Chapter 76: Pembicaraan Hati ke Hati

5.8K 674 38
                                    

.

.

Chi Cheng mencengkeram paksa leher Wu Suo Wei untuk memblokirnya dan menghentikan pemberontakannya. Setelah di block untuk sementara waktu, Wu Suo Wei dengan penuh semangat, sekali lagi memukul perut Chi Cheng dengan kepalanya.

.

"Aku sedang badmood hari ini. Pulanglah dan tidur dengan nyenyak. Besok pagi, aku akan membawakanmu makanan yang enak."

.

Wu Suo Wei, masih tenggelam dalam kesakitannya, terus menggerutu, "Dahiku seharusnya sekuat baja, sampai kau memberiku obat sedikit demi sedikit dan menghancurkan kemapuan dahiku."

.

Tangan Chi Cheng membelai dahi Wu Suo Wei untuk beberapa saat, lalu bertanya, "Apakah sangat sakit?"

.

"Hey, bukankah kau tadi mengatakan kalau kau sedang bad mood, kenapa?" respon Wu Suo Wei.

.

Chi Cheng tiba tiba berdiri dari ranjang, memegang 175cm Wu Suo Wei dibawah ketiaknya dan membawa pria itu ke depan pintu. Wu Suo Wei tidak melawan dan membiarkan Chi Cheng mendorongnya ke luar. Lalu, pintu di tutup, membagi ruang mereka, satu di dalam dan satu di luar. Sejam kemudian, Chi Cheng membuka pintu lagi. Dan Wu Suo Wei masih tetap berdiri di luar.

.

Dia dipegang dan ditarik masuk kembali.

.

"Hari ini ulang tahunnya." Chi Cheng menyalakan rokoknya, "Ketika dia memberikanku Xiao Cu Bao, dia hanya sebesar telapak tanganku. Enam tahun telah terlewati dengan cepat. Aku tebak, dia tidak pernah memikirkan seberapa besar Xiao Cu Bao sekarang. Aku tidak peduli pada ular sebelumnya, tapi dikelilingi mereka selama bertahun tahun kami bersama, aku secara tidak langsung telah menumbuhkan perasaan special pada ular ular itu."

.

"Berapa lama kalian bersama?" tanya Wu Suo Wei.

.

"Lebih dari tiga tahun." balas Chi Cheng.

.

Tiga tahun. Hati Wu Suo Wei terus mengulang ulang angka itu. Chi Cheng dan Mr. Right bersama selama lebih dari tiga tahun, dan enam tahun kemudian, dia tetap bergantung pada itu. Hubunganku bertahan selama tujuh tahun, jika menggunakan perhitungan yang sama, itu berarti aku akan terus mengingatnya sekurang kurangnya 15 tahun, ah.

.

"Jika bukan karenanya, aku dan Guo Zi tidak akan menjadi seperti ini. Guo Zi selalu menjadi teman terbaikku. Ketika aku kecil, aku jatuh ke dalam sungai, dan Guo Zi memegang ranting pohon untuk membantuku. Guo Zi tidak mengingat itu karena dia sangat kecil saat itu terjadi."

.

Wajah Chi Cheng sedikit tertutupi oleh rokok. Wu Suo Wei tidak bisa membaca ekspresi itu, tapi suara tenang itu membuat tulang Wu Suo Wei menggigil kedinginan.

.

"Beruntung baginya, dia cukup punya otak dan meninggalkan kota ini." dia tertawa masam, "Jika dia berani muncul dihadapanku lagi, hal pertama yang akan kulakukan adalah membuang tubuhnya ke bawah dan menggenjotnya sampai mati."

.

Botol minuman keras menabrak lantai, pecah menjadi berkeping keping.

.

Kesan Wu Suo Wei pada pria seperti Chi Cheng adalah kejam, tapi dia tidak berani bersuara.

.

Seperti mulut yang dipenuhi makanan pedas baijiu di dalam hatinya, Chi Cheng membuka mulutnya dan bertanya, "Apa kau pernah tersenyum bersama dengan lawanmu (dalam hal percintaan)?"

.

Hati Wu Suo Wei menjawab dengan diam, bukankah itu yang sedang kulakukan sekarang?

.

Chi Cheng tiba tiba melingkarkan lengannya dipinggang Wu Suo Wei, dan memeluknya erat.

.

"Da Bao (panggilan Chi Cheng untuk Wu Suo Wei). Badanmu sangat bersih. Jiwamu sangat bersih."

.

Wu Suo Wei, "Aku butuh minum."

.

Dispenser berada tepat disebelah tempat sampah yang dipenuhi oleh kulit jagung. Hanya perlu sekali lihat untuk membuat dia mengerti bahwa satu dari setiap kulit jagung itu berasal dari jagung yang telah Wu Suo Wei pilih.

.

Sebuah kalimat tiba tiba bergema di telinganya, "Jangan memakannya sekarang. Selesaikan pekerjaan kalian dan bawa keruangan Kaptain." waktu itu, dia tidak memikirkan perkataan Chi Cheng, dan godaan dari teman teman sekantor Chi Cheng, tapi sekarang, dia mengerti semuanya.

.

Wu Suo Wei tidak tahu bagaimana cara untuk meminum segelas air itu sekarang.

.

Setelah dia kembali dan duduk, Chi Cheng mulai berbicara tentang masa lalunya. Tentang dia dan Wang Shuo, tentang dia dengan Guo Chengyu, tentang bagaimana mereka berkembang dan menghancurkan masa muda mereka. Hari ini, didepan Wu Suo Wei, semua yang tersembunyi didalam hatinya tercurahkan, semua hal tanpa malu malu.

.

Lalu, hal itu membawa Wu Suo Wei berkelana, memikirkan ketika waktu dulu, dia sedang menaiki kereta hijau, memeluk Yue Yue yang tertidur sepanjang jalan, hingga dia tidak bisa lagi menggerakkan tangannya. Masa lalu yang menyedihkan.

.

Hasilnya, Chi Cheng berbalik, dan melihat mata merah Wu Suo Wei.

.

"Aku memberitahumu masalahku dan kini kau sudah mulai menangis?" Chi Cheng membelai wajah Wu Suo Wei dengan tangan besarnya.

.

"Siapa yang menangis untukmu? Aku menangisi diriku sendiri!"

.

Melihat wajah basah Wu Suo Wei, dengan mata memerahnya, Chi Cheng tiba tiba merasa sangat stress dan melupakan kesedihannya sendiri.

.

"Bukankah kau sudah terlalu tua untuk menangis?" cacinya.

.

"Aku sangat memalukan, eh."

.

Wu Suo Wei memegang tangan Chi Cheng, mencoba mengambil kesempatan ini untuk membuka semua kartunya ke atas meja. Dia benar benar tidak dapat menipu pria ini lagi.

.

"Faktanya, aku tidak sebersih yang kau pikirkan."

.

Chi Cheng memegang bahu Wu Suo Wei dan mendorongnya ke bawah, "Karena itu, mari kita menjadi kotor untuk isi hati kita."

.

.

To Be Continue


Chi Cheng co cweeettt... lope lope dehh

80 VOTE DAN 15 COMMENT = LANJUTT


[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang