Bab 3 - I Like Her Action

3K 273 14
                                    

Seoul, DISK building, 15 November 2018, 08.15 AM

Hyukjae melirik Yeong Eun di sampingnya. Membiarkan gadis itu memegangi lengannya selagi berjalan. Perban di bahu Yeong Eun sudah dibuka, dan kakinya sudah bisa bergerak dengan baik. Perawatan DISK memang hebat. Yeong Eun duduk dalam kubikelnya. Sementara Hyukjae berjalan menuju kubikel miliknya sendiri yang letaknya cukup jauh dari Yeong Eun.

"Hai, sudah mendingan? Maaf karena tidak mengunjungimu. Pekerjaanku agak banyak." Yoon Seol meluncurkan kursinya mendekati kursi Yeong Eun—kubikel mereka bersebelahan.

"Tidak apa-apa. Hanya terkilir sedikit, dan sekarang sudah sembuh."

"Sepertinya begitu. Hyukjae terlihat tegang sekali kemarin. Aku melihat kalian jatuh dari jendela. Astaga! Refleks Hyukjae baik sekali, kau tahu? Waktu itu dia sedang menghabisi lawannya, tapi dia bisa langsung tahu kalau kau dalam bahaya dan berlari ke arahmu."

"Ah, begitu ... ya?" Yeong Eun menjawab ragu. Mengingat kembali kejadian kemarin. Saking terlalu sering terjadi, ia sampai tidak heran lagi, tapi bagaimana Hyukjae tahu kalau dia sedang terpojok habis-habisan?

"Aku memang tidak bisa mengerti kehidupan pernikahan kalian. Pasti kau akan bilang 'tentu saja, kami, kan, bersahabat sejak kecil' iya, kan? Cih, terlalu banyak labirin di sana. Tunggu saja sampai kalian tersesat sendiri di dalamnya."

"Yak! Lee Yoon Seol, kau menyumpahiku?"

"Aku menasihatimu. Karena aku ragu apakah ada orang lain yang akan menasihatimu."

"Sudahlah. Jangan membahas kehidupan pernikahanku. Tahanan kita kemarin, apakah sudah diinterogasi? Kau menyisakan jatahku, kan?"

"Sebenarnya kami sudah memperoleh sebagian besar data dari tersangka lain, tapi kami bisa membiarkanmu menginterogasinya untuk memastikan lagi. Kim Min Seok, pria yang menodongmu dengan pistol malam itu."

"Bagus. Aku akan menghabisinya sebentar lagi. Di mana dia?"

"Ruang interogasi. Temui dia tiga jam lagi. Sekarang kita harus mengurus berkas ini dulu."

***

Hyukjae berjalan beriringan bersama Yeong Eun menuju ruang interogasi. Jam istirahat sudah tiba, dan gadis ini sudah gatal ingin menemui orang itu.

"Jangan melakukannya terlalu berlebihan. Lakukan saja seperti biasa," ujar Hyukjae.

"Aku tahu. Kau cukup menonton saja nanti."

Hyukjae membuka pintu ruang interogasi, membiarkan gadis itu masuk lebih dulu. Ia lalu ikut masuk. Menyandarkan dirinya pada dinding lalu memperhatikan Yeong Eun yang berjalan mendekati seorang pria berumur pertengahan dua puluhan yang duduk di sebuah kursi. Tangan pria itu menyatu di atas meja, dengan borgol yang terpasang di pergelangan tangan.

Ruangan itu berwarna putih. Terlihat kosong karena hanya diisi oleh dua buah kursi yang dibatasi oleh sebuah meja di tengah. Sebuah kaca hitam terpasang di dinding sebelah kanan. Kaca yang dirancang agar orang lain di luar ruangan bisa melihat situasi yang sedang terjadi di ruangan tersebut, yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang berada di dalam ruangan serba putih itu.

Lee Donghae masuk. Ia berdiri di sebelah Hyukjae. Memperhatikan Yeong Eun yang sudah berada di hadapan tahanan. Dua orang petugas keamanan berdiri di sudut, mengawasi keadaan.

"Buka borgolnya," perintah Yeong Eun. Petugas keamanan masih bergeming. Mereka lalu berpandangan. Kemudian beralih memandang Hyukjae. Melihat pria itu mengangguk, barulah salah satunya bergerak untuk menuruti perintah Yeong Eun.

Setelah borgol terbuka, Yeong Eun menyandarkan sebagian tubuh ke meja dan menoleh menatap pria itu. Ia yakin usia Kim Min Seok tidak berbeda jauh dengannya. Tiba-tiba merasa kasihan kenapa orang ini bisa terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang