Jawaban Luka.

350 25 0
                                    


Salbila dan keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga, mereka bercengkrama melepas penat masing-masing. Tetapi berbeda dengan Salbila, ia terus memandang perutnya yang masih datar. Di balik sikap Salbila yang terus menerus memandangi perutnya, ada Andre yang memperhatikan anaknya itu.

"Kak" panggil Andre.

"Ya pi?"

"Gimana hubungan kamu dengan Arlian?" tanya Andre yang tiba-tiba melempar pertanyaan seperti itu, sehingga Nia dan Shailla yang sedang asik berdua pun mendadak melirik ke arah Salbila, dan saat ini Salbila menjadi pusat mereka bertiga.

"Kita?baik-baik aja pi"

"Arr jaga kamu baik-baik kan sayang? maksud mami tidak pernah memperlakukan kamu dengan kasar, dan yang terpenting menjaga martabat kamu sebagai perempuan pasti kamu paham maksud mami."

Saat mendengar ucapan maminya hati Salbila bagaikan tersambar petir, ia tidak mungkin membiarka orang tua nya tau bahwa ia telah di hancurkan oleh kekasihnya, dan ia juga ingin orang tua nya tetap memberi kepercayaan pada kekasihnya dan dirinya karena bagaimanapun Arlian harus bertanggung jawab karena ada makhluk kecil yang sekarang tumbuh di antara mereka.

"Dia baik ko mi, aku ngga pernah mendapatkan perlakuan kasar dari dia, dan dia selalu menghormati aku sebagai perempuan dia mi, karena dia juga punya mama nya jadi tidak mungkin menyakiti aku" saat kalimat bohong itu keluar dari mulut Salbila, ia sakit melontarkan nya, ia tidak sudi tapi bagaimanapun dia kalah dengan keadaan.

"Bagus kalo cowo kamu tau kamu bukan perempuan sembarangan, jangan kecewakan kita yang sudah didik kamu dari kecil berdiam di asrama jauh dari kita cuma untuk menuntut ilmu dan belajar agama ya ka, buat ade juga papi mohon kamu juga sama di didik nya oleh kita berdua. Ngga ada yang di bedakan, agar kalian menjadi anak yang bukan hanya baik, dan sholehah, tapi takut akan tuhan kita. Dan kita cuma meminta kalian untuk jaga diri kalian dimanapun, dan dengan siapapun." nasihat Andre.

Saat Andre melontarkan ucapan tersebut, hati Salbila teriris dan selain mengecewakan kedua orang tuanya, ia tidak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri ia tidak bisa menjaga dirinya, ia menyesal sudah membiarkan Arlian melakukan ini terhadap dirinya. Salbila mengingat masa dia bersekolah di Asrama yang jauh dari kota Jakarta, selama 15 tahun ia berdiam di Asrama menimba ilmu di perantauan, tetapi ketika SMA ia bertemu dengan Arlian, ia seperti kehilangan diri nya sendiri karena Arlian yang selalu mengendalikan dirinya dan bodohnya lagi ia terperangkap lebih jauh dalam lingkaran cinta mereka.

Jika bertanya alasan Andre tidak pernah menyukai Arlian itu disebabkan, ia melihat Salbila yang berubah semenjak dekat dengan Arlian, anaknya menjadi anak yang tidak pernah diam di rumah selalu keluar dan bermain lupa waktu, sehingga menyebabkan selama SMA Salbila sudah tidak pernah mendapatkan peringkat 1 di kelasnya padahal Andre selalu berharap anaknya itu selalu juara 1, sehingga ia selalu melihat Arlian adalah penghambat untuk anaknya, dan bukan karena Anggelina masa lalu Andre karena ia sudah move on setelah menikah dengan Nia pun, Andre sudah terlalu banyak sakit hati dengan keluarga Anggelina yang selalu merendahkannya. Tetapi di sisi lain Andre pun selalu khawatir dengan Salbila dan Shailla, ia takut ketika anaknya mempunyai pasangan yang berbeda jauh dengan keadaan keluarganya akan di rendahkan juga, sehingga Andre selalu protektif soal laki-laki.

"Iya pi, kaka tau kok. Doakan kaka terus ya pi semoga kaka di jauhkan dari hal yang membuat kaka rugi pada diri sendiri." jawab Salbila padahal ia sudah masuk terjerat dalam bahaya dan tidak bisa di tolong, selain dirinya dan Arlian.

"Papi tenang aja anak papi yang bungsu ini jomblo kok" celetuk Shailla dan di iringi tertawa.

"Ada aja ya celetukan anak mami yang kecil ini" ucap Nia dengan gemas melihat Shailla.

Kita dan Perbedaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang