Saling Percaya

461 32 2
                                    

Pagi ini Anggelina, dan Salbila sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Anggelina yang sedang berhadapan dengan kompor yang api nya menyala sedang, sementara Salbila sedang mengiris  bawang-bawang, dan sayuran yang nantinya akan menjadi pelengkap masakannya.

Anggelina, dan Salbila berniat ingin membuat sup bakso, ayam kecap, dan tidak lupa dengan tahu tempe menu wajib Arlian. Arlian sangat menyukai tahu tempe, berbeda dengan Salbila yang tidak terlalu suka terhadap 2 makanan tersebut, tetapi masih bisa ia makan.

Arlian menuruni tangga rumahnya, ada Lea di pangkuannya. Tetapi, Arlian masih menggunakan baju santai. Sepertinya suaminya itu memiliki jadwal ke kantor lebih siang dari biasanya.

"Morning" sapa Arlian.

"Eh anak ibu, udah bangun" sapa Salbila.

"Aku loh yang ngucapin selamat pagi, tapi malah anaknya yang kamu sapa."

"Liat ma, udah jadi ayah aja dia cemburu." adu Salbila pada Anggelina.

"Hahaha, jangan cemburu dong Lian."

"Ya kan kesel ya ma, aku yang nyapa eh dia malah nyapa yang lain." adu Arlian.

"Yaudah iya maaf ayah, morning juga" pasrah Salbila.

Lea hanya terdiam di gendongan Arlian, sepertinya anaknya masih mengantuk padahal sudah Salbila mandikan, dan mendapatkan susu tetapi belum di beri sarapan.

"Sini sama ibu ayo nak" ajak Salbila pada Lea.

Saat Salbila ingin membawa Lea dari gendongan suaminya, Lea malah mendusel di ceruk leher Arlian dan merengek.

"Aaaah yahhh" rengek Lea.

"Sini sama ibu hey" bujuk Salbila.

"Nggaaa yayaayah " rengek Lea lagi.

"Udah bu, anak nya mau sama aku gpp biarin aja."

"Kamu kan mau sarapan, ke kantor kan hari ini?"

"Iya aku ke kantor, nanti jam setengah 9"

"Yaudah kamu sarapan dulu, sambil nunggu sup baksonya matang sebentar lagi." ajak Salbila.

Ya memang lauk pauk yang sudah tersaji baru ayam kecap, dan tempe tahu saja. Kenapa ayam kecap lebih cepat daripada sayurnya? Karena, Salbila sudah mengungkep ayam tersebut daritadi, sehingga Salbila langsung memasak ayam kecap tersebut, jadi tidak perlu menunggu waktu lama.

Arlian duduk di meja makan, dan anaknya itu masih di gendongan ayahnya. Lea pagi hari ini sedikit manja pada Arlian, tidak tau alasannya karena bayi ini sangat dekat dengan ayahnya.

"Sayang sini, makan ayo sama ibu nak" ajak Salbila.

"Mam yah bu"

"Masa mau makan sama ayah?" tanya Salbila.

"Sini, duduk hey makan sini ibu suapin" bujuk Salbila lagi, Salbila menepuk baby chair milik Lea.

"Nggaa" rewel Lea.

"Yaudah sayang, dia mau nya sama aku"

"Ma gimana ya?" tanya Salbila pada Anggelina, Salbila tampak bingung melihat Lea pagi ini, tidak seperti biasanya.

"Cucu oma liat oma punya apa nih" Anggelina membujuk Lea, ia menunjukan 1 biskuit di tangannya yang merupakan cemilan Lea.

"Yah" panggil Lea.

"Hufff.." tarik napas Salbila terdengar.

"Yaudah sayang gpp, anaknya mau deket sama ayahnya kali." tenang Anggelina.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang