Keputusan

403 29 2
                                    


Selama Salbila di rumah sakit yang menemaninya adalah keluarganya, karena Salbila menutup akses dirinya dengan Arlian. Selepas ia keluar dari rumah sakit pun Salbila memilih pergi dari rumah nya dan Arlian, ia memilih tinggal bersama dengan keluarganya kembali.

Selepas Arlian di tinggalkan oleh istrinya, ia juga melepaskan semua beban kerjanya. Arlian hanya berdiam diri di rumah, berpikir akan di bawa kemana pernikahannya dengan Salbila?.
Selama 2 minggu Arlian resign, di tinggalkan oleh istrinya, dan selama itu juga ia tidak pernah mempedulikan dirinya, ia tidak peduli dengan kesehatannya rokok dan kopi lah yang dominan menemaninya. Anggelina yang selalu melihat keadaan anaknya setiap hari ia pergi ke rumah Arlian, ia tidak mungkin membiarkan anaknya melewati ini sendirian.

Di kamar.
Uhukk.. Uhukk...

"Lian, ini efek kamu banyak merokok jadi batuk keras gini" tegur Anggelina.

"Lian, cape ma"

"Hey, jangan ngeluh dong kan mau jadi ayah"

"Lian udah gagal jadi suami, Lian udah gagal jadi ayah"

"Ngga ada yang gagal sayang, kamu sama Salbila lagi di uji aja"

"Makan ya?" tawar Anggelina..

"Ngga enak mulut aku ma"

"Ya iya, orang kamu lagi ngga enak badan"

"Mau tidur aja"

"Yaudah tidur, mama ngga kemana-mana kok"

Saat Arlian tertidur lelap di siang hari, ia selalu mengigau nama istrinya. Anggelina terpukul melihat keadaan rumah tangga anaknya ini, ia meraih ponselnya dan mencari nama menantunya, Anggelina ingin memberi tahu pada Salbila bahwa suami nya sakit.

"Salll.. Sal... Sal..." racau Arlian

"Angkat dong anak mama, suaminya sakit ini" gumam Anggelina.

"Assalamualaikum ma"

"Wallaikumsalam sayang"

"Ada apa ma?"

"Nak, Lian sakit. Dia selalu mengigau nama kamu sayang"

"Astagfirullah, sakit apa ma?"

"Demam sama batuk nak, boleh minta tolong kamu ke rumah sini sayang ngga apa-apa ngga nginep juga" bujuk Anggelina.

"Boleh ma, sekarang aku kesana ya"

"Makasih ya sayang"

"Sama-sama ma."

Saat Salbila mendengar kabar suaminya sakit, ia bergegas berganti pakaiannya dan pergi ke rumah mereka.

Tok.. Tok.. Tok..

Cklek..

"Sayang" Angelina memeluk Salbila.

"Ma"

"Ayo masuk, Lian di kamar."

"Arlian udah makan ma?"

"Belum sayang dia susah makan"

"Kebetulan ini aku bawa sup bakso, aku siapkan dulu ya ma"

"Silahkan nak"

Saat Salbila menyiapkan makanan tersebut ke mangkuk, ia masih terekam jelas saat keributan yang terjadi di dapur ini. Salbila segera menyiapkan makanannya, dan ia langsung pergi ke kamar.

"Ayo nak, tuh Lian masih tidur" Anggelina mengajak Salbila untuk mendekat ke Arlian yang tertidur pulas. Salbila memegang kening suaminya.

"Demam ma"

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang