Keterangan gambar : Feng Jianyu as Wu Suo Wei
Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai
PENULIS: Chai Ji Dan
RINGKASAN BY: ANNE NOH
----------------------------------------------------------------
Jiang Xiaoshuai masih terduduk di meja miliknya, kemudian ia melihat dua siluet akrab yang tidak jauh darinya. Otot-otot di wajahnya berkedip-kedip sedikit. Bahkan belum ada 3 jam sejak pria itu meninggalkan kliniknya untuk berterima kasih kepadanya. Mengapa dia kembali begitu cepat dengan keadaan terluka seperti itu? Lagi? batinnya.
Kali ini, Yue Yue terlihat tidak senang. Dia hanya mendorong Wu Suowei ke tubuh Jiang Xiaoshuai dan berjalan pergi.
Jiang Xiaoshuai membopong Wuowei masuk ke dalam ruangan di kliniknya. Wu Suwoi terlihat kesakitan namun terpancar kesedihan disana. Itu adalah pemandangan yang menyedihkan.
"Man.... Kau pasti bercanda denganku, kenapa kau menghancurkan kepalamu lagi? Aku tidak berpikir kau akan melakukan sejauh ini untuk bertemu denganku. Kau merindukanku kan?" candanya.
Wu Suowei meringis, "Dia masih ingin putus denganku."
Setelah membersihkan luka-lukanya, Jiang Xiaoshuai memberinya beberapa anestesi dan beberapa jahitan pada lukanya. Untuk menghilangkan kesedihan Suowei, Jiang kemudian mengajaknya berbicara, bermaksud memberinya beberapa saran.
"Apa kali ini?"
Wu Qiqiong menjawab lemah, "Mengeluh tentang kekikiranku."
Jiang Xiaoshuai tertawa.
"Apakah kau pikir aku pelit?" Suowei merasa sakit hati. "Aku baru saja mulai pekerjaanku dua tahun yang lalu dan upahku masih sangat rendah. Tapi aku tidak pernah kikir padanya. Dia menginginkan iPhone, aku berhemat dan menabung untuknya selama 3 bulan, dan berhasil mendapatkan 6 juta untuk membelikan dia satu. Dia memerlukan kosmetik yang harganya lebih dari satu juta. Aku menjual ponselku sendiri untuk mendapatkan uang itu. Aku juga hanya menggunakan ponsel ini selama 5 tahun agar upahku dapat kuberikan untuk keperluannya. Meski ponselku sudah jatuh ke toilet empat kali, aku masih menggunakannya. "
"Jika seperti itu, aku pikir pacarmu membuat pilihan yang bijaksana." kata Jiang Xiaoshuai.
Wu Suowei yang mendengarnya begitu marah, matanya terlihat seperti akan meledak. "Kenapa?"
Jiang Xiaoshuai berkata dengan nada meremehkan, "Supaya kau dapat berhenti menyiksa dirimu sendiri!"
Wu Suowei merasa marah. Dia berniat bangkit dan menyebabkan kepalanya terasa pusing. Hal itu membuatnya meringis kesakitan.
"Cukup! Diam disana!"
Jiang Xiaoshuai membantu Suowei untuk duduk tegak dan menatapnya. Wu Suowei tampak benar-benar mempesona sekarang. Dia gemuk ketika ia pertama kali datang ke sini, dan sekarang itu tidak ada lagi. Sekarang posturnya jauh lebih ramping, membuat pipinya menonjol dengan manis. Hal ini mungkin masih standar, tapi bagi Jiang Suowei, Wu Suowei terlihat lebih kurus dibandingkan dia yang lalu.
"Dokter, berapa lama lagi lukaku akan sembuh?"
"Ini tidak serius, jadi jika kau melakukan pemulihan dengan rutin, mungkin hanya butuh waktu satu bulan."
Sebulan belakangan ini, Wu Suowei datang ke klinik untuk membeli resep setiap hari. Setelah beberapa waktu, keduanya menjadi sangat dekat dan Wu Suowei mulai menceritakan segala sesuatu tentang dirinya pada Jiang.
"Aku memiliki 3 saudara. 2 kakak perempuan. Kakak sulungku umurnya 40 tahun lebih. Anaknya sekolah di perguruan tinggi sekarang. Kakak keduaku juga sudah menikah dan tinggal di bagian selatan China. Dia hanya ada saat hari-hari raya. Ayahku memiliki penyakit Cerebral Venous Sinus Thrombosis (CVST) dan meninggal dua tahun yang lalu. Aku anak ketiga dari keluargaku. Mata apel ini kudapat dari ibuku. Kedua kakakku sering mandi denganku."
"Aku sudah sangat menjanjikan sejak kecil. Selalu berada diperingkat teratas di kelas. Setiap orang bangga padaku. Mereka selalu mengatakan 'Kau tidak pernah dapat menemukan anak lain yang baik seperti dia'. Aku tidak pernah melakukan hal yang buruk dalam hidupku, aku bahkan bersikap baik di sekolah. Dan ketika aku pulang, aku akan membantu ibuku dengan tugas-tugas rumahnya. Aku ingat bahwa dulu tidak ada scanner di bus. Jadi ketika aku masih muda, aku menjadi penagih tarif dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Setelah aku mendapat upah, aku melangkah pulang dengan bebas."
"Aku tidak pernah melewatkan satu kelas pun di universitas. Aku juga menerima beasiswa setiap tahunnya. Pernah sekali pacarku memintaku untuk membolos dan menemaninya berbelanja. Namun, aku menolak. Pertama kali kami dalam sebuah kamar, kami hanya menonton TV semalaman dan aku tidak melakukan apapun padanya. Bahkan ketika dia merangkulku, aku tidak kehilangan kendali sama sekali. Setelah aku mendapat pekerjaan, rekan-rekanku selalu mengambil barang-barang dari kantor dan membawanya kerumah mereka, tapi aku tidak pernah melakukan itu. Jika itu milikku aku akan mengambilnya, jika tidak, aku bahkan tidak menyentuhnya sama sekali. "
Setelah mendengarkan perkataan tak berujung dari Wu Suowei, Jiang Xiaoshuai hanya bisa menghembuskan nafasnya dan berseru.
"Kau sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, Man."
To Be Continue
--------------------------------------------------------
Jangan Lupa tinggalkan jejaknya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105
RomanceJudul: Counterattack Bahasa version Cast: Feng Jianyu as Wu Suo Wei (uke) Wang Qing as Chi Cheng (seme) Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai (uke) Cai Zhao as Guo Chengyu (seme) Zang Jiexi as Yue Yue Summary : Wu Suowei yang tidak ingin diputuskan pacarn...