Chapter 39: Kau Pasti Sengaja Melakukannya

6.7K 616 11
                                    

...

Setelah pelatihan keterampilan membesarkan ular Wu Suowei secara resmi berakhir, ia membeli 200 ekor ular dan menyewa dua rumah untuk menternak ular tersebut.

Pada siang hari, ia kadang-kadang akan berkeliling untuk melihat pertumbuhan ular. Sebagian besar waktunya ia habiskan di klinik, mencari bahan dan meringkas pengalaman. Wu Suowei bahkan tidak pergi keluar selama seminggu.

Jiang Xiaoshuai menatap Wu Suowei dan jujur ia tidak bisa menahan untuk menghina pria itu "Hei, kenapa kau tidak pergi menemuinya?"

Wu Suowei tahu yang dibicarakan Jiang Xiaoshuai adalah Chi Cheng dan segera menatap pria itu tajam.

"Aku menyebut ini sebagai 'tarik-ulur' Akan menyerang ketika itu adalah waktu untuk menyerang, memberinya kasih sayang dan akan mundur ketika itu diperlukan. Seperti yang aku katakan, tujuanku adalah untuk menangkapnya, bukan mengejarnya."

Jiang Xiaoshuai berjalan lebih dekat ke arah Wu Suowei, menatap wajahnya yang manis dengan ribuan rencana licik disana dan kemudian bertanya, "Bagaimana jika waktu tidak memadai? Bahkan kau kehabisan waktu dan tidak bisa menangkapnya, upayamu selama ini akan berakhir sia-sia."

Wu Suowei menjawab yakin, "Kau bisa percaya padaku, dalam waktu tiga hari, dia pasti akan datang ke sini"
"Percaya diri eoh?" Jiang Xiaoshuai tertawa.

Wu Suowei memukul dada Jiang Xiaoshuai dan melanjutkan, "Apakah kau tidak tahu siapa aku heh?!" katanya lalu tertawa jahat.

Lima menit kemudian, seorang pekerja muda Wu Suowei yang bekerja di peternakan ularnya berdiri di depan pintu.

"Wei ge, lima tukik ular (tukik ular:telur ular) kita mati."

Namun, Wu Suowei nampak lebih santai dibandingkan raut cemas pekerjanya.

"Tidak apa-apa, terus urus peternakan. Hilang berarti untukku, gajimu akan tetap sama."

Setelah pekerja muda itu pergi, Jiang Xiaoshuai menatap Wu Suowei dan bertanya, "Apa yang terjadi? Bukankah kau sudah menyelesaikan studi keterampilan dan teknikmu?"

Wu Suowei bangkit dan menuangkan segelas air, menenggak air itu dan kemudian dengan tenang berkata kepada Jiang Xiaoshuai, "Tidak, ada sesuatu yang salah dengan tukik-tukik itu, mereka mengisi tukiknya dengan pasir dan itu akan mati dalam waktu satu bulan."

"Fuck!" Tiba-tiba wajah Jiang Xiaoshuai berubah gelap, "Dia berbuat curang? Kau bahkan menjadi asistennya, sibuk selama lebih dari dua bulan tidak peduli apapun hasilnya dan ternyata mereka menjual ular-ular penyakitan padamu?"

Namun, Wu Suowei masih tampak tenang, "Darimana kau pikir mereka mendapat keuntungan? Ular asli membutuhkan banyak biaya dan risiko, dibutuhkan waktu yang panjang dari tukik untuk menjadi ular. Tingkat kelangsungan hidupnya dari 70% dianggap sebagai prestasi yang baik. Pada saat menjualnya, harga jualnya juga terbatas. Banyak petani ular yang menderita kerugian. Oleh karena itu para petani menggunakan alasan teknik untuk mengejar keuntungan, bahkan sampai mempekerjakan pegawai magang. Tujuan sebenarnya adalah untuk menipu biaya pengajaran dan menjual tukik dengan harga tinggi."

"Jadi industri ini benar-benar gelap ..." Jiang Xiaoshuai mengangkat alisnya dan melanjutkan, "Lalu, kenapa kau membelinya jika kau sudah tahu tentang hal itu?"

"Dalam rangka untuk menangkap orang itu (Chi Cheng)." tatapan Wu Suowei berubah tajam.

Jiang Xiaoshuai menemukan bahwa bocah ini memilikin banyak ide dikepalanya "Aku lupa bahwa dia juga memelihara ular. Kau ingin mendekatinya melalui hal ini. Tapi bukankah ini buruk?"

"Aku tidak akan mampu membalasnya jika aku kehilangan dia."

Jiang Xiaoshuai terbatuk ringan dan kembali bertanya, "Lalu, apakah kau tidak takut jika dia tahu sandiwara kotormu? Ketika saat itu datang, wajah polos dan jujurmu akan benar-benar hilang."

"Kau salah!" mata hitam Wu Suowei bersinar dengan ide-idenya "Terus berbuat baik hanya akan membuat orang-orang berpikir kau sedang berpura-pura. Akan lebih baik untuk memperlihatkan beberapa tingkahmu yang buruk. Ini akan menjadi lebih realistis dan alami."

Jiang Xiaoshuai menepuk bahu Wu Suowei dan dengan sungguh-sungguh mengatakan , "Kau bisa berhenti menjadi pegawai magang." dan mereka berdua tertawa bersama.

...

Selesai dari pekerjaan, Chi Cheng hanya duduk di kursi pengemudi dan kemudian Xiao Chu Bao datang dan melilit dirinya. Kepala runcing itu menggosok wajah Chi Cheng.

Terus-menerus memeriksa dan mengejang, seolah-olah ular itu lapar dan butuh sesuatu untuk memuaskan rasa laparnya.

Chi Cheng membuka wadah makanan di dekatnya, ditariknya keluar hamster dan mengarahkan ke dalam mulut Xiao Chu Bao.

Namun, Xiao Chu Bao masih terus berlama-lama di sekitar tubuh Chi Cheng. Ular itu seperti tidak mau makan hanya dengan umpan hamster.
Xiao Chu Bao ingin makan tikus besar yang liar. Wajah Chi Cheng berubah gelap.

Di mana aku harus menemukan tikus besar liar untukmu sekarang? Bajingan, ini semua karena kepala besi itu telah memberi makan selama beberapa hari terakhir, ternyata menyuap mulutnya (Xiao Chu Bao) adalah trik yang licik! Dia tidak datang setelah hasil suapnya berhasil!

Hari-hari belakangan ini, Chi Cheng merasa bahwa Xiao Chu Bao sangat rewel. Ini akan mulai menjadi-jadi tanpa henti setelah ia selesai dengan pekerjaannya, membuat Chi Cheng khawatir jika Xiao Chu Bao akan jatuh sakit.

Chi Cheng memicingkan matanya keluar dari jendela mobil menuju lapangan basket yang kosong.

Dia pasti melakukannya dengan sengaja.

TO BE CONTINUE
...

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang