1O VOTE BUAT NEXT CHAP
...
Chi Cheng tidak bermaksud untuk membantu, dia hanya berjalan kearah Wu Suowei, dan menatap langsung ke arah pria itu.
"Kepala besi?"
Wu Suowei tergelincir dan hampir saja dia bergulung kebawah dengan sepeda roda tiganya.
"Kenapa kau memanggilku?" tanya Wu Suowei kaget.
Chi Cheng dengan acuh tak acuh mengatakan "Kepala - besi"
Raut kebencian berkilauan di mata Wu Suowei, tapi ia menahannya, Jiang Xiaoshuai telah memperingatkan kepadanya tentang hal itu. 'Kepala besi', julukan itu lebih baik daripada dia dilupakan pria itu.
Dia terus mendorong sepeda roda tiga ke atas melewati lereng dengan penuh semangat, mengertakkan gigi, dan itu membuatnya sangat berkeringat.
Chi Cheng mengawasinya dan kemudian berkata, "Apakah kau memiliki kekuatan huh?"
Tidak ada kekuatan? Wu Suowei diam-diam berpikir, aku akan berbaring di mobilmu suatu saat nanti, dan membiarkanmu menderita, aku merasa sangat kuat! batin Wu Suowei menghibur dirinya sendiri, ia meraung, putus asa untuk bergerak ke atas bahkan satu incipun.
"Apa kau merasa bahagia hidup seperti ini?"
Wu Suowei terengah-engah dan berkata muram pada Chi Cheng, "Jangan menghalangi jalanku jika kau tidak ingin membantu."
Kemudian, ia terus berjuang, disertai dengan helaan napas kelelahan.
"Minggir!" seru Chi Cheng tiba-tiba.
Wu Suowei tidak mendengarkan Chi Cheng dan terus gigih berupaya.
Chi Cheng mendorong Wu Suowei ke samping. Lengannya yang kuat berada dikemudi, dengan mudah mendorong sepeda roda tiga itu dalam waktu kurang dari lima detik.
Kemudian dia menepis lumpur di lengan bajunya, dan tanpa melihat kearah Wu Suowei, ia langsung kembali dan masuk kedalam mobil.
Wu Suowei terkejut, dia pikir Chi Cheng hanya bercanda, dia bahkan tidak berharap jika Chi Cheng akan membantunya.
Siapa yang bisa berpikir bahwa pria itu benar-benar akan membantunya.
Semenit kemudian, Jiang Xiaoshuai keluar dari bawah terpal yang tertutupi semak-semak.
Wu Suowei bertanya "Apa kau melihatnya dengan jelas?"
"Tidak pernah sejelas ini." Jiang Xiaoshuai tidak pernah merasa seusil ini sepanjang hidupnya, ia bersembunyi di bawah terpal untuk mengintip dan matanya berhadapan langsung dengan selangkangan Chi Cheng.
Kaki panjang dengan penis yang besar, tenggorokannya terasa kering setelah melihatnya.
"Apa yang kau pikirkan?" Wu Suowei bertanya, "Apakah kau pikir aku mungkin bisa menekan dia?"
Ketika dia melihat foto-foto pria itu, Jiang Xiaoshuai masih memegang sedikit harapan, namun setelah ia melihatnya dalam kehidupan nyata, semua pikiran itu pergi begitu saja.
"Hanya ikuti alur." Jiang Xiaoshuai menepuk bahu Wu Suowei.
...
Untuk menyelidiki Chi Cheng, Wu Suowei memperoleh pengetahuan tentang ular, dan kemudian ia menemukan bahwa peternakan ular juga merupakan cara untuk mencari nafkah.
Seseorang bisa menjadi kaya jika melakukannya dengan baik, namun kau juga bisa bangkrut jika kau tidak tahu bagaimana untuk melakukannya.
Selama berhari-hari, ia pergi ke banyak peternakan ular. Pada awalnya ia pergi ke sana untuk mempelajari lebih lanjut tentang ular, namun ia perlahan-lahan mulai fokus pada tanaman dan teknik budidaya, Wu Suowei mulai tertarik dibidang itu.
Dia akhirnya tinggal di sebuah peternakan ular dan menjadi pegawai magang disana.
Pada siang hari, Wu Suowei melakukan pekerjaan yang aneh di peternakan ular, belajar tentang teknik pembibitan ular. Setelah itu, ia kembali ke klinik untuk mandi, mengenakan pakaian bersih dan pergi ke Biro Manajemen Lalu Lintas.
Selama beberapa hari, setiap Chi Cheng keluar dari Biro Manajemen Lalu Lintas, ia akan melihat Wu Suowei, mengenakan kemeja hitam, celana jeans, memakai topi, dengan rokok menggantung di mulutnya, melenggang santai di luar biro.
Chi Cheng merasa tatapan Wu Suowei sangat aneh, itu seperti tatapan untuk memeriksa atau mengintip.
Sepintas mungkin terlihat biasa, tetapi jika kau melihatnya lebih dekat, tatapan itu tampak berbeda.
Chi Cheng pernah mengambil inisiatif untuk bertanya pada pria itu, misalnya "Kenapa kau datang menemuiku?" tapi jika dia mengambil langkah lebih dekat menuju Wu Suowei, maka Wu Suowei akan menghindar.
Pria itu akan terus menatap Chi Cheng yang menuruni tangga, mata hitam mengkilapnya mengikuti pergerakan sepatu kulit itu, dan mengawasinya hinga ke tempat parkir, dan mobil melaju pergi.
To Be Continue
...
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105
RomanceJudul: Counterattack Bahasa version Cast: Feng Jianyu as Wu Suo Wei (uke) Wang Qing as Chi Cheng (seme) Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai (uke) Cai Zhao as Guo Chengyu (seme) Zang Jiexi as Yue Yue Summary : Wu Suowei yang tidak ingin diputuskan pacarn...