Chapter 48: Tidak Akan Melepaskanmu!

6K 662 23
                                    

...


Chi Cheng mempunyai janji malam ini, 3 orang. Ayah, ibunya, dan juga Yue Yue. Dia akan bertemu mereka setelah menyelesaikan pertemuannya dengan Wu Suowei.


Dalam perjalanan pulang mereka, Wu Suowei terus saja berbisik pada dirinya. Lakukan! Lakukan sekarang! Lakukan cepat! Hanya ada 300 meter lagi. Tidak akan ada lagi kesempatan yang seperti ini. 200 meter lagi. Seluruh persiapanmu hari ini akan hancur. Mereka akan menikah jika kau tidak melakukannya.


...


Tiba-tiba sebuah suara teriakan terdengar semakin dekat dengan mereka. Wu Suowei menggigit bibirnya.


"Awas mobil!"


Wu Suowei tidak ingin menghilangkan lagi kesempatannya, dia dengan sengaja memegang tangan Chi Cheng dan mendorong pria itu ke samping.


Lima detik kemudian, sebuah mobil remote control lewat dihadapan mereka bersama dengan seorang anak kecil yang berlari dibelakangnya.


"......."


Kedua tangan itu masih saling menggenggam. Tidak ada yang berniat melepasnya. Wu Suowei bisa merasakan udara yang menjadi semakin dingin. Berarti hari semakin malam, dan suasana juga gelap jadi tidak akan ada yang melihat mereka. 


Dia akan tetap menggenggam tangan ini. Dia tidak akan melepasnya bahkan jika Chi Cheng memaksanya. Kau merebut kekasihku! Sekarang aku yang akan merebutmu!


Kalau dipikir-pikir, Wu Suowei sebenarnya tidak tahu bagaimana cara mengendalikan seorang pria. Itu seperti seorang janda yang berselingkuh dengan kakak iparmu. Itu membuat kau berkeringat sangat banyak!


Chi Cheng tidak pernah menggenggam tangan seseorang untuk waktu yang sangat lama, dan dia tidak bisa menghiraukan perasaan yang sudah lama terlupakan dan muncul kembali. Dia tidak pernah tahu, jika suatu saat nanti dia akan mengenggam sebuah tangan yang berkeringat.


Dia merasa keringat mengalir ditangannya, lalu menembus nadinya. Dia juga bisa melihat sepasang mata gugup dan gelisah.


Chi Cheng melepas genggaman itu dan merasa kekhawatiran Wu Suowei setelahnya. Tapi, tidak berapa lama tangannya menggapai tangan itu lagi dan membungkusnya dengan telapak tangannya.


Tangan Chi Cheng sangat besar jika dibandingkan dengan tangan Wu Suowei. Wu Suowei merasa sedikit kesakitan dan ini terlalu erat, tapi dia harus menahannya demi menggoda Chi Cheng.


Mereka kembali berjalan, hingga ponsel Chi Cheng berdering.


Suara Yue Yue terdengar dari seberang, "Aku sudah sampai di hotel. Dimana kau?"


"Aku akan segera kesana." Chi Cheng lalu mematikan ponselnya.


"Kau akan pergi?" tanya Wu Suowei.


Chi Cheng menganguk, "Aku ada janji makan malam sebentar lagi."


"Pergilah." katanya pelan.


Dia mengatakan itu, tangannya perlahan melepas genggaman itu. Wu Suowei menggigit bibirnya, tulang pipinya menonjol dan matanya memerah. Pergilah! Pergilah! Pergi! Berani kau pergi hah? 


"Kenapa kau masih disini?" tanyanya dengan senyuman palsu "Jangan biarkan orang lain menunggu."


Chi Cheng dengan tenang menatap Wu Suowei untuk beberapa waktu. Dengan kasar menarik tangan itu lagi, dan membuat tubuh Wu Suowei jatuh padanya.


Tubuh Wu Suowei bersandar pada dada itu, dan dia tidak ingin kehilangan kesempatan lagi. Dengan kehebatannya dia memasukkan tangannya kedalam kantong Chi Cheng dan mematikan ponsel itu.


Mereka meneruskan perjalanan yang panjang.


Sekarang Chi Cheng melewatkan 3 orang. Pertama kedua orang tuanya, mereka menghabiskan waktu agar dapat bertemu dengan calon Chi Cheng. Selanjutnya, Yue Yue. Dia hanya tahu nama hotelnya tapi tidak tahu nomor kamarnya dan nomor ponsel orang tuanya Chi Cheng. Dia menunggu 4 jam dan panggilannya tidak pernah tersambung. Ketika akhirnya telepon itu tersambung, dia hanya mendapat pesan : Aku sudah tidur, jadwalkan lain waktu.


Entah bagaimana, perjalanan mereka seharusnya beberapa menit lagi. Tapi, mereka berputar dan mengambil arah jalan yang lain. Jalan yang akan menghabiskan banyak waktu bagi mereka berdua.


Mereka berdua menghabiskan waktu dengan berjalan semalaman. Mereka bahkan sudah menempuh 48 km. Sepanjang jalan, mereka hanya diam tidak mengatakan apapun. Ketika mereka tiba, itu saatnya mengatakan selamat tinggal.


"Sampai jumpa lain waktu." ucap Wu Suowei pelan.


Chi Cheng menyentuh dan mengusap kepala Wu Suowei kemudian berlalu pergi.



To Be Continue

...



JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAH!!!


[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang