Chapter 84: Bersimpati Satu Sama Lain

4.7K 612 53
                                    

.

.

Karena menerima puisi itu, secara tidak sengaja kepalan tangan Wu Suo Wei membentur ranjang, Fuck! Fuck! Fuck! dia tidak bisa melupakan kalimat 'dua telur besar'. Telurku sangat besat? Kapan? Wu Suowei memegang bagain bawah tubuhnya di balik selimut untuk sementara waktu karena dia tidak mau mengakuinya. Ini tidak terlalu besar. Penis keledaimu sangatlah buruk!

.

Akhirnya, jari-jarinya mengetik dengan serius.

.

Chi Cheng meletakkan ponselnya, dan mendorong pulpen dan juga kertasnya.

.

Yue Yue bergembir, Akhirnya kau bebas. Ketika dia baru saja akan menggodanya, sebuah pesan kembali masuk.

.

Bagaimana bisa telurku dibandingkan dengan penis besar,

Telur yang sebelumnya lesu kini menjadi tidak keruan,

Ketika kau mendorong masuk padaku, dan aku menjepit penis besarmu.

.

Hati Chi Cheng di pukul oleh rasa panas yang menggelegar, dan semua moodnya telah dicuri oleh Wu Suo Wei. Dia mengambil kertas dan pulpen, melanjutkan untuk membuat sebuah puisi dengan bahagia.

.

Yue Yue tidak akan pernah menyangka jika Chi Cheng sebenarnya sedang menggoda seseorang ketika dia sedang menulis. Yang paling tidak bisa dia sangka adalah Chi Cheng sedang tegang bukan karena tubuh seksinya tapi karena beberapa kata saja.

.

20 menit kemudian, sebuah seringai dapat terlihat di sudut bibir Chi Cheng.

.

Aku meredakan diriku sendiri,

Erangan keras menunjukkan kegembiraanku,

Dan sebuah cairan (sperma) menetes dari pantatmu,

Saat aku langsung masuk tanpa memikirkan untuk berhenti.

.

Wu Suo Wei baru saja akan jatuh tertidur karena menunggu. Dia mendengar bunyi pesan masuk, dan mengambil ponselnya. Membaca pesan itu. Dia melihat ke atas dan melonglong beberapa kali, memasang sikap berani, siap untuk berkelahi.

.

Yue Yue melihat Chi Cheng yang berdiri dari ranjang. Mentalnya yang semula malas dan lesu kini terbangun. Dia menatap Chi Cheng mesra, tapi dia gagal untuk menggoda Chi Cheng. Sebagai gantinya, Xiao Cu Bao adalah yang menangkap perhatian Chi Cheng. Karenanya, Chi Cheng meletakkan kertas dan pulpen kebawah dan menyelamatkannya.

.

Karena Zhong Wen Yu sangat ketakutan pada ular, Chi Cheng dengan sengaja meletakkan Xiao Cu Bao di dalam box kotak, dan dia tiba-tiba menerima pesan mesum yang berakhir dengan dia yang memutuskan untuk membuat sebuah puisi mesum hingga melupakan Xiao Cu Bao. Dia mengambil kesempatan di waktu luangnya dan menenangkan anaknya.

.

Setengah dari hati Yue Yue tenggelam ketika melihat Chi Cheng mengeluarkan Xiao Cu Bao.

.

Beberapa menit telepon kembali berbunyi lagi, hati Yue Yue tenggelam sekali lagi.

.

Yue Yue bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa menghabiskan waktunya malam ini.

.

Chi Cheng sedang membuat puisi mesum dengan Xiao Cu Bao melingkar erat di belakangnya, mata dinginnya memandangi Yue Yue. Yue Yue dipenuhi rasa kebencian karena Xiao Cu Bao. Jika mata adalah sebuah reptil, dia pasti akan segera maju kedepan Chi Cheng dan membuang kertas beserta pulpen itu, kemudian menggiringnya keranjang. Namun, mata dingin Xiao Chu Bao terus memperhatikannya sehingga setiap gerakan yang dibuatnya membuat dia tidak bisa mendekat sama sekali.

.

.

......

Selama beberapa hari Yue Yue menghabiskan waktu dengan gelisah dan gelisah.

.

Semua pesan yang tidak dikenal yang dia terima sebelumnya dari nomor yang tidak di kenal terus saja melecehkannya dari waktu ke waktu dan semua itu berisi pesan agar Yue Yue tidak bermimpi terlalu tinggi untuk dapat menangkap ikan besar karena alat pancingnya tidak cukup kuat dan dia hanya akan berakhir dengan membuang dirinya ke danau.

.

Semakin dia menenangkan diri, semakin dia tidak bisa berhenti mengontrol pikirannya tentang hal itu karena dia insecure. Chi Cheng yang sekarang sedang bersamanya tidak melihatnya, dia bahkan tidak menyentuhnya. 

.

Chi Jia Li terang-terangan tidak menyukainya dan tidak perlu baginya untuk mendapat perhatian itu. Satu-satunya harapan yang bisa dia pegang adalah ibu Chi Cheng.

.

Karenanya, Yue Yue mengganti strateginya.

.

Dia tidak akan mengganggu Chi Cheng lagi, dia hanya akan fokus pada calon mertua masa depannya.

.

Beberapa hari kemudian setelah dia mengganti rencananya, Yue Yue memperoleh pesan misterius lagi dan Zhong Wen Yu juga menerima pesan itu.

.

Perhatikan anakmu. Jangan biarkan dia menggodaku. Aku pria yang lurus.

.

Zhong Wen Yu tidak bisa tertidur sepanjang malam itu.

.

Hari berikutnya, sebuah telepon dari Yue Yue datang, dan Zhong Wen Yu gemetar hebat. Setelah mereka bertemu, dia menjadi lebih tenang ketika dia melihat Yue Yue tersenyum dari telinga ke telinga dengan semangat yang tinggi.

.

Dan setelah itu selama beberapa hari belakangan Yue Yue menemani Zhong Wen Yu untuk memberinya dukungan moral.

.

Dan nada bicara Zhong Wen Yu yang lembut membuat Yue Yue tenang dan semua ke khawatirannya hilang.

.

Dua perempuan itu saling bergantung satu sama lain sama seperti mereka yang bersimpati satu sama lain.

.

.

To Be Continue

KALAU VOTENYA 100 + 30 COMMENT = LANJUT BESOK PAS BUKA

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang