Aneh

331 23 2
                                    

Tidak terasa kehamilan Salbila sudah menginjak usia 18 minggu, baby bump nya sudah semakin terlihat Salbila juga merasa fisiknya sudah terlihat gemuk, ia juga lebih senang berdandan meskipun hanya di rumah Salbila selalu memakai make up tipis, ia semakin suka berdiam di dapur ntah untuk membuat masakan lauk pauk, dan kue hal yang patut ia syukuri adalah rasa malasnya sudah tidak ada, dan morning sickness nya sudah berkurang tidak separah trimester pertama.

Salbila yang pagi-pagi sudah mandi, sudah menyelsaikan ritual after mandinya, membuat sarapan untuk keluargany, ia langsung bertugas membangunkan suami nya karena ini hari weekday, suaminya harus pergi ke kantor.
Salbila duduk di tepi kasur tepat samping Arlian, ia mengelus rambutnya.

"Sayang bangun udah jam 6"

"Arr"

"Hmm"

"Bangun ishh, udah jam 6"

"Bentar bu, 5 menit lagi" dengan suara khas parau Arlian, Arlian langsung memeluk pinggang istrinya.

"Bangun ya, kan harus ke kantor"

"Arr"

Arlian membuka matanya, dan langsung bersandar di headboard kasur.

"Ayo ikut ke kantor" ajak Arlian

"Ngapain?"

"Temenin aku kerja, biar semangat bu"

"Ngga, kerjaan rumah aja banyak"

"Sayang, jangan terlalu kecapean hey"

"Ngga, Arr"

"Sayang, kita pakai pembantu ya?"

"Ngga mau ah, aku masih bisa kok buat beres-beres rumah"

"Tapi sayang, adik kan udah besar itu liat udah kelihatan jangan sering di bawa banyak kegiatan"

"Ish bawel ah, udah mandi aja sana"

"Ikut ke kantor ya bu, please" bujuk Arlian

"Ngga, buat apa aku liatin kamu yang kerja?"

"Ya kamu harus tau, suami kamu itu kalo kerja kaya gimana"

"Dih, ngga ya. Nanti, aku disana cuma memperhatikan kamu aja, kamu dengan dunia kamu aku dengan dunia aku."

''Aku WFH aja deh sayang"

"Jangan kalo ada meeting, Arr"

"Hari ini free sih"

"Yaudah terserah"

"Bu sini" Arlian menepuk kasur samping Arlian agar istrinya ikut berbaring.

"Ngga, jangan ajakin aku malas-malasan ya"

"Ngga ada yang ajakin kamu malas-malasan"

"Yaudah aku duduk aja disini"

"Lapar bu, mau makan" cengir Arlian

"Yaudah ayo ke meja makan"

"Bangunin" rengek Arlian
Salbila langsung menarik tangan suaminya agar berdiri dari kasur, dan grepp Arlian memeluk istrinya tidak lupa mencium seluruh wajahnya.

Cupp..
Cup...
Cupp..

"Ih basah loh muka aku sama iler kamu" protes Salbila

"Mana ada, ayo ibu ih makan" rengek Arlian

"Ya lepasin dong, jangan meluk-meluk"

"Ngga mau, ayo jalan aku peluk dari belakang"

"Aneh, terserah ah" Salbila langsung berjalan meninggalkan suaminya.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang