Kelingking Beach dan Janjinya

364 19 3
                                    


Arlian terbangun dari tidur nya dengan posisi mereka saling berpelukan, pagi ini di suguhi pemandangan yang cantik. Ia melepas pelukan nya dengan berhati-hati agar Salbila tidak terusik dari tidur nya, ia mencari handphone nya yang terletak di nakas samping kasur nya dan melihat jam di handphone nya yang sudah menunjukan pukul 06:30. Arlian kembali masuk dalam pelukan kekasih nya dan mencium kening, pipi kekasih nya,  lalu ia beranjak dari kasur untuk sekedar cuci muka dan menggosok gigi ia tidak berniat mandi di hari libur.

Arlian sudah berada di pantry, ia sedang membuat kopi seperti kurang jika tidak meminum kopi pagi hari. Lalu ia membawa secangkir kopi tersebut ke ruang tv untuk menjadi teman selama menikmati suasana pagi di Nusa Penida.

Tringggg.. Tringggg... Notifikasi ponsel Arlian menyala menandakan ada yang menelpon nya, siapa yang menelpon nya sepagi ini padahal ini hari libur? Saat Arlian melihat nama yang tertera di log panggilan "Michelle".

"Halo Cel, ada apa?"

"Hai, Arr. Sorry pagi-pagi udah ganggu lo"

"Ngga apa-apa, kenapa?"

"Gue mau kasih kabar baik, Arr"

"Tentang?"

"Lo ingat kan kita sebelum libur, mengajak perusahaan di singapore buat kerja sama?"

"Iya, ingat"

"Mereka mau Arr" Michelle sangat girang saat memberikan kabar baik ini terdengar dari suara di sebrang sana betapa bahagia nya, dan Arlian pun ikut tersenyum mendengar kabar baik ini.

"Syukur lah kalo mereka konfir"

"Iya, bahkan mereka mengajak kita langsung untuk bertemu ke Singapore"

"Kapan?"

"Setelah cuti"

"Oke, thank ya kabar baiknya"

"Oh ya Arr, jangan lupa datang ya di acara launching usaha baru gue."

"Kapan Cell?"

"Sesudah libur kok tanggal nya"

"Oke, gue usahakan datang ya"

"Thank you, bye" Michelle memutuskan panggilan tersebut.

Tanpa Arlian sadari ada yang memperhatikan nya dari kamar, ya kekasih nya Salbila mendengar semua obrolan mereka via telpon tadi ia berpura-pura tertidur. Salbila beranjak dari tempat tidur nya dan keluar dari kamar menuju pantry.

"Morning sayang" sapa Arlian.

"Hmm"

"Nyenyak ya tidur nya kalo peluk aku"

Salbila terdiam, ia bicara dalam hati "emang gue peluk dia ya semalam?" ia tidak menyadari atas kejadian tersebut.

"Ngga tau, aku tidur cape"

"Belum di apa-apain aja cape" iseng Arlian.

"Apa sih kamu bahas gituan terus, ngeselin" ketus Salbila.

Arlian beranjak dari duduk nya ia menuju pantry dan memeluk kekasih nya dari belakang yang sedang membuat teh.

"Bercanda sayang, jangan marah dong" bujuk Arlian.

Salbila masih kesal persoalan telpon pagi tadi di tambah lagi dengan ke isengan kekasih nya ini barusan.

"Mau sarapan apa?" tanya Salbila dengan ketus.

"Roti panggang aja ya sayang"

"Yaudah"

Salbila mempersiapkan sarapan mereka hanya roti panggang dengan selai coklat kacang, lalu ia membawa roti panggang tersebut ke meja makan.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang