Kecerobohan

421 26 1
                                    


Pagi hari Salbila sudah mandi keringat karena ia sedang membereskan rumahnya yang luas ini, mereka sengaja tidak memakai jasa pembantu karena bagi mereka selagi tidak merasakan kerepotan maka tidak perlu.

Sebelum mereka trip ke Labuan Bajo, Salbila ingin rumah yang akan di tinggalkan selama 7 hari ini tetap bersih.

"Gila, jam 8 gue baru selesai beres-beres, mandi dulu lah baru bikin sarapan." gerutu Salbila.
Salbila lari ke kamarnya dan melihat pemandangan suaminya yang masih tertidur pulas.

"Bener-bener ya tuh cowok jam segini masih tidur"
Gerutu Salbila lalu ia membuka gorden kamarnya, dan lari ke wardrobe untuk membawa baju nya dan dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Saat Salbila melangkah keluar dari kamar mandi, ia masih melihat Arlian yang tertidur pulas membelakangi Salbila dan menghadap kaca kamarnya. Salbila duduk di tepi kasur samping Arlian, lalu menarik rambut suaminya agar bangun karena tanpa di isengin suaminya ini tidak akan terusik.

"Bangun" bisik Salbila pada telinga Arlian.

"Arr, bangun" bisiknya lagi. Arlian sebenarnya sudah bangun dari tidurnya saat Salbila menarik-narik rambutnya, salah sendiri iseng ya di isengin balik. Arlian langsung terusik dan merubah tidurnya menjadi terlentang, tetapi matanya masih tertutup.

"Ih ngeselin lu, kirain mau bangun" gerutu Salbila yang terdengar oleh Arlian, Arlian mendengarnya gemas sendiri saat istrinya mengomelinya.

Salbila terdiam sedang berpikir bagaimana cara untuk membangunkan suaminya, dan ide itu muncul ia memberanikan diri hanya untuk perihal iseng ini. Salbila mendekatkan wajahnya dengan Arlian, lalu meniupi wajah suaminya. Arlian geli ada angin mengenai wajahnya, emang istrinya ini nyebelin. Lalu, Arlian langsung membuka matanya dan wajah istrinya benar ada di depan wajahnya begitu dekat.
Cuppp.. Mampus Sall di isengin balik.
Plakk.. Salbila memukul dada bidang suaminya.

"Ngeselin lu" umpatnya.

"Ya siapa suruh muka kamu di deketin ke muka aku, yaudah aku cium aja tuh bibir masa di anggurin yakan." dengan wajah isengnya.

"Mandi"

"Jam berapa?"

"Setengah sembilan"

"Aku mau gym ah bu"

"Tumben"

"Biar kuat nanti"

"Mau ngapain?"

"Kuat liburan nya kan nanti sore flight"

"Terserah ah, yaudah sana mandi"

"Bangunin" rengek Arlian yang sudah merentangkan tangannya

"Bayi gede ya" Salbila berdiri dan menarik Arlian untuk berdiri dan beranjak dari kasur.
Greppp.. Arlian memeluk istrinya.

"Modus ah kamu tuh, lepasin ngga bau iler" protes Salbila.

"Biarin modus ke istri sendiri wlee"

"Mandi Arr, katanya mau gym"

"Iya mau, siapin baju olahraga nya ya."

"Yaudah sana" Arlian melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan Salbilan, Salbila langsung menyiapkan baju olahraganya.

Di dapur Salbila sudah memasak udang crispy, cah kangkung, dan tahu tempe, tidak lupa sambal bawangnya. Arlian turun dari kamarnya dan sudah melihat istrinya di meja makan, dan ia langsung bergabung ke meja makan.

"Widih, rajin banget"

"Emang kapan aku ngga rajin?"

"Biasanya kan nasi goreng, kalo ngga ya roti panggang."

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang