EXTRA PART 2 : Take a Bath

972 104 6
                                    

Seoul. The House of Mr. And Mrs. Lee. 8 Agustus 2022. 05.15 PM.

"Aku di depan rumahmu."

Suara Yoon Seol terdengar dari balik telepon yang ia kepit di antara telinga dan bahunya. Yeong Eun merapikan celana yang baru ia pasangkan pada Yeong Hee.

"Oke," jawab Yeong Eun.

Baru saja anak itu selesai berpakaian, ia sudah bangkit dan bergegas menyusul Seong Jae yang sudah lebih dulu dibawa Eunhyuk. Hae Rin, asisten rumah tangga muda kesukaan Yeong Eun, ikut mengejar bocah itu sambil membawa semangkuk makanannya.

Yeong Eun sendiri bersiap ke meja rias. Mengambil kucir rambut lalu mengikat rambutnya tinggi. Ia melukis eyeliner-nya dalam sekali oles. Disusul dengan memulas bibir dengan lip cream berwarna peach. Hari ini ia sudah berjanji akan menemani Yoon Seol untuk melihat-lihat gaun pengantin di butik yang sudah mereka pesan. Yah, gadis itu akan menikah dengan Donghae dua minggu lagi. Ia masih mengingat jelas wajah malu-malu Yoon Seol tiap kali ia menggodanya. Wajah malu-malu yang bisa menjadi pukulan barbar jika godaan Yeong Eun dan Eunhyuk tidak berhenti. Berbeda dengan Donghae yang malah senang-senang saja.

"Nyonya Lee, Nona Lee Yoon Seol sudah menunggu di bawah." Shim Ah Min, asisten rumah tangganya yang lain—yang mengepalai pelayan di rumah ini—menghampiri dan menginformasikan.

"Baiklah. Aku akan turun sekarang," jawab Yeong Eun.

Ia mengambil tas tangannya sebelum kemudian berjalan keluar kamar. Di ruang keluarga Eunhyuk sedang duduk di karpet. Menemani Seong Jae yang sedang sibuk dengan balok-balok rumit dan puzzle warna-warni. Tak jauh darinya Yeong Hee duduk dikelilingi oleh balok-balok berwarna-warni dengan berbagai bentuk. Berusaha memasukkan benda itu ke dalam lubang-lubang di papan yang tersedia sesuai dengan warna, bentuk, dan ukuran.

"Kudengar Yoon Seol sudah tiba," sapa Eunhyuk begitu Yeong Eun mendekat.

Yeong Eun mengangguk. "Tadi katanya sudah di gerbang depan. Mungkin sebentar lagi sampai."

Yeong Eun duduk di sebelah Eunhyuk. Merapikan baju Seong Jae yang sudah agak mencong-mencong karena terlalu aktif.

Kepala pelayan, Shim Ah Min, berjaga sambil membawa sepiring camilan sehat. Yeong Hee kemudian bangkit, turut membawa papannya dengan agak kesulitan agar bisa memberikannya pada Yeong Eun.

"Sudah," katanya dengan memaksa. Memamerkan hasil kerjanya setelah bisa memasukkan semua balok mainan ke tempat yang benar.

Yeong Eun mengambil papan itu. "Wah, Yeong Hee pintar sekali. Kau melakukannya dengan sangat baik," pujinya dengan riang.

Yeong Hee mengangguk cepat dengan senyum malu.

"Mau coba lagi? Supaya bisa lebih cepat?" tawar Yeong Eun.

Yeong Hee mengangguk. Yeong Eun lalu menyandar ke kursi, seperti yang Eunhyuk lakukan. Pria itu melebarkan lengan. Meraih tubuh Yeong Eun hingga ke bahu. Seong Jae melirik interaksi kecil itu. Ia melihat tangan Eunhyuk di bahu Yeong Eun. Detik berikutnya bocah itu merengut.

"Ya ampun, apa-apaaan itu?" bisik Eunhyuk kaget. "Dia kesal padaku?"

Yeong Eun nyengir. "Dia mencintaiku," sahut Yeong Eun pongah.

Eunhyuk sudah hampir membantah lagi saat tiba-tiba Yoon Seol datang dari arah depan.

"Haaii," sapanya riang. Gadis itu baru saja duduk di hadapan mereka saat Yeong Hee tiba-tiba bangun dan menghampirinya. Yoon Seol agak bingung.

"Sudah," pamernya lagi sambil memberikan papannya yang sudah selesai pada Yoon Seol.

Yoon Seol menerimanya dengan semringah. "Waah! Cepat sekali," puji Yoon Seol.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang