...
Dalam perjalanan kembali kerumahnya, Yue Yue berpaling ke arah Chi Cheng dan bertanya, "Bagaimana mungkin kau membiarkanku menemuimu di kantor hari ini?"
Chi Cheng mengemudi dengan sangat lambat, menyapu kaca spion dengan sudut matanya, menonton sosok kesepian Wu Suowei yang berdiri disana dari cermin yang semakin kecil dan lebih kecil, lebih dan lebih kabur, sampai ia berbelok. Chi Cheng kemudian berbicara santai.
"Aku akan membawamu pulang."
Yue Yue benar-benar tidak bisa memahami perilaku Chi Cheng. "Kau menyuruhku datang hanya agar kau bisa mengantarku pulang?"
Chi Cheng mengetukkan jarinya di roda kemudi. "Kau tinggal terlalu jauh. Ada banyak gangster berjalan di sekitar hari ini. Aku tidak akan merasa nyaman jika kau pulang ke rumah seorang diri."
Jantung Yue Yue dipenuhi dengan bunga dan dia menjawab dengan santai, "Gangsters akan bersembunyi kalau kau lewat."
Itu kata-kata yang sama, yang berasal dari mulut dua orang yang dipisahkan oleh hanya satu hari.
Jari Chi Cheng berhenti dan ia melemparkan sebuah tampilan ambigu ke arah Yue Yue.
Yue Yue, merasa ada hal yang salah, langsung bertanya, "Apa? Apa aku tidak boleh membandingkanmu dengan seorang gangster? Dari semua orang di Beijing, dari anak-anak ke orang tua, tidak ada yang lebih licik darimu. Kadang-kadang aku bertanya-tanya, berapa banyak orang yang sudah kau permainkan? berapa banyak metode yang kau gunakan ... aku merinding hanya karena memikirkan tentang hal itu."
Chi Cheng menatap kedepan, "Berpikir tentang itu membuatmu basah?"
Yue Yue tersipu dan menampar lengan Chi Cheng, "Kau jahat!" genitnya.
Chi Cheng mendengus dan menyulutkan rokok. Yue Yue dengan sensual mengusap pantatnya dibawah bantalan kursi.
"Aku tidak ingin pulang. Aku ingin pergi denganmu."
Chi Cheng menghembuskan asap rokoknya tanpa mengedipkan bulu mata. "Aku banyak pekerjaan."
Yue Yue cemberut, "Kau selalu saja sibuk."
Chi Cheng mengambil sebuah kotak dari bangku belakang dan menyerahkannya pada Yue Yue. Di dalamnya ada banyak mainan seks yang selalu dia bawa jika dia menginginkan seks di dalam mobil.
"Ambil ini dan lakukan selama beberapa hari," kata Chi Cheng.
Yue Yue bergumam kesal, "Orang yang sering memakainya akan mudah tergantung dengan benda ini. Aku mungkin tidak akan merasakan apa-apa ketika kau menyentuhku."
Bibir Chi Cheng pindah secara jantan. "Denganku, kau tidak perlu membutuhkan itu."
"Jika kau berkata begitu."
Yue Yue menjulurkan bibir bawahnya ngambek, namun pada kenyataannya hatinya bergetar dengan kepuasan yang tidak biasa ketika mendengar pacarnya mengatakan hal-hal seperti itu.
Mereka melaju selama satu jam sampai berhenti di depan rumah Yue Yue. Saat ia keluar dari mobil, dia tidak bisa menahan untuk tidak mendesah sedih, "Rumahku benar-benar terlalu jauh. Sebuah apartemen di pusat kota pasti akan sangat menyenangkan."
...
Sama seperti yang diharapkan Chi Cheng, Wu Suowei seperti anak kuda yang keras kepala, pria itu hanya berjalan bolak-balik membuang waktu di tempat yang sama. Dan sebenarnya, setelah ia menyaksikan Chi Cheng melaju pergi dengan Yue Yue kemarin, dia tidak bermain basket hari ini dan langsung pergi ke tempat parkir. Dia dengan berani berbaring di mobil Chi Cheng dan merokok.
Melihat Chi Cheng datang, Wu Suowei melompat turun dan membunuh rokok dengan kakinya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Chi Cheng.
Melihat sekeliling dengan mata malas, Wu Suowei menjawab acuh tak acuh, "Tidak ada. Memeriksa mobil."
Chi Cheng segera membuka pintu dan masuk ke mobil.
Wu Suowei membungkuk ke arah Chi Cheng, mengistirahatkan tubuh bagian atasnya pada jendela mobil, matanya mengelap menatap Chi Cheng.
"Aku memutuskan untuk menjual ular-ularku dan membeli mobil bekas. Kapan kau membeli mobil ini? Berapa banyak itu?"
"Aku membelinya tahun lalu. Secara total, sekitar ¥ 600 000." Chi Cheng mengatakan yang sebenarnya.
Wu Suowei membelai badan mobil dengan terpanah, "Maukah kau menjualnya padaku sekitar ¥ 60 000?"
Chi Cheng menggenggam tangan gelisah Wu Suowei dan dengan sangat tenang menjawab, "Aku akan menjualnya jika kau menyerahkan dirimu."
Wu Suowei mengangkat alisnya, "Biarkan aku duduk dikursi kemudi."
Wu Suowei sudah menaiki mobil ini setidaknya sepuluh kali sebelumnya, dan sekarang ia bertingkah ingin memeriksanya? Bahkan seorang idiot akan tahu kalau dia memiliki motif yang tersembunyi.
Tentu saja, Wu Suowei tidak benar-benar dungu. Ketika menangani seseorang seperti Chi Cheng, kadang-kadang kau harus menggunakan strategi yang canggung seperti ini.
Di dalam mobil, Wu Suowei mengambil waktu berpura-pura untuk memeriksa interior. Berpikir pengalaman itu saja tidak cukup, dia berbalik ke arah Chi Cheng dan berkata, "Aku bisa membawanya keluarkan? Test drive."
"Apapun yang kau inginkan," kata Chi Cheng.
Mobil itu kemudian berhenti di kediaman Chi Cheng.
"Oke. Tidak buruk."
Setelah mencapai tujuannya menghalangi pertemuan antara Yue Yue dan Chi Cheng, Wu Suowei bermaksud pulang.
"Aku akan mengantarmu pulang." seru Chi Cheng.
Wu Suowei mengibaskan tangannya, "Jangan. Aku bisa berjalan pulang sendirian."
"Aku bisa saja pergi menemui pacarku kalau kau tidak mau. Masuklah."
Kau benar-benar! Wu Suowei berdehem. "Aku sedikit haus. Bagaimana kalau kita duduk untuk sementara dan minum sebelum kau pergi."
Chi Cheng tidak berbicara tapi menatap lekat-lekat di Wu Suowei.
Wu Suowei membalas tatapan Chi Cheng dengan melihat kembali pada mata Chi Cheng.
Setelah beberapa saat, Chi Cheng melangkah lebar, mengangkat Wu Suowei di pinggangnya, dan menyeretnya ke dalam mobil.
To Be Continue
...
Oh iya, aku juga udh nerjemahin 'uncontrolable love' sampai 15 part jadi ayo baca yah, itu project baruku... kalo banyak yg minat aku lanjutin deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105
RomanceJudul: Counterattack Bahasa version Cast: Feng Jianyu as Wu Suo Wei (uke) Wang Qing as Chi Cheng (seme) Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai (uke) Cai Zhao as Guo Chengyu (seme) Zang Jiexi as Yue Yue Summary : Wu Suowei yang tidak ingin diputuskan pacarn...