Chapter 59: Menonton Pornografi Melatih Keberanian

6.5K 642 55
                                    

.....



Seminggu penuh berlalu, dan Chi Cheng belum bertemu dengan Wu Suowei sama sekali.


Dan akhirnya hari minggu datang lagi. Ada banyak sekali pasien yang datang ke klinik. Jiang bangun pagi-pagi sekali dan mulai bekerja. Dia sangat sibuk hingga siang hari dan tidak memiliki waktu bahkan walau hanya untuk minum atau apapun itu. 


Ruang perawatan itu tidak begitu besar, dan ada seseorang yang datang solah-olah dia adalah ayah mertua dari para 'pasien' dan tidak pernah beranjak dari posisinya. Dia tidak ingin diperiksa oleh dokter dan juga tidak ingin berbicara. Dia hanya diam menonton kegiatan Jiang.


Jas dokter yang dikenakan Jiang basah oleh keringat, dan dia bahkan tidak tahu jika itu karena dia kepanasan atau ketakutan.


Setelah memerikasa pasien terakhir, hanya ada Jiang dan Chi Cheng diruangan itu. 


"Kau membuang-buang waktumu disini, aku benar-benar tidak tahu kemana dia."


Chi Cheng menatap jam dinding dan dengan dingin mengatakan, "pukul 12."


Jiang mengangkat alisnya, Dia akan segera pergi?


"Kau pikir... jika aku memperkosamu saat ini, apa kita bisa menyelesaikannya sebelum kepala besar itu datang?" suara belt yang dibuka dengan paksa terdengar keras.


"Dia pulang ke rumahnya." Jiang tersenyum memamerkan giginya.


Chi Cheng mengenakan kembali belt miliknya dan melangkah keluar.



.....



Beberapa hari dirumah, Wu Suowei terus saja bersembunyi di bawah ranjang dan menonton film lalu film lagi, begitu seterusnya.


Dia membawa laptop Jiang kerumah, yang isinya penuh dengan berbagai jenis film gay berbagai genre. Untuk beberapa hari pertama, Wu Suowei menonton sesuatu yang menggembirakan. Namun, semakin lama genre yang dia tonton menuju ke jalur dewasa. Apa yang mereka pikirkan? Aku bahkan tidak bisa makan dan minum setelah menonton hal seperti ini!


Setelah menonton berbagai film, Wu Suowei merasa sangat bosan karena jalan ceritanya hampir sama. Dia juga menonton film hardcore dan kaget saat melihat dua naga yang memasuki sebuah lubang. Dia mimpi buruk setelahnya. Lalu, dia terbangun dengan boxer yang basah. 


Setelah beberapa hari film hardcore terasa membosankan, Wu Suowei memutar genre film lainnya. Ada seorang pria dan seekor keledai. Mereka sedang duduk dan menunggu seorang pria lain. Tapi, pria lain yang ditunggunya belum juga datang dan berakhir dengan adegan percintaan si pria dengan seekor keledai. Wu Suowei sangat shock! dan segera mengklik tombolclose meskipun dia agak kesusahan menekan tombol itu.


"Permisi, apa Wu Suowei tinggal disini?"


Suara familiar terdengar dari luar, jantung Wu Suowei berdebar keras. Bagaimana dia bisa tahu aku disini hah? Dia menutup laptop tanpa mematikannya, kembali keranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut. 


Ibu Wu tersenyum dan berkata, "Da Qiong adalah anakku, kau adalah..." [Da Qiong adalah nama aslinya, sebelum dia merubahnya menjadi Wu Suowei.]


Chi Cheng rasa, Da Qiong terdengar seperti nama hewan peliharaan Wu Suowei, lalu dia memasuki rumah dengan beberapa barang yang dibawanya.


"Aku teman kampusnya dulu."


"Ohh." katanya, "Ayo masuk dan duduklah."


Rumah Wu Suowei sangat kecil dengan desain yang lama. Chi Cheng bahkan harus menunduk ketika memasuki rumah atau dia akan kejedut atap rumah itu. Ada 4 total ruangan, meskipun rumahnya tidak besar, tapi semuanya sangat bersih. 


"Minumlah, aku akan membangunkan Da Qiong." kata ibu Wu, "Anak itu demam selama seminggu, dia hanya tidur sepanjang hari, dan bahkan dia tidak keluar beberapa hari belakangan ini."


"Jangan bangunkan dia." kara Chi Cheng, "Aku akan pergi melihatnya."


Wu Suowei mendekatkan telinganya pada pintu dan berusaha mencuri dengar pembicaraan ibunya dengan pria itu. Saat dia mendengar langkah kaki yang mendekat, dia membawa tangannya kedahi untuk mengecek suhu badannya. Suhu badan Wu Suowei meningkat drastis.


Wu Suowei sebenarnya sangat ingin bertemu dengan Chi Cheng, tapi saat pintu terbuka dia menolak mengakuinya, "Kenapa kau kesini?"


"Aku ingin melihatmu." Chi Cheng duduk diatas platfrom seraya menatap Wu Suowei.


Mata Wu Suowei menatap selangkang Chi Cheng. Dia tiba-tiba saja mengingat bagaimana Chi Cheng yang menuntaskan hasrat didepannya. Jika miliknya masuk di pantat, bukankah itu akan sampai di pusar? 


"Kenapa kau bisa sakit?" tanya Chi Cheng.


Wu Suowei menjawab di dalam pikirannya, pantatku ketakutan karena milikmu yang sangat besar!


"Ibumu bilang, kau hanya tidur di platform sepanjang hari, biarkan aku mengecek, apa kau bau atau tidak."


Lalu, Chi Cheng mendekat dan menarik selimut yang dikenakan Wu Suowei. Mendekatkan lehernya pada perpotongan leher Wu Suowei, lalu dia menatap Wu Suowei dengan tatapan mengejek "Sangat bau."


"Tidak mungkin." Wu Suowei mencium bau badannya, "Aku mandi setiap hari!"


Dagu Chi Cheng bersandar di atas dada Wu Suowei, dia tidak dapat menahan senyumannya ketika melihat ekspresi marah sekaligus menggemaskan Wu Suowei.


Ini adalah pertama kalinya bagi Wu Suowei menerima senyuman hangat itu, Wu Suowei belum bisa beradaptasi dan menyadari satu hal, Chi Cheng tidak perlu melakukan apapun untuk membuat siapapun mematuhinya.




To Be Continue

.....


[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang