Step By Step.

334 20 1
                                    


Salbila, Nia, Shailla hari ini sedang di sibukan dengan membuat jamuan untuk nanti malam, karena Arlian dan Keluarganya akan bertamu ke rumah mereka. Salbila sudah tahu tujuan mereka datang ke rumahnya, namun tidak dengan Nia, Andre, Shailla ia sengaja seolah tidak tahu apa maksud tujuan mereka ke rumahnya.

Berbagai kue, dan masakan lauk pauk sedang mereka siapkan. Salbila tidak menyangka akan di tahap ini dengan kekasihnya, hatinya senang dan bersyukur karena Arlian tidak lari dari tanggung jawabnya, tapi di sisi lain hatinya juga menangis banyak luka yang Arlian berikan padanya, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia mencintai Arlian.

"Ka, Ka Arr nanti kesini jam berapa?" tanya Shailla.

"Setelah isya, de."

"Oh oke, mau apa sih?" kepo Shailla.

"Silaturahmi pastinya sayang" Nia yang menjawab kekepoan anak bungsunya ini.

"Ka Sal, kalo kamu udah nikah nanti jangan lupain Alla ya."

Hati Salbila berdesir mendengar ucapan Adiknya, ia tidak pernah mendengar Shailla se-sweet ini.

"Ngga akan dong sayang, kok kaka kamu lupain kamu sih?" tanya Nia.

"Kasus nya kan rata-rata gitu mami, kalo anak yang udah menikah melupakan keluarganya." keluh Shailla.

"Ngga ada lah de, kalo kaka nikah juga kamu tetap adik aku." jawab Salbila.

"Kalo kk jodoh sama Ka Arr, aku seneng sih karena ngga sia-sia aja pacaran lama bukan jagain jodoh orang." puji Shailla.

"Amiin, kita doakan kaka kamu punya suami kaya Ka Arr ya yang selalu jaga kaka kamu dimanapun dan kapanpun, kamu harus cari laki-laki seperti Ka Arr de." puji Nia.

"Andai mami tau, sifat buruk Arlian yang sudah menghancurkan aku mi." ucap Salbila dalam hati.

"Ngga mau ah, aku mau cari yang lebih sholeh lah ngga mau sama badboy haha."

"Emang kamu tau sebadboy apa Ka Arr?" tanya Salbila.

"Ya tau lah, aku kan waktu SMA sekolahnya sama kaya kalian nama Arlian Edward tuh masih terkenal waktu aku sekolah, mereka bilang kalo Ka Arr itu laki-laki nakal ih takut." Shailla bergidik ngeri saat menjelaskan.

Deggg.. Hati Salbila sakit rasanya mendengar cerita adiknya, adiknya ternyata lebih dewasa darinya. Shailla tahu mana yang baik dan buruk, Shailla tau mana yang harus di jadikan pasangan dan tidak menjadi pasangan.

"Kamu harus mendapatkan lelaki yang lebih dari Arlian, La." ucapnya dalam hati.

"Ade, jangan gitu semua orang punya kekurangan sayang. Itu sudah bagian dari masalalu Arlian, kamu ngga lihat sekarang? Dia sudah menjadi laki-laki yang tidak hanya tampan tetapi mapan." puji Nia.

"Maaf mami, ka sal. Aku ngga niat menjelekan kok."

"It's okey de." jawab Salbila singkat.

Malam hari ini adalah hal yang Salbila tunggu, keluarga Salbila sudah menunggu di ruang keluarga kedatangan Arlian dan Keluarganya.
Tak lama mereka menunggu, Arlian dan keluarganya sudah sampai di rumah Salbila.
Keluarga Salbila menyambut hangat kedatangan Keluarga Arlian.

"Silahkan duduk Edward, Anggelina, Arlian." titah Andre.

"Mami Nia, Pak Andre, Salbila, Shailla. Sebenarnya kedatangan kita kesini tidak hanya sekedar silaturahmi." Anggelina membuka percakapan di antara mereka.

"Kami kesini berkunjung mempunyai tujuan, yaitu Arlian anak kami Arlian mempunyai niat baik untuk putri kalian." jelas Edward.

Nia dan Andre yang mendengar penuturan ucapan Anggelina dan Edward saling berpandangan, mereka tidak menyangka anak nya di lamar oleh orang yang selalu mereka khawatirkan.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang