Chapter 1-4: We Broke Up

42.2K 1.5K 110
                                    

AUTHOR: Chai JiDan

SUMMARY BY: Anne Noh


----------------------------------------------------

Hari ini, Wu Suowei bertemu Yue Yue pacarnya. Ia ingin mengajak Yue Yue untuk berkenalan dengan ibunya. Yue Yue sudah menunggunya dengan raut kecemasan dan ketidaksabaran yang melekat.

Wu Suowei memegang tangan Yue Yue ketika ia sudah berada di dihadapan gadis itu, tapi Yue Yue tiba-tiba melotot padanya dan melepas genggaman tangan Wu Suowei.

"Apa kau gugup?" tanya Wu Suowei dengan senyum cerah diwajahnya, "Jangan khawatir. Ibuku berasal dari desa. Dia tidak akan membuat hal-hal yang sulit untukmu."

"... Kita putus!" teriak Yue Yue tiba-tiba. Wu Suowei terdiam dan ia berpikir bahwa apa yang ia dengar salah, mungkin kupingnya bermasalah. Dia menatap lurus kemata Yue Yue dan untuk waktu yang lama dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Yue Yue merasa jenuh dengan kehingan itu, ia kemudian menambahkan, "Hubungan kita benar-benar membosankan."

"Membosankan? Bagaimana? Aku merasa hubungan kita sangat mengasyikkan." protes Wu Seowei.

Yue Yue tersenyum, "Itu menurutmu." Lalu dia berbalik dan berjalan pergi. Wu Suowei meraih tangannya kembali. "Yue Yue, kita telah bersama selama tujuh tahun. Kau adalah alasan mengapa saat ini aku masih ada didunia."

Yue Yue kemudian menjadi jengkel dan mulai menyumpahi. "Aku beritahu kau! Kau seonggok kotoran miskin! Lucu sekali ucapanmu. Lihat saja penampilanmu! Berapa berat badanmu? Mulai hari ini, kita secara resmi PUTUS!"

"Aku akan berubah!" teriak Wu Suowei lantang, Yue Yue yang ada dihadapannya hanya memutar matanya bosan, "Pasti tidak akan lebih baik dari sekarang. Kau hanya perlu berdoa agar kau bisa dilahirkan kembali!" kekar Yue Yue.

"Jika kau tidak menyukai masalah berat badanku, aku bisa menurunkan berat badan secepat yang kau mau!"

"Jangan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Kegemukan dapat dikurangi tapi kikir dan kemiskinan adalah hal yang tidak dapat kau ubah!" Yue Yue merasa Wu Suowei sudah tidak pantas dengannya karena hingga sekarang pria itu masih tetap miskin.

Wu Suowei tidak putus asa dan masih mencoba untuk membujuk Yue Yue, "Jangan khawatir. Aku akan membeli mobil beberapa tahun kedepan."

"Beberapa tahun ke depan? Kau ingin membeli mobil dengan gaji menyedihkan yang kau terima? Rumahmu adalah sebuah bencana, tapi kau masih memiliki keberanian untuk memintaku bertemu dengan ibumu? Wu Suowei, kau bahkan tidak bisa mengantarku pulang! Pergilah. Kau dan ibumu adalah orang yang menyedihkan! "

Yue Yue berbalik dan pergi menjauh tapi Wu Suowei tidak putus asa dan terus mengejarnya. Mata Wu Suowei berubah merah dan terlihat berkaca-kaca.

Jujur, sebenarnya Yue Yue merasa puas melihat keadaan Wu Suowei saat ini. Dia merasa bahwa dia adalah segalanya bagi pria bodoh itu. Yue Yue merasa Wu Suowei sangat tidak pantas bersanding dengannya yang sempurna ini.

Wu Suowei melihat batu bata di dekat tiang telepon di samping Yue Yue yang terus berjalan menjauh didepannya. Tiba-tiba ia ingat sebuah adegan dari novel yang pernah ia baca, dimana seorang pahlawan berani menghancurkan batu bata di kepalanya untuk membuktikan seberapa besar cintanya pada lekasihnya.

"Aku bisa mati untukmu." Wu Suowei tiba-tiba berkata. Langkah Yue Yue terhenti. Pria itu pasti akan melakukan tindakan bodoh lagi yang tentu dapat merugikannya. Dia berbalik tersenyum mengejek pada Wu Suowei. "Kau tidak perlu memberitahuku hal itu. Pergilah dan mati. Aku hanya akan menghormati keputusanmu!"

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang