Temu Kangen

354 27 1
                                    

Arlian dan Anggelina baru saja selesai makan siang, Arlian masih memikirkan bagaimana jika kelakuan busuk papahnya ini terbongkar? apakah ia sanggup melihat mama nya yang sangat ia sayangi ini terluka?

"Lian, abis makan tuh minum bukan melamun" Anggelina memecahkan pikiran Arlian.

"Eh ma, iya" Arlian mengambil segelas yang berisi minuman yang tadi ia pesan dengan gugup.

"Kamu kenapa sayang? Ada masalah?"

"Ngga ma"

"Oh ya, nanti kamu bikin laporan pemasukan dan pengeluaran bakery ya untuk bulan ini"

"Siap ma, nanti Lian kerjain di rumah ya."

"Pinter anak mama"

"Mama bawa mobil?"

"Mama kesini sama supir sayang, kenapa?"

"Lian anterin aja mau ngga?"

"Boleh deh"

"Ayo ma"

Selama perjalanan menuju rumah orang tua Arlian, mereka hanya bercengkrama layaknya anak dan orang tua yang sedang melepas rindu nya masing-masing. Jalanan sore hari ini tidak begitu padat, sehingga sangat cepat sampai di tujuan.
Saat Anggelina dan Arlian sampai di pekarangan rumah, sudah ada mobil Edward terparkir di gerasi rumah mereka.

"Ma itu mobil papah" lapor Arlian

"Baru pulang dia, tadi waktu mama pergi belum sampe Jakarta"

"Papah ada kerjaan di luar kota?"

"Seperti biasa Bali masih menjadi alasan dia keluar dari rumah"

"Ya sudah, ayo mah turun"

Anggelina dan Arlian memasuki rumahnya, dan langsung melihat Edward yang sedang duduk di ruang tamu, tetapi tidak sendiri tapi ada Lidia disana.
Arlian saat melihat ini semua rasanya ia ingin mengamuk, hati nya panas bisa-bisa nya Edward membawa perempuan ini ke rumah mereka.
Berbeda dengan Anggelina, ia malah senang dengan adanya kehadiran Lidia. Lidia adalah teman dekatnya, Anggelina langsung memeluk Lidia.

"Lidia?"

"Angell?"

"Ya tuhan, aku udah lama ngga ketemu kamu"
Anggelina langsung memeluk Lidia.

"Eh sumpah ya aku kangen sama kamu angell"
Girang Lidia.

"Aku juga hey, kamu semenjak pindah ke Bali ngga pernah main ke Jakarta"

"Iya, aku sibuk disana. Aku kesini juga mau nengok anak aku, Aksa"

"Ah iya, Aksa sering main kok sama Lian. Yakan sayang?" tanya Anggelina.

"Ii-ya iya ma aku masih suka main kok sama Aksa" gugup Arlian.

"Salim sayang sama tante Lidia, ini kan ibu Aksa temen kamu" suruh Anggelina. Arlian langsung menyalami tangan Lidia dan melemparkan senyuman smirknya.

"Kok kamu bisa barengan gini sama mas Edward?" tanya Anggelina.

"Tadi kita ketemu di bandara, eh di ajakin kesini buat mampir" jawab Lidia.

Arlian sudah panas melihat semuanya, ia yakin papahnya ini tidak mungkin bertemu sengaja di bandara tetapi mengajak perempuan ini ke Jakarta bersamaan.

"Oh, gitu. Habis ini kamu mau ke Aksa?"

"Iya, aku mau ke anak aku."

"Lian" panggil Anggelina.

"Ya ma?"

"Antarkan tante Lidia ya ke tempat Aksa"

"Sama papah aja ma, kasian Lian pasti sudah di tunggu sama istrinya di rumah" potong Edward.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang