Chapter 31: Aku Bukan Pria Jika Aku Tidak Bisa Membalas

6.1K 553 19
                                    

=====================================

Author : Chai Jidan

Engtrans : Anne Noh

Indotrans : Me

=====================================

Sekitar jam delapan pagi, Wu Suowei mulai mengendarai truk dari pabrik listrik tempatnya bekerja.

Setelah tahun baru Cina, pekerja imigran mulai kembali membanjiri kota Beijing. Jalanan terlihat sepi beberapa hari yang lalu dan sekarang kembali dengan kemacetan dimana-mana. Terjebak karena lampu lalu lintas berwarna merah, kedua matanya menatap warna-warna berbeda dari lampu lalu lintas untuk beberapa waktu yang lama. Wu Suowei tidak dapat membedakan warnanya.

Wu Suowei kemudian menatap kembali mobil disampingnya. Dia tidak dapat bertanya warna lampu lalu lintas itu, jadi dia hanya akan mengikuti pergerakan mobil disampingnya.

Ditempat lain, Chi Cheng telah ditransfer ke Departemen Pengontrol Lalu Lintas. Dia tidak perlu melakukan pekerjaan yang berat lagi, dia hanya harus berpatroli selama beberapa jam. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di departemen ini. Seragam melekat ditubuhnya menunjukkan wewenang yang dimilikinya. Dia berhenti dipersimpangan, menyapu pandangannya disepanjang jalan dan tidak ada pengendara yang terlihat mengeluh karena kemacetan.

Wu Suowei perlahan-lahan mengendarai truk miliknya, dia berada kurang dari 200 meter dari lampu lalu lintas, dan ini adalah kesempatannya setelah menunggu dua ronde. Wu Suowei menggenggam erat stir yang ada dihadapannya, matanya memantau mobil yang ada disampingnya. Diam-diam membatin, hati-hati, jangan merah...

Dia terus berpikir, namun Wu Suowei tiba-tiba melihat figur yang sangat familiar baginya dan dia melototkan matanya, fuck! Tidak mungkin! ... B-bagaimana mungkin... semakin aku melihatnya, orang itu terlihat seperti dia?

Wu Suowei memfokuskan pandangannya, dia ingin melihat lebih dekat lagi, tapi Chi Cheng mengendarai menuju keramaian, dan menghilang tiba-tiba. Wu Suowei menepuk pipinya, diam-diam menyamankan dirinya.

"Itu tidak mungkin dia, ini hanya ilusi, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi berkali-kali? Selalu tertangkap karena dia. Pertemuan pertama dan kedua pasti membuatku trauma, jadi aku melihat semua polisi terlihat sepertinya."

Dia tetap berada dalam pikirannya, ketika mobil disampingnya mulai melaju dengan cepat, Wu Suowei menginjak pedal gas, dan mengikuti mobil itu menyeberangi jalan.

Kendaraan pertama yang melanggar telah datang, membawa harapan bagi para polisi agar dompet mereka terisi. Dengan semangat mereka menghampiri truk Wu Suowei, bergegas untuk menjadi yang pertama.

"Apa yang aku lakukan?" teriak Wu Suowei saat tiba-tiba ia dicegat.

Polisi lalu lintas tiba-tiba menunjuk tepat didepan wajahnya "Kau melanggar lampu merah!"

"Tidak mungkin!" batah Wu Suowei "Aku dan mobil disampingku melaju bersama!"

Seorang tiba-tiba berteriak "Dia melaju saat lampu merah!"

Wu Suowei menatap kesamping, dan dia melihat mobil yang ia ikuti tadi juga telah diberhentikan oleh polisi lalu lintas lainnya.

Kenapa aku tidak dapat melihatnya? kesal Wu Suowei. Dia telah melanggar peraturan lalu lintas berkendaraan.

"Kenapa kau berkendara tanpa melihat lampu lalu lintas tapi melihat mobil disampingmu?"

"Apa kau baru saja minum? Keluar dan perlihatkan SIM mu!"

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang