Author: Chai JiDan
Full Etrans: Anne Noh
---------------------------------------------
Malam berikutnya, Wu Suowei keluar dalam gelap.
Untuk menjamin keselamatannya, ia sengaja menyamar, mengenakan jaket katun untuk mengubah ukuran tubuhnya, mudah untuk menyembunyikan sesuatu. Fokus utama untuk menyamar yaitu mata dan kepalanya yang botak, ia mengenakan kelopak mata ganda, matanya tampak lebih kecil. Jiang Xiaoshuai menyuruhnya mengenakan wig, maka Wu Suowei mengenakan wig dan kemudian ditutup dengan topi katun, menyamarkan dirinya dengan sempurna.
Wu Suowei kemudian naik bus.
Pada saat itu, tidak ada banyak penumpang, hampir setiap penumpang memiliki kursi, dan matanya mengamati sekitarnya dengan tajam untuk menemukan target yang memungkinkan. penumpang berjalan turun dari bus, namun dia tidak menemukan target yang cocok. Dia tidak ingin orang-orang tua, orang miskin. Akhirnya ia melihat pakaian modis, seorang wanita dengan kecantikan yang luar biasa. Dia tidak bisa untuk tidak melirik.
"Stasiun terakhir, silakan gesekkan kartu anda sebelum turun."
Apaaaa ... Tiba begitu cepat? Wu Suowei memukul dahinya kecewa. Aku tidak bisa bertindak bodoh! Aku harus melakukannya dengan cepat! Langit akan menjadi cerah (pagi) batinnya.
Dia berkeliaran, Wu Suowei berjalan hingga jalan layang. Hal pertama yang dia lakukan setelah itu berjongkok.
Dia mengisap rokok murah miliknya, mengambil dua batang, kemudian melihat kendaraan yang bergerak, hati Wu Suowei penuh dengan emosi. Belum lama ini, ia berkhayal memiliki kehidupan seperti itu, tidak masalah jika dia sibuk, tidak masalah jika ia mendapatkan gaji yang kurang, bahkan jika hanya membeli mobil bekas, selama ia bisa pergi ke rumah, ada lampu dinyalakan untuknya, itu sudah cukup.
Bagaimana dia bisa berakhir seperti ini?
Suowei mengambil napas dalam-dalam, penuh semangat menepuk wajahnya, terus mendorong dirinya. Semangat! Roh bangun! Hari yang indah akan menantimu didepan! Kau tidak punya waktu untuk khawatir tentang hal itu! Cepat bergerak!
Dengan berpikir positif, tujuan muncul di hadapan-Nya. Chi Cheng sedang shift malam saat ini.
Bahkan, dia tidak rajin, ia keluar murni untuk berjalan-jalan, menangkap pencuri itu bukan pekerjaan baginya, melainkan suatu bentuk hiburan.
Sebelum pergi keluar, Chi Cheng juga telah menyamar. Orang-orang di kantor polisi selalu mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki aura gelap, pencuri normal tidak akan berani melakukan apa-apa. Oleh karena itu ia mengenakan mantel kasmir sehingga terlihat seperti menghargai orang lain, topi rajutan tangan, high-end tas, dan sambil berjalan ia juga menonton film dengan ipad.
Namun demikian, dia dincar oleh Wu Suowei.
Fuck! Dari jauh tampak seperti Chengguan yang ditemuinya beberapa hari yang lalu... Wu Suowei mengutuk diam-diam. Bahkan sikap berjalannya sama. Keparat yang pamer, curi dia! batin Wu Suowei.
Chi Cheng baru saja menginjak kota dan dia sudah mencium bau pencuri. Wu Suowei telah menyiapkan penyergapannya.
Chi Cheng tetap menatap layarnya, seolah-olah ia tidak waspada pada sekitarnya, Wu Suowei berjalan di belakangnya, mata hitam samar menatap ponsel di sakunya. Akhirnya, kaki Chi Cheng tertumpuk batu, tiba-tiba bergegas untuk berlutut kebawah.
Wu Suowei mengambil keuntungan saat itu untuk menahan Chi Cheng seolah membantunya, dan mengambil telepon Chi Cheng di sakunya dalam waktu kurang dari dua detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105
RomanceJudul: Counterattack Bahasa version Cast: Feng Jianyu as Wu Suo Wei (uke) Wang Qing as Chi Cheng (seme) Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai (uke) Cai Zhao as Guo Chengyu (seme) Zang Jiexi as Yue Yue Summary : Wu Suowei yang tidak ingin diputuskan pacarn...