Chapter 85: Melepaskan Frustasi

5.9K 650 41
                                    

.

.

Mengunjungi peternakan ular yang familiar, almamaternya, Wu Suo Wei bisa merasakan jika semuanya sudah berubah. Semua ruangan ular telah kosong. Hanya ada sisa-sisa kulit ular yang berserakan, semuanya terlihat kotor dan tidak terurus. 

.

Bos Wang, dengan kaos tanpa lengan, berjongkok di bawah pohon dengan wajah sedih sedang sibuk merokok. Istrinya berdiri di depan pintu, menunjuk bos Wang dan mencaci maki.

.

Hanya kurang dari 3 bulan, peternakan Wang yang terkenal kini menjadi peternakan yang ditertawakan oleh industri.

.

Itu dimulai ketika ijin bisnisnya dicabut, bukan hanya karena melakukan tindakan ilegal, tapi juga beberapa pekerja yang protes karena tidak menerima gaji kemudian mengajukannya ke hukum. Demi membayar banyaknya denda yang dia terima, dia tidak punya pilihan lain selain menjual semua ularnya. Boss Wang dan istrinya menghabiskan hari-hari mereka hidup bagaikan babi dan anjing.

.

Itu adalah pemandangan yang luar biasa, lalu, dia melihat Wu Suo Wei yang datang dengan jas dan sebuah senyuman.

.

"Apa kau datang untuk mengejekku?" mata Bos Wang menatapnya tajam.

.

Wu Suo Wei tetap tersenyum, "Apa yang kau katakan? Aku datang untuk berkunjung dan membawakanmu sesuatu."

.

Xinyang Maojian, teh hijau dari provinsi Xin Yang, salah satu 10 daftar teh terenak di China, Wu Suo Wei rela menghabiskan uangnya untuk sang mentor.

.

Bos wang hanya menatapnya sesaat, suaranya berubah dingin, "Bawa kembali. Aku tidak menerima hadiah."

.

"Apa maksudnya tidak bisa menerima? Tentu kau bisa menerimanya." Wu Suo Wei membawa box itu ketangan Bos Wang dan tersenyum, "Tanpa kau, aku tidak akan pernah bisa mendapat uang setengah juta yuan di tanganku. Aku tidak akan mendapat jenis ular dengan kualitas terbaik. Aku bisa sukses seperti ini karena sponsormu. Ini semua bentuk apresiasimu, jadi kau harus mengambilnya."

.

"Boy, setiap orang membuat kesalahan, jadi kau harus mulai toleran. Jalanmu masih panjang. Kau tidak tahu bagaimana akhirnya."

.

Wu Suo Wei tetap tenang, menatap kearah Bos Wang, "Ya, ah, aku bahkan belum mencapai 30 tahun. Jalanku masihlah panjang, dan mungkin aku tidak tahu akhirnya, tapi aku tahu jalanmu- akan tetap sama seperti sekarang ini."

.

Wajah Bos Wang tiba-tiba menjadi gelap, dan dia mengacungkan kepalannya pada Wu Suo Wei.

.

Wu Suo Wei mencengkram pergelangan tangan Bos Wang dengan satu tangan, lehernya kaku, matanya tajam. Aku mungkin tidak dapat memukul Chi Cheng, tapi aku bisa melawanmu, kau orang tua busuk?

.

"Bunuh aku jika kau mau. Aku, Wang Zhong Xiang, tidak memiliki ketakutan saat ini. Jika kau punya kemampuan, majulah!"

.

"Kau salah paham." kata  Wu Suo Wei tenang. "Kau masih ingat? Waktu dimana aku membeli 2000 ekor ular dengan kualitas rendah darimu. kau memberitahuku, suatu saat nanti, jika aku kaya jangan lupakan aku. Meskipun aku tidak benar-benar kaya, aku jauh lebih baik dibandingkan aku yang dulu, jadi itu tidak baik jika aku melupakan dimana aku memulai. Aku datang kesini hari ini karena meskipun hal yang sangat kecil, hal itu harus dibalas dua kali."

.

Wajah Bos Wang memerah seolah hidupnya telah dibakar dalam kobaran api.

.

"Aku disini untuk berterima kasih karena sudah memberiku palajaran berharga."

.

Setelah mengatakan ini, Wu Suo Wei meletakkan dengan paksa box itu. Merasa tenang, dia berbalik dan berjalan menjauh dengan musim panas yang mengelilinginya.

.

Sendirian di klinik tengah malam, Wu Suo Wei mandi, menggunakan singlet tuanya dan celana bergambar bunganya, dan duduk dengan tenang di atas kursi sembari membaca Crayon Shinchan.

.

Suara langkah kaki familiar terdengar dari luar.

.

Mata bulat hitam Wu Suo Wei terbuka lebar. cepat-cepat dia dia menutup pintu, membuang komiknya, dan berdiri dengan cepat di depan lemari, dengan panik, mencari celana dalam dan sebuah pahjama.

.

Sebenarnya, Chi Cheng sudah berdiri di depan jendela dan melihat dengan tenang, penampilan  Wu Suo Wei, membaca sesuatu yang tidak sesuai dan tersenyum seperti orang bodoh dengan celana tua bunga besarnya.

.

Jika dia berpikir untuk menyelamatkan imagenya, dia sudah sangat terlambat.

.

.

To Be Continue

OKEEEE JANGAN LUPA KOMEN.
KARENA INI PAS 10 HARI TERAKHIR RAMADHAN, SAYA MAU OFF DULU. SAYA MAU FOKUS TARGETIN MALAM '1000 BULAN'.

SAMPAI JUMPA SETELAH LEBARAN~~~~
SELAMAT HARI RAYA^^

[Complete] Jatuh Cinta Pada Musuh Indonesian Vers Chap 1-105Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang