Bab 47 - Pregnancy Control

950 61 0
                                    

Seoul, The House of Mr. and Mrs. Lee. 15 Juli 2019. 04.30 PM

Eunhyuk baru saja memarkirkan mobil di garasi. Ia berjalan mengitari mobil, membukakan pintu penumpang lalu memegangi Yeong Eun selagi gadis itu turun. Setelan Yeong Eun berubah total karena menyesuaikan perutnya yang sudah membesar. Usia kehamilannya sudah menginjak enam bulan. Eunhyuk sudah memintanya untuk cuti, tapi Yeong Eun masih saja menolaknya.

"Sebentar lagi saja. Aku masih kuat," kilah Yeong Eun berkali-kali hingga membuat Eunhyuk geram.

Yeong Eun mendudukkan diri di ruang tengah. Menerima segelas air putih yang dibawakan Hae Rin dan menyesapnya hingga habis. Begitu isinya sudah tandas ia kembali menarik Eunhyuk, meminta pria itu membawanya ke kamar.

"Eunhyuk~ah," panggil Yeong Eun dengan lembut dan manja saat mereka kini sudah mendudukkan diri di ranjang.

"Hmm?" jawab Eunhyuk sembari meneruskan langkah ke closet room. Yeong Eun masih mengekorinya dengan wajah seperti anak anjing yang minta dielus.

"Aku cinta sekali padamu," lanjut Yeong Eun dengan senyum paling menyilaukan yang bisa ia tampilkan. Gadis itu berkata dengan suara paling hangat dan nada paling manja hingga membuat Eunhyuk nyaris mencair di lantai. Gadis itu begitu sering melakukannya akhir-akhir ini. Tiap kali Yeong Eun menginginkan sesuatu, maka ia akan melakukannya—meminta dengan usaha paling manis. Padahal ia tidak perlu melakukannya karena Eunhyuk akan tetap memenuhi permintaannya—seaneh apa pun itu terlihat.

"Sekarang saja ya, ya, ya?" pinta Yeong Eun untuk kesekian kalinya sejak tadi siang.

Eunhyuk hanya memutar bola matanya datar. Ia menyukai bagaimana cara Yeong Eun memanggilnya hingga rasanya telinganya memerah karena kesenangan. Tapi sikap tidak sabarannya lama-lama membuat gemas juga.

"Iya, Sayang. Sabar. Kita bahkan baru sampai. Suhu tubuhmu masih panas." Eunhyuk membuka dasi, membiarkannya tergeletak di kursi bersama jasnya yang agak kusut. Pria itu masih berdiri menghadap cermin, berkutat untuk meloloskan kancing-kancing kemeja.

Mata Eunhyuk sontak melotot saat melihat Yeong Eun ikut melepaskan pakaiannya. Gadis itu kini berlalu lalang hanya dengan pakaian dalam, bolak-balik melewati rak-rak dalam closet room untuk menemukan setelan ganti yang tepat. Tidak menyadari bahwa Eunhyuk memandanginya seolah sedang melihat hantu.

"Hei, kau benar-benar berusaha keras ya?" tanya Eunhyuk sembari berbalik. Bersandar pada dinding lemari sambil bersedekap. Mengamati bagaimana istrinya itu menarik sebuah pakaian dari rak kemeja miliknya.

Yeong Eun mengenakan kemeja kebesaran Eunhyuk—yang kini tampak tak begitu kebesaran karena perut dan tubuhnya yang membesar. Gadis itu menoleh, mendapati Eunhyuk yang seolah sedang menikmati pemandangan. Yeong Eun berjalan mendekat. Ia berdiri di sebelah Eunhyuk, menghadap pada cermin tinggi yang memantulkan mereka berdua. Kemeja putih pria itu hanya menutupi bokong dan seperempat pahanya. Meninggalkan kaki jenjang itu begitu saja, membuat Eunhyuk harus terus-terusan meneguk air liurnya diam-diam.

Yeong Eun berdiam di sana. Mematut dirinya dari berbagai sisi. Gadis itu tampak tengah berpikir keras. Ia lalu mengembuskan napas berat dengan kasar. Seketika murung.

"Aku kelihatan mengerikan ya," komentarnya lagi.

Yeong Eun menyelipkan rambutnya ke balik telinga. Ia memegangi perutnya yang tampak makin besar. Sampai saat ini ia sudah naik hingga lebih dari 15 kg. Kakinya membengkak. Lengannya terasa membesar. Semuanya terasa membesar. Dan ia merasa sangat buruk. Tadinya ia mengabaikan hal ini, karena Eunhyuk juga tidak pernah mengatakan apa-apa. Tapi saat melihatnya seperti ini, ia tidak bisa pura-pura buta.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang