Bab 26 - Resolution

3.3K 297 48
                                    

DOR!

Suara tembakan itu memecahkan ketegangan. Kang In meringsek ke depan, berusaha menarik Eunhyuk dari jangkauan peluru Yeong Eun, tapi Eunhyuk tak ingin beranjak. Bau bubuk mesiu tercium di udara. Kepulan asap tipis keluar dari mulut pistol Yeong Eun. Tidak ada luka. Tidak ada darah. Tembakan itu pecah hanya dengan lontaran kuat udara kosong.

Tangan Yeong Eun terkulai ke sisi tubuh. Lemas begitu saja saat mendapati Eunhyuk berdiri di hadapannya dengan mata menatapnya dalam. Pria itu tidak bergerak. Tidak. Yeong Eun tidak menembaknya. Pelurunya bahkan sudah habis saat ia berlatih menembak. Ia hanya mengacungkan sebuah revolver kosong ke arah Hyukjae. Hal yang pastinya tidak diketahui oleh pria itu. Dan Yeong Eun benar-benar sangsi saat mendapati bahwa pria itu memang benar-benar tak bergerak. Seolah memasang tubuhnya, tidak akan memprotes sekalipun ia ingin melubangi tubuh itu dengan luka paling menyakitkan.

Eunhyuk bergerak perlahan. Mencoba mencapai Yeong Eun lebih dekat lagi. Sementara tiga pria lainnya meninggalkan ruangan itu tanpa suara yang berarti. Sadar benar bahwa mereka tidak seharusnya berada di sana lebih lama lagi.

Eunhyuk berdiri diam. Gadis itu masih berdiri tepat di hadapannya, hingga jika saja Yeong Eun mau melangkah satu langkah saja, maka ia akan langsung bertabrakan dengan tubuh Eunhyuk. Yang sudah pasti akan berakhir dalam dekapannya karena luapan perasaan ambigu yang terasa mendesak Eunhyuk sedemikian rupa.

"Lee Yeong Eun."

Suara Eunyuk terdengar rendah dan berat, terdengar begitu kalut. Dan entah kenapa itu malah mengirimkan jutaan volt listrik langsung pada jantung Yeong Eun. Gadis itu membatu. Sibuk dengan usahanya mengatur paru-parunya untuk tetap bernapas.

"Maafkan aku."

Air mata Yeong Eun meluncur turun mendengar penuturan Hyukjae selanjutnya. Gadis itu menggigit bibir dalamnya. Menahan isakan yang bisa saja mengkhianati dan keluar dengan begitu memalukan.

"Tidak mau."

Yeong Eun menjawab lirih. Masih menatap Eunhyuk dengan aura permusuhan dan kebencian yang tersamarkan oleh kekecewaan.

"Aku tidak mau memaafkanmu. Kau benar-benar jahat!"

Yeong Eun tersedak tangisannya sendiri. Memukul dada Eunhyuk yang terasa keras di tangannya yang bergerak pelan. Eunhyuk bergerak luwes dan cepat. Menggapai tubuh Yeong Eun lalu memeluknya erat. Membenamkan hidungnya pada helaian rambut Yeong Eun yang menguarkan aromatik paling membuaikan.

"Kau sudah berjanji. Kita sudah berjanji. Kalau kau memang ingin melakukannya, setidaknya beritahu aku. Biarkan aku bersiap-siap," tukas Yeong Eun perlahan dengan suara bergetar dan sesenggukan.

Eunhyuk menarik napas di kepala Yeong Eun. Berusaha mendapatkan energi sebelum kembali melanjutkan, "Kau benar. Aku tidak pantas untuk mendapatkan maafmu."

Hyukjae diam sejenak. "Kalau begitu jangan. Jangan memaafkanku. Aku tidak bisa dimaafkan."

Eunhyuk mengeratkan pelukannya, mengusap punggung Yeong Eun perlahan. Membiarkan gadis itu menenggelamkan wajah di dadanya. Berterimakasih setidaknya ia tak mendorongnya menjauh dan membalas pelukannya sama eratnya.

***

Keadaan setelah itu berubah menjadi lebih baik. Tidak ada penjelasan. Penyelesaian terjadi begitu saja. Eunhyuk bahkan belum menjelaskan sepatah kata pun perihal apa yang terjadi antara dirinya dan Han Joo-Won. Dan Yeong Eun, gadis itu juga terlihat tidak mau tahu. Kecanggungan itu masih tersisa, dan ketegangan itu jelas masih terasa, tapi setidaknya tidak ada makian, teriakan, ataupun bentakan kasar. Dan yang lebih penting lagi, Yeong Eun tidak menangis. Atau itulah memang yang Eunhyuk ketahui.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang