17. Buaya lepas.

435 28 2
                                    


Aneh gak sih dengan istilah buaya darat, yang selalu di sematkan pada laki laki yang suka main perempuan. karena faktanya buaya adalah binatang melata yang sangat setia.

****

Henry tiba di rumah sakit dengan langkah cepat, membawa tas besar berisi perlengkapan untuk menginap. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan meski lelah, Henry merasa cemas. Ia baru saja menerima pesan singkat dari ayah yang memberitahukan bahwa ayah akan langsung menuju rumah sakit setelah pulang dari Batam. Hal itu membuat Henry merasa sedikit lega, meski tahu Erikc masih dalam kondisi yang tidak baik.

Sesampainya di rumah sakit, Henry segera menuju kamar tempat Erikc dirawat. Ketika ia membuka pintu, ia melihat Azka dan Hani sedang duduk di dekat ranjang Erikc, bercanda dan tertawa ringan.

"Baru datang Hen? Tanya Hani.Menyapa.

"Iya, habis latihan."jawab Henry seraya menaruh barang barangnya.

"Yaudah Rikc, kita mau pulang dulu" Azka pamit.

"Buru buru amat,masih sore juga." Kata Erikc kecewa.

"Masih sore, mata lu!"Azka mau menoyor kepala Erikc lagi namun Erikc buru buru menghindar.

"Terus, Hani pulangnya sama siapa?" Tanya Erikc.

"Ya sama Azka lah." jawab Hani lembut.

"Hani, jangan nempel nempel kalau di bonceng Azka."ujar Erikc tidak suka.

"Kenapa emang? Tanya Azka.

"Akunya cemburu,karena kalau  di bayangkan. Itu sangat menyebalkan."

"Dihh..! Azka ingin sekali menonjok wajah temannya itu, untung saja lagi sakit. Selamat tuh si Erikc.

Henry hanya bisa tersenyum melihat kekonyollan mereka bertiga. Sampai saat ini pun Henry masih bingung Henry tau jika Erikc dan Hani saling menyukai, tapi entah kenapa mereka gak pacaran.Kenapa mereka betah sekali terjebak frendzone.

Azka dan Hani sudah pergi dari  kamar rawat,kini hanya dua saudara kembar non identik itu yang ada di kamar tersebut.

Kecanggungan mulai melanda, Erikc segera merebahkan tubuhnya tak mau banyak interaksi dengan Henry.

Henry mulai merapikan barang- barang bawaanya, ia menaruh pakean ganti di lemari.

Setelah semua rapih Henry mengambil tas dan ia masukan kedalam lemari masih ada space didalam.

"Lo lagi ngapain sih?" Tanya Erikc seraya bangkit dari baringannya. Merasa risih mendengar Henry rapih rapih, yang tidak selesai-selesai.

"Bersih-bersih, kamar rawat mu berantakan sekali."

Erikc menggeleng kan kepala tidak mengerti " kenapa harus lu, kan ada OB,  lu tinggal panggil. beres."

"Kalau masih bisa sendiri, ngapain harus repotin orang." ujar Henry smbil menata barang barang Erikc.

"Lah, kan nih rumah sakit, bayar."

"Gak apa-apa"

Henry tidak menggubris kata kata Erikc, dia terus melakukan aksi rapi rapi nya.

Hingga sampai datang petugas yang memberikan jatah makan malam Erikc.

Henry menerima nampan makanan rumah sakit itu. Menu makan malam Erikc hari ini adalah ayam kecap, sosis goreng, dan sup jagung.Tapi ayam kecapnya pucat sekali.

"Mau makan sekarang, atau nanti?" Tanya Henry.

"Sekarang aja, udah laper"

Henry melepas plastic warpnya mengambil meja lipat yang tersedia agar Erikc bisa makan dengan mudah.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang