Cukup

376 44 5
                                    

Tidak terasa hari sudah malam, Salbila dan Lea sudah di dalam kamar milik Salbila, Lea yang masih bermain di playmatt nya sementara ibunya terduduk di meja rias untuk melakukan aktivitas skincare rutinnya. Jika bertanya keberadaan Arlian, Arlian masih di kantor, batang hidungnya belum terlihat.

"Sayang tidur ayo, jangan tungguin ayah ya." tegur Salbila.

"No no bu, ayah mana?" tanya Lea.

"Ayah masih kerja sayang, tidur ya."

Salbila berjalan ke area bermain anaknya, dan membawa Lea ke pangkuannya lalu mengelus punggung anaknya dengan halus dan sayang.

"Mau tidur sama ibu sama ayah?" tanya Salbila.

"Bobo yayah bubu yaah" jawab Lea.

"Oke kita tidur bertiga malam ini, tapi Lea sekarang tidur oke jangan tunggu ayah sayang." bujuk Salbila.

"Mau mimi susu ngga?" tawar Salbila.

Lea hanya mengangguk, Salbila mengeluarkan payudaranya untuk memberikan ASI pada Lea.
Lea yang melihat sumber hidupnya, anak kecil berusia 11 bulan lebih 3 minggu itu langsung menyesap milik ibunya.

"Tidur ya, udah ibu kasih mimi sama gendong nih" ujar Salbila.

Tidak beberapa lama Lea dalam gendongannya dan mulutnya sudah terlepas dari sumber hidupnya anak kecil tersebut sudah tertidur pulas, pintu kamar pun terbuka menampakan Arlian yang baru saja pulang.

"Bu" panggil Arlian yang mendekatkan dirinya dengan Salbila lalu tidak lupa mencuri kecupan pada kening istrinya.

"Tumben malam banget pulangnya." sahut Salbila.

"Banyak kerjaan sayang, maaf ya."

"Hmm, mau makan?" tawar Salbila.

"Boleh deh, tapi aku mau mandi dulu badan aku lengket."

"Yaudah bersih-bersih, aku tunggu di bawah mau tidurin Lea dulu."

"Oke sayang."

Arlian berjalan menuju kamar mandi, Salbila menidurkan Lea di kasur milik mereka tidak lupa menyelimuti anaknya, Salbila menuruni tangga menuju dapur untuk menyiapkan makan malam untuk suaminya, dan di dapur ternyata ada Anggelina yang sedang membuka kulkas membawa gelas yang berisi air putih.

"Ma" sapa Salbila.

"Hai sayang, kirain udah tidur." sahur Anggelina.

"Mau siapkan makan dulu buat anak mama."

"Loh tumben dia pulang jam 9 sayang, ini udah malam loh."

"Iya kan ma, tumben. Tapi, kayanya emang lagi banyak kerjaan di kantor." bela Salbila.

"Sepertinya ya, eh tuh anaknya nonggol baru aja di ghibahin." jawab Anggelina.

Benar saja Arlian sudah berjalan ke dapur dengan pakaian tidurnya, Arlian mengambil kursi lalu duduk di meja makan.

"Nih makan malamnya" Salbila memberikan satu porsi makan malam yang berisi sayur sup bakso, kerupuk udang, kentang balado, dan tentunya dengan nasi.

"Makasih bu." jawab Arlian.

"Sayang tumben kamu pulang malam banget." curiga Anggelina.

"Lagi banyak kerjaan ma" jawab jujur Arlian.

"Bener lagi banyak kerjaan?" tanya Anggelina.

"Iya ma, aku juga mau kasih tau sama mama, aku ada kerjaan ke Bali weekend ini, aku flight sama Salbila dan Ervan."

Salbila kaget saat mendengar ada list nama baru yang akan ikut keberangkatan mereka.

"Loh sama Ervan juga?" kaget Salbila.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang