Seoul. The House of Mr. and Mrs. Lee. 31 January 2020. 10.30 AM
"Eunhyuukk~aahhh." Suara teriakan Yeong Eun terdengar dari lantai atas hingga ke ujung dapur. Eunhyuk yang sedang membuatkan susu hamil untuknya sontak langsung melesat pergi.
Akhir-akhir ini suara panggilan itu seolah sudah menjadi alarm tanda bahaya yang mengharuskannya menemui Yeong Eun dalam waktu kurang dari dua menit. Berhubung hari perkiraan lahir sudah semakin dekat, Eunhyuk benar-benar tak bisa tenang dibuatnya. Saat Yeong Eun mengalami kontraksi, malah dialah yang panik dan bersiap untuk melahirkan.
"Ya, Sayang? Ada apa? Ada yang sakit? Apakah mereka sudah mau keluar?" tanyanya begitu memasuki kamar. Ia menoleh ke kiri dan kanan mencari keberadaan Yeong Eun, tapi istrinya tidak ada di mana pun.
"Di dalam sini," beritahu Yeong Eun dari dalam closet room.
Eunhyuk membelokkan langkah. Jantungnya berdetak kencang. Kepalanya sudah membayangkan kejadian yang paling buruk. Entah itu Yeong Eun yang sudah terkapar berdarah-darah di dalam sana, atau mungkin anaknya yang sudah lahir. Namun semua bayangan buruknya menghilang kala melihat Yeong Eun yang masih berdiri tegak di depan sebuah cermin besar. Sedang mematut diri dalam balutan gaun hamil selutut berwarna kuning gading dengan renda-renda halus yang semakin membuatnya tambah cantik. Perutnya sudah benar-benar besar hingga ia sulit bergerak dan tak bisa berdiri terlalu lama.
"Ada apa?" tanya Eunhyuk lagi dengan lembut. Ia melangkah mendekati Yeong Eun yang kini menghadapnya, membelakangi cermin yang kini malah menampakkan pemandangan punggungnya yang terbuka.
"Gaunku. Aku tidak bisa memasang ritsletingnya. Bisakah kau ...?" Yeong Eun tidak meneruskan kalimatnya. Matanya menatap Eunhyuk dengan pandangan gugup sekaligus hangat. Rona merah muda sudah menjalari wajahnya.
Eunhyuk menahan bibirnya yang sudah gatal ingin tertawa. Alhasil kini cetakan senyum geli akhirnya menghiasi bibirnya. Meski sudah lebih dari dua tahun menikah, bagaimana bisa Yeong Eun masih bersikap malu-malu padanya?
"Kupikir kau butuh bantuan untuk melepaskannya," godanya sambil lalu.
Yeong Eun mencibir. "Akulah yang akan mendatangimu lebih dulu kalau aku ingin kau melepaskannya," tantang Yeong Eun tak mau kalah.
Eunhyuk tertawa. Ia membalik tubuh Yeong Eun perlahan lalu mengesampingkan rambut gadis itu melewati leher dan bahu kanannya. Ia mengambil ujung ritsleting lalu menariknya perlahan hingga menutup seluruhnya. Meninggalkan jejak geli sekaligus panas di sepanjang titik di mana jari Eunhyuk menyentuh kulit Yeong Eun.
"Apakah semua barangnya sudah siap?" Yeong Eun mengalihkan percakapan agar tubuhnya tak semakin gelisah.
"Sudah. Ayo. Kau harus minum susu dulu."
Eunhyuk menggiring Yeong Eun menuju dapur. Mendudukkan Yeong Eun di kursi makan sementara ia duduk di sebelahnya.
Yeong Eun tersenyum geli melihat Eunhyuk. "Akulah yang harus minum susu ibu hamil, tapi kenapa malah kau yang semangat sekali? Kenapa kau tidak meminumnya juga?" tawar Yeong Eun dengan senyum geli.
Eunhyuk menatapnya dengan ngeri. "Jangan bilang itu keinginan anakku juga? Mereka ingin melihat ayahnya minum susu ibu hamil?"
Yeong Eun seketika tertawa. "Tidak, bukan. Itu keinginanku," tembaknya langsung.
Eunhyuk merengut. "Bukan masalah. Kau tahu bahwa ada begitu banyak nutrisi yang terkandung dalam susu formula khusus ibu hamil, kan? Tapi aku tidak terlalu membutuhkannya. Aku sudah jadi cukup sehat hanya dengan melihatmu menghabiskannya," kilah Eunhyuk dengan halus.
Demi Tuhan, ia sudah sangat senang jika Yeong Eun menghabiskan seluruhnya. Tidak perlu menyisakan untuknya. Tidak apa-apa.
Namun kali ini Yeong Eun-lah yang merengut. "Cih, setidaknya berbagilah denganku. Kau pikir enak untuk selalu menghabiskan benda ini dua kali sehari setiap hari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILD COUPLE
FanfictionLee Hyukjae dan Cho Yeong Eun adalah sahabat sejak kecil yang bekerja sebagai anggota agen DISK (Department Intelligence of South Korea). Semuanya baik-baik saja, sampai ketika orang tua keduanya terus memaksa untuk menikah. Tak ingin menerima renc...