Kepada orang-orang yang meminta Zeya amnesia, mohon maaf aja, ini bukan sinetron Indosiar 🙏
Kepada kalian yang merasa kecewa karena gak sesuai sama ekspektasi kalian terhadap cerita ini, tinggalin aja gak papa. Asal alurnya tetap berjalan sesuai apa yang udah saya susun.
Balthazar lupa kapan terakhir kali ia benar marah pada Daniel. Mungkin tidak pernah, Balthazar yakin ini adalah kali pertama ketika dengan emosi Balthazar menendang pintu ruangan Daniel hingga Tasya dan Daniel refleks berdiri dari duduknya karena terkejut.
"Apaan sih Altha__
Kalimat Daniel tidak ia biarkan selesai karena Balthazar sudah mendorongnya mundur, kedua tangannya menarik kencang kerah bajunya hingga Daniel terpojok di dinding.
"Lo mau tetap disini sama istri orang, atau kerumah sakit untuk istri lo sendiri?" Daniel terkejut, dalam satu kali dorongan membuat Balthazar mundur juga melepaskan cengkeramannya.
"Maksud lo___
"Lo brengsek Daniel" lalu Balthazar berbalik menatap Tasya yang nampak panik.
"Lo juga! Jadi cewek punya harga diri sedikit! Lo punya suami bego!" Balthazar berteriak marah, kesal karena kenapa ada perempuan di bumi ini yang tidak menjaga perasaan pasangannya juga perasaan orang lain.
"Balthazar maksud lo apa sih?!" Daniel ikut meninggikan suaranya, ia mendorong bahu Balthazar agar melihat kearahnya. Tapi tidak, Balthazar tetap menatap tajam pada Tasya.
"Jangan mentang-mentang Daniel memang suka sama lo, lo jadi gak peduli perasaan Zeya. Hebat Satya itu, bisa dia ngebiarin istrinya berduaan aja sama suami orang__
"Altha gue cuma__
"Bodo amat Daniel! Persetan sama masalah lo!" Lalu Balthazar keluar dari sana, ia banting pintu itu keras-keras melampiaskan amarahnya.
Irish menelponnya, dengan tangis dan kepanikan yang turut sampai padanya-, Zeya tertabrak mobil dan sekarang sedang berada di IGD. Irish bilang kepala Zeya mengeluarkan darah karena terkena kasarnya aspal dan sempat terpental, tangannya mungkin nyaris patah karena mendarat keras diatas trotoar.
"Balthazar!" Daniel mengejarnya, menarik kuat Balthazar yang sudah hampir memasuki mobilnya.
"Zeya kecelakaan anjing! Ikutin gue kalau lo emang peduli!" Tidak ingin melihat reaksi Daniel, Balthazar memasuki mobilnya juga melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Zeya kecelakaan
Dua kata itu terus berulang di kepalanya, Daniel seperti merasa hatinya mencelos mendengarnya, ada kegelisahan serta rasa khawatir yang seperti tidak bisa ia tangani. Daniel juga memasuki mobilnya, mengabaikan Tasya yang mempertanyakan kenapa Balthazar semarah tadi. Ia tidak bisa, tidak ada apapun di kepalanya saat ini selain Zeya.
Ia ikuti mobil Balthazar yang melaju kencang di jalan raya yang padat juga ikut menyetir seperti orang gila. Ia abaikan apapun di depan sana sampai ia nyaris menabrak orang. Tidak bisa, Daniel terlalu panik.
____
Balthazar menemui Irish di depan pintu IGD, istrinya itu menangis dan segera ia peluk berharap paniknya berkurang.
"Zeya mana?" Daniel datang, wajahnya penuh keringat dan tidak menutupi kekhawatiran yang terlihat sangat jelas.
"Bapak peduli emang?" Sudah tidak Irish pedulikan. Mau dia dosennya atau bukan, pokoknya Daniel brengsek.
"Irish__
"Ngapain bapak disini?! Emang Tasya udah gak butuh bapak lagi?!" Ucapan Irish itu menamparnya sangat amat keras. Daniel tidak tau Irish dengar dari siapa, tapi benar. Kenapa dia ini? Kenapa selalu punya ribuan kesempatan dan sebanyak-banyaknya perhatian untuk Tasya? Kenapa dia seperti tidak peduli perasaan Zeya?
KAMU SEDANG MEMBACA
A MASTERPIECE OF TRAGEDY
RandomI want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfection, your happiness and sadness, everything.