❤️
Suasana tenang khas bagian office yang biasa lebih sibuk dengan urusan masing-masing, begitulah ruang kerja Anita. Melihat jam di meja telah menunjukkan waktu pulang, dia segera mengambil tas, bangkit meninggalkan kursi.
Seorang pria salahsatu rekan kerja menyapa, "Buru-buru banget kamu, Anita,""Iya, pak. Ada keperluan urgent."
Anita pun pamit pada semua orang disana.Harus menempuh jarak berjam-jam di tengah rasa lelah usai bekerja, Anita tidak peduli. Hari ini, dia harus bertemu Marie. Tidak lagi pulang terlebih dahulu ke rumah.
Petang, langit Sumedang telah menggelap. Ayah Marie telah keluar dari kamar seusai mandi, menghampiri sang istri yang tengah menyiapkan makan malam.
Tiba-tiba, mereka berdua mendengar bunyi ketukan di pintu depan. Diiringi suara 'Permisi,'.
"Siapa?"
"Biar aku ke depan dulu,"kata ibu Marie.
Terbukalah pintu, wanita berumur itu menemukan sosok Anita di depannya.
Gadis muda itu tersenyum manis begitu hangat.
"Selamat malam, bu,"Dia masih agak kaget.
"Eh, Anita.. Apa kabar?"Ingin Anita jawab tidak baik-baik saja, tetapi ini tak penting sekarang.
"Saya baik. Bagaimana kabar ibu dan semua orang rumah?""Syukurlah.. Puji Tuhan, kami juga baik."
Menyadari dirinya belum juga diajak masuk ke dalam rumah, dia pun bertanya.
"Mh.. Marie apa ada di dalam?"Ibu Marie tersenyum, lalu hendak bicara. Namun, suara langkah sang suami muncul di belakang. Bergabung dengannya.
"Oh.. Anita,"
"Selamat malam, pak.." sapa Anita.
"Selamat malam.. Bagaimana kabarmu?"
"Baik, pak,"
"Mari, masuk!"
Entah mengapa, setelah berada di ruang tamu, rasa gugup menyergap Anita. Dia merasakan suasana saat ini terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Dia duduk dalam pikiran keanehan.
Sementara itu, ibu Marie telah pergi ke dapur.
"Sudah lama ya, tidak kesini." Tutur ayah Marie.
"Sekali lagi selamat ya atas pernikahannya,""Iya, pak. Kangen sekali saya kesini,"
Ssatu toples makanan dan segelas air putih disajikan oleh ibu Marie.
"Silahkan, Anita,""Terima kasih banyak, bu.. Repot-repot sekali.."
"Ah, tidak.."
Kebetulan sekali haus, Anita meneguk banyak air minum.
"Kamu sendiri ke sini?" tanya ayah Marie.
"Betul, pak."
Pasangan suami-istri itu saling melempar pandang sesaat.
Anita bertanya, "O ya, Marie dimana? Apa sedang sibuk di dapur?"
Senyum kaku terulas di bibir ibu Marie.
Suaminya berbicara, "Nak Anita.." suaranya begitu halus, dalam."Iya, pak.."
"Sudah..!"
Keheranan sangat tidak paham, begitu jelas di wajah Anita.
"Maksud bapak?"Tanpa bersitatap, ayah Marie yang tenang, menjawab, "Kembali pada suamimu. Jangan berharap lagi pada hal yang tak pasti dan tak seharusnya!"
Sejenak, dia mengambil jeda.
Kini matanya memandang Anita.
"Kalian berdua sama perempuan."

KAMU SEDANG MEMBACA
[NEW] Rahasia Mereka
RomanceKamu ingin mengetahui semuanya, & saya tau itu bisa terasa luar biasa, atau menakutkan akan hal-hal tidak pasti, atau yang tidak diketahui. Tapi ketahuilah, bahwa yang tidak diketahui tidak selalu harus merasa seperti ini. Mungkin kali ini; yang tid...