Chapter 6-11: Meminjam Uang Ibu untuk Sebuah Kalung

12.7K 910 83
                                    

Keterangan gambar : Feng Jianyu as Wu Suo Wei

AUTHOR: Chai Ji Dan

SUMMARY BY:ANNE NOH

----------------------------------------------------

Wu Suowei meletakkan tangan yang masih di infus di atas perutnya. Dia menoleh untuk melihat Jiang Xiaoshuai. "Aku berpendirian teguh dan tidak pernah melakukan hal memalukan apapun. Aku mengabdikan hati dan jiwaku untuk dirinya. Kenapa dia harus meminta putus denganku?"

"Karena kau begitu kaku, mudah dipahami dan membosankan. Setiap orang memiliki keinginan untuk menaklukkan seseorang. Ketika kepuasan itu sudah hilang, dia akhirnya kehilangan minatnya padamu. Apakah kau akan memainkan game yang sama atau menonton drama yang sama lagi dan lagi?

"Aku akan. Aku sudah menyaksikan lebih dari 20 kali 'Drawing Sword'."

Jiang Xiaoshuai kembali berkata. "Berapa banyak manusia diluar sana yang berpikiran sama sepertimu?"

Wu Suowei menggaruk casing ponselnya, bahkan catnya sudah banyak yang terkelupas. Dia merasa tidak tenang dengan jawaban itu sehingga ia kembali bertanya pada Jiang Xiaoshuai "Jika aku bertemu dengannya setelah aku sembuh, dan memberikan hadiah yang cukup mahal untuk membuktikan bahwa aku tidak pelit, akan dia masih ingin putus denganku?"

Jiang Xiaoshuai berkata dengan ringan "Sebuah akar yang tidak mencintaimu akan tumbuh banyak cabang yang tidak menginginkanmu setiap detiknya. Setelah kau menutupi yang satu, maka akan selalu tumbuh yang baru. Kau membutuhkan waktu yang banyak untuk memecahkan salah satu cabangnya, sedangkan dia hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk tumbuh lagi. Ruang yang kau gunakan untuk memuaskan dia, tidak akan pernah cukup baginya."

"Aku tidak percaya omonganmu." Wu Suowei masih berpikir positif.

Jiang Xiaoshuai memukul kepala Wu Suowei karena kesal, ia kemudian menambahkan "Kenapa kau begitu kaku?"

"Aku mempelajari teori. Hal seperti itu membutuhkan bukti. Tanpa alasan konkret, aku tidak bisa mempercayai kesimpulanmu. Kau pasti membaca terlalu banyak fiksi dan membayangkan hal yang terlalu berlebihan. Sebenarnya itu tidak serumit tampaknya. Kadang-kadang alasan dua orang berhenti berhubungan karena kurangnya komunikasi. Ini hal yang wajar! "

"Baik!" Jiang Xiaoshuai memutuskan untuk berhenti berdebat dengan Wu Suowei. "Terserah!"

Satu bulan berlalu dengan cepat dan udara sudah mulai dingin. Luka Wu Suowei juga telah membuat pulih sepenuhnya. Selama periode ini, Wu Suowei telah kehilangan lagi 5 kilogram berat badannya. Namun tubuhnya sudah terasa bugar hari ke hari. Dia berbicara dengan Jiang Xiaoshuai setiap hari sehingga hari-harinya tidak tampak begitu mengerikan. Selain itu, emosinya menjadi lebih baik juga.

"Kau serius meninggalkan klinikku kali ini? Tidak akan ada luka lagi?" Jiang Xiaoshuai melemparkan tatapan tidak yakin pada Suowei "Tidak akan kembali lagi kan?"

"Mungkin tidak akan. Aku lebih yakin kali ini."

Jiang Xiaoshuai menghela napas besar. "Baik. Pergilah. Mampirlah ketika kau punya waktu luang."

Wu Suowei melangkah keluar dari klinik dengan penuh keyakinan. Dibandingkan dengan sebelumnya, dia tidak merasa sangat kehilangan Yue Yue lagi. Dia bahkan tidak menelepon gadis itu, dan berjalan menuju rumahnya.

Saat sampai, ibunya sedang duduk di tempat tidur bata, menjahit wol berat merajut untuk cucunya. Saat ini tidak ada yang ingin memakai jenis celana yang tebal. Berat dan tidak mudah dicuci. Namun, ibunya tetap saja ingin melakukannya. Ibunya selalu merasa bahwa celana yang dijual di luar tidak akan cukup hangat. Dengan beberapa katun dan kain, ibunya sibuk dengan itu. Karena usianya sudah tua, matanya tidak sebaik dulu. Sulit baginya untuk memasukkan benang kelubang jarum. Tangannya sudah sakit namun ia masih belum bisa memasukkan benang itu.

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang