Bab 9 - Danger

4.2K 261 22
                                        

Hallooo!

Aku beri peringatan keras, yaa! Bab ini akan dipenuhi oleh adegan yang benar-benar butuh kebijaksanaan dan pertahanan diri yang kuat *hilih*

Jadi, bagi yang masih bocah kicik-kicik, ayo, menepi dulu!

Happy reading!


Seoul, DISK building, 30 November 2018. 01.15 PM

Yeong Eun menekuk wajahnya di depan komputer kerjanya. Sekarang sudah lewat jam makan siang, tapi ia belum makan apa-apa. Matanya mengantuk karena tadi malam tidurnya tidak nyenyak seperti biasanya. Memang, ia tidur bersama Eunhyuk. Dan biasanya, kalau sudah ada laki-lak itu, tidurnya bisa dipastikan lelap sekali. Tapi tadi malam adalah pengecualian. Ia gelisah. Masalahnya, ia tidak ingat kapan terakhir kali seperti ini. Bahkan mungkin ini adalah pertama kalinya. Suasana di kamar mereka di rumah keluarga Lee terasa begitu ... wangi. Dan hal itu membuatnya merinding.

Yeong Eun mengerutkan hidungnya saat kini di depannya sudah tersaji sebuah kotak bekal makan siang. Dilengkapi dengan Hyukjae yang berdiri di samping meja kerjanya.

"Suara perutmu terdengar sampai ke mejaku. Itu, makanlah. Ibu menyuruhku memberikannya padamu."

Yeong Eun menegakkan tubuhnya. Aroma makanan itu berhasil membuat cacing-cacing di perutnya berontak hebat.

"Ibu? Kapan dia memberikanmu ini?"

"Lima belas menit yang lalu. Tadi dia ke mari."

"Apa? Dan kau tidak memberitahuku?"

"Aku bilang padanya bahwa kau sedang sibuk. Aku tahu kau sedang tidak ingin dicekoki ibuku."

Yeong Eun menatap Eunhyuk dengan pandangan minta maaf. Yang dibalas laki-laki itu dengan mengacak pelan rambutnya.

"Sudah aku maafkan. Lain kali bawa sendiri saja makananmu."

"Memangnya aku yang minta diantari makan siang?"

"Sudah kubilang suara perutmu itu menggangguku."

"Ah, sudahlah. Pergi saja sana! Kau bilang kan suara perutku berisik. Cih, aku bahkan yakin kau tidak akan bisa mendengar suara bersinku. Apalagi perutku."

Yeong Eun mendorong pria itu menjauh. Sementara Eunhyuk hanya terkekeh. Pria itu melambaikan tangannya dengan gaya lalu kembali berjalan menuju mejanya di sisi lain ruangan.

Perut Yeong Eun sudah terisi penuh. Ia kenyang. Dan seharusnya itu membuat energinya menjadi lebih baik lagi, tapi kini tubuhnya merasa lesu dan tidak ingin berdiri. Ini semua dikarenakan pemberitahuan Tuan Park tadi. Atasannya itu baru saja mengatakan bahwa misinya dan Eunhyuk akan dilaksanakan malam nanti. Kemarin Eunhyuk memang sudah memberitahunya bahwa Baek Soo Kwang akan mengundang mereka di suatu malam nanti. Hanya saja ia pikir saat itu tidak akan datang secepat ini. Tiba-tiba ia merasa tidak siap. Amat sangat tidak siap. Apa yang harus dilakukannya nanti malam?

Tidak. Tidak. Tidak ada kata tidak siap untuk seorang Lee Yeong Eun. Benar. Tidak ada yang tidak bisa ia hadapi.

Tubuhnya terduduk dengan sempurna. Tangannya sudah siap sedia di atas papan ketik. Otaknya bekerja. Apa yang harus ia lakukan lebih dulu? Hmm, baiklah. Mari mulai dengan petunjuk-petunjuk yang bisa dia cari.

Pesta seks? Entah kenapa, setiap mendengar istilah itu rasanya darahnya seperti dimasak. Seluruh selnya menggelegak. Dan yang akhirnya terjadi adalah wajahnya yang menjadi bersemu merah. Tidak tidak tidak. Ini tidak baik. Kenapa pula ia harus berurusan dengan maniak gila seperti Baek Soo Kwang!

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang