Yuhuuuw!
Lanjutannya, nih!
Happy reading!
Seoul, The House of Mr. And Mrs. Lee. 20 November 2018, 06.05 AM
Matahari sudah terbit. Cahaya terangnya membanjiri kamar itu. Hyukjae sudah bangun sejak tadi. Tidak terhitung lagi berapa kali ia mengumpat sepagian ini. Ia pasti sudah benar-benar gila!
Bagaimana bisa ia berdebar-debar hanya karena bangun tidur dan mendapati wajah Yeong Eun di depannya? Bukankah selama ini mereka memang tidur bersama? Lalu kenapa tadi pagi terasa berbeda? Ia bahkan berusaha sekuat tenaga agar tidak menyentuh Yeong Eun di sembarang tempat. Masalahnya, Yeong Eun malah memperburuk segalanya dengan menempel padanya seperti ulat bulu. Bukan salahnya juga, karena mereka memang terbiasa bersama sejak kecil. Jadi, kenapa Hyukjae merasa sangat aneh sekarang?
Hyukjae mengembuskan napasnya lagi. Menghirup udara pagi dengan rakus. Ia belum pernah bangun sepagi ini. Ditambah lagi, ia kini sedang berdiam di balkon. Di tengah udara pagi yang segar dan menusuk tulang. Ia tidak yakin apakah bisa bertahan di dalam sana. Ia merasa agak sesak. Ini tidak bisa dibiarkan. Yeong Eun adalah sahabatnya, tidak ada apa-apa di antara mereka.
Bersikaplah seperti biasa, Hyukjae. Kau sudah berhasil melewati beberapa bulan tanpa ada hal aneh, seharusnya kau bisa mengatasi. Lagi pula, memangnya sejak kapan kau menganggap gadis itu sebagai seorang gadis? Selama ini kau menganggapnya sebagai saudari, kan?
"Hyuk~ah? Kau sudah bangun?"
Hyukjae berbalik saat mendengar suara itu. Dan hal yang dilihatnya malah membuatnya menyesal. Yeong Eun berdiri bersandar pada pintu geser yang mengarah ke balkon. Rambutnya terlihat agak kusut karena baru bangun tidur. Celana pendeknya memamerkan kaki jenjang yang putih tanpa alas kaki. Dengan kaus longgar yang membalut tubuh atasnya dengan menggoda. Didukung pula dengan wajah polos yang terlihat menggemaskan. Bibirnya agak pucat, kedua pipinya putih dan matanya setengah tertutup.
Hyukjae mengalihkan pandangan. Memutuskan segala jalan yang membuat otaknya semakin miring. "Tiba-tiba saja terbangun lebih awal. Kalau masih mengantuk, tidurlah. Di sini dingin," balasnya.
Yeong Eun menulikan telinganya. Melangkahkan kaki ke sofa nyaman di sana. Meringkuk di atasnya seperti bayi. Mengabaikan udara dingin yang menyerbu. Ia memejamkan matanya lagi. Kalah dengan rasa kantuk. Kembali hanyut ke alam mimpi.
Hyukjae mengernyit. Merasa aneh karena situasi yang seketika hening. Ia menoleh. Mulutnya menganga melihat Yeong Eun yang kini malah tidur meringkuk di sofa hijau itu. Hyukjae mengembuskan napas pelan. Ia lalu berjalan menghampiri gadis itu. Berjongkok di depannya sambil lagi-lagi memandangi wajahnya. Anehnya, tidak ada lagi debaran mengganggu atau getaran yang mengusik hati. Yang ada hanya kedamaian saat melihat wajah tidur Yeong Eun.
Tubuh Hyukjae bergerak. Tangannya menyelip di bawah lutut Yeong Eun, sementara tangan yang lain ke balik punggungnya. Kemudian tanpa merasa kesulitan ia mengangkat gadis itu dari sofa. Menggendongnya ke kamar. Menidurkannya kembali ke ranjang. Hyukjae menyelimuti Yeong Eun hingga ke leher. Menyingkirkan helai rambut dari wajahnya, mengamati lagi. Ia sudah melihat wajah itu sepanjang hidupnya. Lantas kenapa kemarin ia merasa seolah baru melihatnya? Hyukjae menepuk-nepuk tubuh Yeong Eun dengan pelan, seolah ingin menidurkan bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILD COUPLE
FanficLee Hyukjae dan Cho Yeong Eun adalah sahabat sejak kecil yang bekerja sebagai anggota agen DISK (Department Intelligence of South Korea). Semuanya baik-baik saja, sampai ketika orang tua keduanya terus memaksa untuk menikah. Tak ingin menerima renc...