di meja rias kamu kok"

Salbila langsung mencarinya jam tangan suami nya di meja riasnya, ternyata nihil. Lalu ia berjalan ke wardrobe, dan benar saja jam tangan suami nya di simpan di tempat accessories Salbila.

 Lalu ia berjalan ke wardrobe, dan benar saja jam tangan suami nya di simpan di tempat accessories Salbila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arrr" teriak Salbila.

"Ya sayang"

"Sini ke wardrobe"

Arlian mengikuti perintah istrinya, saat ia masuk ke ruangan tersebut Arlian kaget jam tangan nya sudah ada di tangan istrinya.

"Kok ada di tangan kamu bu?"

"Ya makanya kalo cari tuh yang bener."

"Maaf ibu cantikk."

"Ckk, di miji kimi" ledek Salbila.

"Gausah gitu-gitu."

"Ya kamu pagi-pagi ngeselin."

"Maaf bucann."

"Apaan bucan?"

"Ibu cantik."

"Gembel"

"Yaudah ayo turun ke bawah."

Salbila dan Arlian menuruni anak tangga rumahnya, Arlian tidak tangan kosong ia membawa koper nya agar setelah sarapan langsung pergi ke bandara, karena pasti akan macet jika pagi hari.

"Nih, roti panggang selai coklat kacangnya."

"Makasih sayang."

''Sama-sama, Arr."

"Kamu lebih baik telpon adik kamu sekarang bu"

"Yaudah sebentar."
Salbila mencari kontak Shailla dan ia menekan ikon telpon.

"Halo kak, ada apa?"

"Kamu kelas ngga?"

"Ngga, nanti siang jam 2 sampai jam 5."

"Nginep ya, di rumah kaka temenin."

"Ah ngga mau, nanti aku jadi nyamuk."

"Ngga de, Ka Arr mau ke singapore ada kerjaan" Arlian menimbrung perbincangan telpon adik kaka tersebut.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang